14

7.3K 941 65
                                    

☠☠☠





"Engmm.. Kau pasti lelah kan? Apa kau mau mandi? Aku sudah siapkan air hangat di bak mandimu," ujar Taeyong sambil mendorong punggung Jaehyun menuju kamar mandi, sekaligus menghentikan topik 'kembalikan kartu kreditku'.

Jaehyun menahan langkahnya sendiri. Lalu memicingkan mata.

"Kau mencurigakan."

"Apa? Aku? Haha! Itu hanya perasaanmu saja yang memang selalu berpikiran kotor tentangku. Aku kan hanya anak SMA. Memangnya apa yang bisa dilakukan anak SMA sepertiku pada Penculik Ulung sepertimu," ujar Taeyong sambil mencoba mendorong Jaehyun dari belakang lagi.

"Aku bukan penculik."

Untuk ke sekian kali Jaehyun memperingatkan.

"Ah, iya. Maaf. Aku hanya bercanda. Sudah sana mandi! Kau mau mandi sendiri atau menunggu dimandikan?!"

Jaehyun membuka mulutnya dan kembali menahan langkahnya.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama? Berhubung kau sudah menghabiskan banyak uangku jadi aku ingin menghemat tagihan airku,"

"Ide bagus!"

Taeyong tersenyum dan menjentikkan jari seolah-olah setuju.

"Tapi dengan berat hati aku harus menolaknya karena aku sudah mandi. Dan ketahuilah, Wahai Paman Penculik, pemakaian air untuk dua orang yang mandi bersama akan jauh lebih boros daripada hanya kau yang mandi."

Jaehyun menatap Taeyong datar. Dia yang bayar tagihan air by the way, mengapa jadi Taeyong yang mendiktenya?

"Mungkin lain kali, kalau aku sudah berusia 21 tahun ke atas. Dan itu masih empat tahun lagi. Semoga kau masih hidup di tahun itu,"

Taeyong tersenyum manis dan kemudian kembali mendorong Jaehyun menuju pintu kamar mandi yang hampir dekat.

"Aku bisa jalan sendiri."

Taeyong menjauhkan tangannya yang menempel di punggung Jaehyun.

"Oh. Maaf."





☠☠☠





"Makan malammu sudah siap."

Taeyong hendak berbalik ke dapur ketika suara Jaehyun menahannya.

"Aku tidak mau makan malam kalau kau hanya merebus mie dan telur. Aku tidak meminjamkanmu kartu kredit untuk membeli itu."

Taeyong menaikkan salah satu sudut bibirnya seraya berkata.

"Aku tidak membuat itu, tenang saja! ... Ah— tidak. Sebenarnya aku memang memasaknya, tapi untuk diriku sendiri. Lagipula aku juga tahu kalau orang tua seusiamu tidak akan mungkin makan-makanan cepat saji seperti mie. Itu akan membuatmu cepat mati. Aku benar kan?"

"Aku. Bukan. Orangtua." Jaehyun berdesis kesal dan menatap remaja yang berdiri di ambang pintu dapur itu tajam. "Usiaku masih 27 tahun."

"Tetap saja terlalu tua untukku. Ah, astaga! Sebenarnya jadi mau makan tidak sih? Aku tidak peduli umurmu berapa yang penting perutku terisi. Walaupun aku masih muda kalau hari ini aku tidak makan besok juga langsung mati!" Taeyong bergumam pelan kemudian. "Sudah aku yang belanja semuanya. Sudah aku yang masak semuanya. Tinggal makan saja susahnya minta ampun!?"

Taeyong sudah berbalik menuju ruang dapur yang sekaligus dekat dengan meja makan ketika lagi-lagi Jaehyun memanggilnya.

"Hei."

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang