02

20.1K 2.2K 119
                                    

☠☠☠





Taeyong sudah kembali ke restoran pizza tempatnya bekerja dalam keadaan selamat. Hujan sudah mereda ketika ia keluar dari gedung mencurigakan itu tadi. Setelah memberikan uang pesanan Johnny pada kasir, ia mengambil tasnya di ruang loker khusus karyawan. Mengganti seragam kerjanya dengan seragam sekolah— seragam yang digunakannya setiap hari sebelum bekerja paruh waktu di restoran tersebut.

Taeyong teringat sesuatu yang membuatnya mengecek ponselnya. Hari ini tidak ada chat masuk pikirnya. Ia melihat jam dinding yang ada di atas pintu. Harusnya di jam segini beberapa karyawan shift pagi sudah pulang dan hanya ada beberapa karyawan saja yang tersisa di dapur.

Taeyong melihat list jadwal karyawan shift malam yang masuk hari ini yang di tempel di dinding sebelah loker. "Shownu.. Taeil.. Hendery.." Jarinya bergerak mengikut posisi setiap nama.

Hanya ada tiga karyawan yang bertugas shift malam hari ini. Diluar juga kelihatannya tidak banyak tamu, jadi pasti tim dapur tidak sibuk.

Dengan bibir tersenyum, Taeyong menutup loker dan pergi menuruni tangga, menuju dapur restoran. Benar saja ketika ia membuka pintu yang terbuat dari besi sebagai akses menuju dapur, Taeil dan Hendery tidak terlihat sibuk. Mereka hanya tertawa sambil menonton sesuatu di ponsel mereka yang diletakkan di atas meja.

Taeyong pun melangkah masuk, tidak ada larangan untuk karyawan memasuki area yang bukan divisinya, selama tidak mengganggu pekerjaan rekannya. Jadi Taeyong leluasa saja masuk kesana.

"Hai, hyung. Lihat Shownu hyung tidak?"

Taeil mem­-pause-kan video di ponselnya dan menjawab. "Tadi keluar sebentar,"

"Toilet?"

Taeil menatap Hendery dan pemuda itu hanya mengangkat bahu sejenak.

"Tidak tahu," Taeil menggeleng. "Dia tidak bilang,"

"Ohh.. Ya sudah, terima kasih ya, hyung. Aku pulang duluan ya," Taeyong melambaikan tangan sebelum kemudian berbalik. Menuju pintu keluar.

"Hati-hati, Cantik!" Hendery membalas lambaian tangan Taeyong dengan cengiran lebar, seperti model iklan pasta gigi. Membuat Taeil memukul kepala bagian belakangnya dan berkata dengan mata melebar.

"Xu Yiyang masih hidup!"

Hendery melunturkan senyum cerianya dan menggantinya dengan tawa kaku. Oh iya.. dia hampir lupa kekasihnya yang sangat posesif dan selalu mem-video call­-nya setiap hari. Bahkan Hendery harus pakai headset ketika bekerja supaya bisa telfonan dengan gadis itu. Karena kalau Hendery tidak melakukannya, Yiyang akan menuduhnya selingkuh karena gadis ­Han-guk cantik-cantik seperti idol girlgroup.





☠☠☠





Langkah Taeyong melamban tatkala melihat dua sosok manusia yang berdiri di sisi halaman belakang restoran yang gelap, sehingga mereka hanya terlihat sebagai siluet saja akibat efek sinar bulan. Meski begitu, Taeyong tahu jelas siapa yang ada didepannya hanya dari model rambut dan tubuhnya.

Taeyong tidak berpikiran negatif, mungkin saja dia salah orang. Maka untuk memastikannya Taeyong mengambil ponselnya di jaket. Ia menempelkan di telinga setelah menekan salah satu nomor orang yang ia curigai. Taeyong hanya ingin membuktikan saja kalau dugaannya salah.

Tetapi suara dering ponsel yang dikenalnya berbunyi hanya beberapa saat setelah ia menghubungi.

"Sebentar,"

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang