24

6.5K 933 30
                                    

Vote bebehhh





☠☠☠

Jaehyun meraih alarm diatas nakasnya dengan malas ketika benda persegi digital itu berbunyi. Bahkan ia enggan membuka mata sangkin malasnya.

Baru seminggu.

Ya. Pertemuannya dengan Taeyong hanya seminggu, tetapi entah kenapa ketidakhadiran remaja manis itu satu hari saja membuat Jaehyun malas menjalani hidup.

Ia bukan seorang yang rajin. Pada hakikatnya, Jaehyun memang pemalas. Tentang ranjang yang ia sebut sebagai surga dunia bukanlah sepenuhnya berkaitan dengan selangkangan, tetapi karena ia memang lebih suka menghabiskan waktu diranjang; terutama tidur.

Ia bangun lebih pagi karena ia ingin melihat bagaimana Taeyong membersikan setiap sudut penthouse-nya. Ngomong-ngomong, pemuda itu terlihat cantik dan keibuan kalau sedang bersih-bersih.

Jaehyun suka tangan mungil Taeyong yang menyentuh punggungnya. Bukan dalam konteks mesum, tetapi sejak saat pertama kali ia memaksa remaja itu menggosok punggungnya Taeyong melakukannya dengan baik, padahal situasinya saat itu Taeyong sangat kesal dan membencinya bahkan menuduhnya penculik.

Daripada penculik, Jaehyun mungkin akan lebih terima kalau Taeyong menyebutnya pemerkosa atau penjahat kelamin. Karena itu memang dilakukannya. Namun tidak untuk menculik.

Remaja itu sangat polos. Dia bahkan tidak berpikiran macam-macam ketika mereka berduaan di kamar mandi dalam keadaan Jaehyun yang nyaris telanjang. Bisa saja Taeyong menolak karena takut diperkosa. Tetapi Taeyong tampaknya memang murni ingin mengganti rugi dengan melakukan 'apa saja'.

Jaehyun masih berbaring dengan posisinya, tetapi tidak untuk kembali tidur. Otaknya sudah terlanjur bekerja dan langsung memikirkan Taeyong dan Taeyong.

Ia tidak mungkin seperti itu hanya karena tidak ada Taeyong. Ia sudah terbiasa ada yang membangunkannya di pagi hariㅡbukan oleh alarm.

Ia sudah terbiasa mendengar penthouse-nya berubah jadi diskotik di pagi hari karena Taeyong selalu menyalakan musik dengan volume full.

Jaehyun menghela napas sejenak, kemudian bangkit dengan berat hati dari kekasih tak bernyawanya bernama kasur. Ia harus tetap menjalani hidup meski ia yakin mulai hari ini hidupnya akan kembali monoton dan membosankan.

Cklek.

Jaehyun membuka pintu sambil mengucek salah satu matanya.

Dahinya berkenyit ketika mendengar suara dari minyak yang berkolaborasi dengan sesuatu diatas teflon sehingga menimbulkan reaksi suara gemercik akibat kompor yang memanaskannya.

Oh. Mungkin Lucas pikirnya. Pria itu terkadang suka masuk diam-diam ditengah malam apabila bosan dirumah atau mabuk ditengah jalan. Kemudian memakai bahan masakannya sambil menonton tutorial memasak di youtube.

Jaehyun pun melanglah ke dapur. Sudah lama Lucas tidak pernah datang lagi semenjak ia lebih sering menghabiskan waktu dengan Jungwoo dan sudah memutuskan hubungan dengan perempuan-perempuan satu malamnya.

"Luㅡ"

"Selamat pagi, hyung!~ "

Mata Jaehyun terbuka seutuhnya ketika mendengar suara familiar itu. Suara menggemaskan yang hanya dimiliki satu orang yang ia kenal didunia ini.

Kedua alis Jaehyun menukik tajam ketika remaja itu menyapa dengan senyum manis yang tidak sinkron jika diingat-ingat dengan apa yang terjadi semalam.

Pemuda cantik itu menyapanya sangat anggun dan manis seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

Membuat Jaehyun bahkan ragu kalau dia tidak bermimpi.

"Taeyong....?"

Jaehyun mengucap pelan. Sebenarnya malah ia tidak berani karena takut penglihatannya hanyalah ilusi.

Namun remaja bermata doe itu berbalik setelah mematikan kompornya. Lalu meletakkan pancake masakannya di piring kosong di meja makan.

"Hai, hyung. Apa tidurmu nyenyak? Aku sudah siapkan air mandimu, suhunya 37 derajat. Sarapanmu juga sudah siap,"

Taeyong menggeser bangku didekat mereka untuk Jaehyun duduk. Ia tersenyum pada pria didepannya yang masih tak mempercayai apa yang dilihatnya, lalu menghampiri kompor untuk meletakkan frypan kembali.

Namun baru Taeyong berbalik, langkahnya tertahan oleh sepasang lengan yang melingkari bahunya.

"Biarkan tetap seperti ini.."

Taeyong terpaku. Ia dapat merasakan kehangatan menjalar di tubuhnya ketika lengan kekar Jaehyun memeluknya.

"..sebentar saja.."

Jaehyun memejamkan mata sambil menghirup dalam-dalam aroma tubuh dan rambut Taeyong. Jika ini sebuah mimpi, Jaehyun tak ingin terbangun. Maka dari itu ia ingin memanfaatkan keadaan untuk memeluk tubuh mungil itu erat-erat dalam dekapannya.

Jaehyun tidak tahu kenapa dia harus merindukan Taeyong.

Tetapi pada kenyataannya, memang itulah yang ia rasakan.

Sekilas Jaehyun berpikir, mungkin ia hanya takut tidak ada yang mengurus penthouse-nya.

Tapi didalam hati kecilnya menyangkal alasan itu.

Dengan berat hati Jaehyun melepaskan rengkuhannya dari bahu mungil Taeyong.

Itu cukup membuktikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.

☠☠☠

"Taeyong,"

Meski sedang makan, namun Jaehyun tidak bisa fokus pada makanannya. Kedua matanya lebih tertarik melihat Taeyong.

"Kau tidak jadi pergi?"

Jaehyun bertanya lembut dan hati-hati karena takut malah akan merusak suasananya dengan Taeyong pagi ini.

Taeyong berpikir dengan mata mendelik ke arah lain sejenak, lalu mengangguk.

"Jadi."

Ia lalu meraih lagi garpu yang sempat ia letakkan karena menunggu Jaehyun bicara.

"Tapi, mulai sekarang.. aku akan tetap pergi sekolah. Jadi setiap pagi aku akan datang untuk membersihkan rumahmu dan menyiapkan keperluanmu. Malam hari kalau tidak ada mata pelajaran tambahan aku akan datang lagi untuk menyiapkan makan malammu. Dan sabtu-minggu aku akan sepenuhnya ada di penthouse-mu."

"Itu.. terlalu melelahkan. Jangan memaksakan diriㅡ"

"Aku tidak melakukannya karena terpaksa, hyung. Aku sudah memikirkannya matang-matang."

Taeyong tersenyum di akhir kalimat. Ia tidak peduli Jaehyun setuju atau tidak. Menurutnya itu sudah keputusannya yang paling terbaik, walau kata-kata Jaehyun memang benar; itu sangat melelahkannya.




Tbc...

[ 2020.05.03 00:26 ]

Maaf short :(

Jangan lupa Add To Library utk mengetahui update-an terbaru

Juga Follow untuk mengetahui postingan cerita terbaru 😗

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang