57

4.6K 512 38
                                    

PLAK!

“ANAKMU SALAH APA PADAMU HINGGA KAU SELALU BERUSAHA MEMBUNUHNYA!!!”

Sepenggal kalimat yang keluar dari mulut Taeyeon membuat Heechul mengernyit, begitupun Lucas yang masih berdiri disamping mereka. Bahkan tamparan keras yang diterimanya masih kalah mengejutkan dengan informasi yang barusan didapatkannya.

“Apa maksudmu— ‘anakku’?” Heechul bertanya dengan keheranan yang dalam sekejap memenuhi otaknya.

Lalu Taeyeon menyebutkan semuanya secara singkat. Cerita 17 tahun lalu saat ia masih bekerja menjadi ‘wanita yang tidak baik’, kemudian bertemu dengan Heechul dan menjalani ‘malam yang singkat’. Heechul tidak memakai pelindung dan mengatakan akan ‘melepaskannya’ diluar. Tetapi pria yang saat itu usianya 24 tahun mengingkari ucapannya.

Ketika tahu Taeyeon hamil ia disarankan oleh ayahnya untuk memberikan uang sebagai biaya aborsi agar ia tidak perlu menanggung beban di usia yang masih muda. Taeyeon pernah berpikir untuk melakukannya, tetapi ia tidak tega mengakhiri hidup sebuah janin yang tidak berdosa, sebuah janin yang sudah berharap bisa menyambut dan melihat dunia luar. Jadi Taeyeon pergi jauh dan menggunakan uang pemberian Heechul untuk membesarkan janin itu hingga lahir dan ia beri nama ‘Taeyong’. Mirip seperti namanya.

“Apa kau tidak sedikitpun bisa memikirkan, bagaimana perasaan anakmu jika tahu kalau ayahnya sudah berusaha membunuhnya dua kali? Apa kau memang ingin memberitahu padanya bahwa kau sama sekali tidak menginginkannya?!!”

Tidak ada jawaban dari Heechul. Ia masih berusaha mencerna setiap kata yang dilontarkan Taeyeon. Anak itu. Ya, dia memang tidak pernah berniat ‘membuangnya’. Tetapi ia dihantui dengan rasa ketakutan karena sang ayah kejam dan memaksanya menjadi ‘bandit’.

“Jikapun kau memang tidak ingin mengakuinya sebagai anakmu.. setidaknya kau memberinya kesempatan agar dia tahu bahwa dia memiliki ayah..”

Taeyeon berucap dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak menuntut Heechul untuk mempedulikan Taeyong sebagai puteranya. Tetapi ia hanya ingin Heechul memperlakukan Taeyong dengan rasa kemanusiaan saja. Ia pernah bilang pada Taeyong bahwa ayahnya sudah mati sebelum dilahirkan. Dan itu membuat Taeyong menutup diri agar orang enggan bertanya lebih banyak tentang keluarganya. Membuat Taeyong tidak memiliki banyak teman disekolah. Membuat Taeyong merasa bahwa dia tidak akan pernah bahagia seperti orang lain karena tidak memiliki ayah..

☠☠☠

Jaehyun menyatukan kedua tangannya didepan bibir, menunggu dengan harap-harap cemas. Ia mungkin yang paling cemas diantara Taeyeon, Lucas, Winwin, dan Johnny, karena terus merapalkan doa agar keajaiban berpihak padanya, dan membuat Taeyong sadar dan bisa dilihatnya lagi.

Semua orang yang menunggu Taeyong reflek menghampiri sang dokter begitu pria berjas putih itu keluar dari ruangan Taeyong. Sang dokter langsung diburui dengan pertanyaan yang serupa dengan tidak sabaran.

Sang dokter memberikan kabar baik soal keadaan Taeyong. Namun mereka semua tidak diperkenankan untuk menemuinya dulu. Jadi hanya bisa melihat Taeyong dari balik kaca yang masih ditangani dengan sigap oleh beberapa paramedis yang berada didalam ruangan.

“Setelah ini mungkin pasien akan sering mengalami mual, muntah, kram perut, diare, atau sakit kepala. Jika kondisinya mulai memburuk harap segera hubungi pihak rumah sakit lagi.” Menunduk sejenak, sang dokter pergi.

Jaehyun benar-benar lega sekaligus lemas. Doanya yang terjamah dengan baik benar-benar membuatnya sangat bersyukur. Bagaimana caranya dia membalas semua kebaikan Tuhan padanya? Sebelumnya bahkan Jaehyun tidak percaya doa bisa dikabulkan, ia menganggap berdoa adalah kegiatan tidak berguna dan hanya buang-buang waktu saja. Tetapi kejadian hari ini benar-benar membuatnya merasa bersalah dan ‘malu’. Malu atas pemikirannya sendiri.

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang