Semua tampak serius sekarang. Situasinya mereka terancam. Dengan strategi mereka, akhirnya menentukan jalan sendiri.
Keesokan harinya wonyoung berniat bersantai dan ingin pergi ke toko pakaian untuk membelikan beberapa hadiah untuk saudara saudaranya. Ia asik memutari seisi toko hingga malam tiba.
"Hah anjir. Kok gak krasa. Oiya di bioskop aja gw nonton 3 film. Ternyata asik punya waktu sendiri." Kata wonyoung melihat jam di tangannya.
"Gw harus ngabarin kakak." Kata wonyoung.
Ia menelfon jennie dan berkata sebentar lagi akan pulang. Ia lupa waktu karena bermain disini. Jennie pun tertawa dan menyuruhnya cepat pulang.
Wonyoung akhirnya berjalan pulang dengan naik bus. Kini dia sampai di pintu masuk kompleks perumahannya. Ia malas memesan ojek. Wonyoung pun melanjutkan perjalananya dengan berjalan kaki.
"Huh.. capek banget ternyata. Mana banyak barang bawaan." Kata wonyoung.
Ia terus berjalan dan bertemu dengan jalan bercabang di kompleksnya. Ia terus berjalan ke arah rumah. Tiba tiba saja hujan datang dengan begitu deras.
"Mwo? Tiba tiba?" Tanya wonyoung.
Ia langsung berlari dan melindungi dirinya dari hujan dengan menggunakan tangan. Tiba tiba ia menabrak seseorang dengan keras.
BUGHH!!!
"Ugh.. maaf maafkan aku." Kata wonyoung berulang kali menundukan badan karena kaget.
Setelah ia membuka matanya. Badannya gemetar tak karuan. Matanya membesar karena sangat kaget. Laki laki berhodie pink dengan mata mengerikan itu kembali ke hadapannya. Padahal ia berencana menyingkirkannya besok. Tapi ternyata laki laki ini bergerak cepat.
"Kk.. kakak.." katanya terbata bata.
"Apa kau tersesat? Aku akan mengantarkanmu." Kata laki laki itu.
"Tidak tidak rumahku sebelah sana. Tidak usah khawatir aku bisa pulang sendiri." Kata wonyoung.
Laki laki itu langsung menyergapnya. Ia menyeret wonyoung di bagian kerahnya. Padahal hujan deras menerpa mereka. Wonyoung memberontak agar bisa lepas. Namun sia sia saja. Ia menjadi lemah.
"Lepas kak! Lo siapa sebenarnya?" Tanya wonyoung.
Perlahan lahan laki laki itu menyeretnya ditengah pertigaan kompleks. Ia melemparkan wonyoung hingga terbaring menghadap langit. Gemericik air hujan menjadi sangat deras. Lampu menjadi redup. Laki laki itu mengeluarkan pisau dari sakunya.
Ia dengan brutal menusuk wonyoung 5 kali.
Jlebb!! Crrkk!! Jjjrrkkk!! Crrppp!! Crrpp!!
"AARGGGHH.." wonyoung menahan sakitnya. Ia berusaha agar tetap sadar di keadaan yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT GIRL
FanfictionKalian menganggap psikopat itu jahat? gila? suka akan darah dan penderitaan orang lain? salah... dibalik ke kejaman psikopat ada sesuatu yang tersembunyi, sebuah perasaan yang lama terpendam namun akhirnya meledak...