21

6.7K 852 12
                                    

☠☠☠

"Beberapa hari lalu dia datang. Namanya Jung Jaehyun,"

Otak Taeyong masih berpikir keras memikirkan apa yang dikatakan Jaehyun pada ibunya. Apakah Jaehyun mengatakan pada ibunya kalau dia telah memecahkan barang-barang mahalnya dan memiliki hutang yang sangat banyak padanya?

"Kenapa? Apa.. dia bukan atasanmu? Apa pria yang bernama Jung Jaehyun itu hanya mengaku-ngaku?"

Taeyong tersadar dari lamunannya dan menggeleng.

"Euh.. tidak. Me-memang dia," jawab Taeyong sedikit gugup. "Di-dia.. bilang apa saja, bu?"

"Dia hanya bilang kalau ibu tidak perlu khawatir tentang keadaanmu, dia bilang kau harus menjaga apartemennya beberapa hari selama dia keluar negeri,"

Taeyong mengangguk pelan satu kali. Matanya berputar ke arah lain. Apa yang dikatakan Jaehyun tidak seburuk bayangannya.

"Memangnya.. kalau ibu boleh tau, kau kenal dengannya dimana? Sampai dia bisa mempercayaimu untuk menjaga apartemennya? Karena kalau yang ibu lihat dari penampilannya kemarin, sepertinya dia kaya raya, bukan orang sembarangan. Pasti didalam apartemennya juga banyak barang-barang mewah, apa dia tidak takut?"

"Engmm.. Itu.. Dia.. Dia.. pamannya Doyoung."

Taeyeon mengenali nama pemuda yang baru disebutkan Taeyong. Kata Taeyong mereka teman baik dan beberapa kali pernah mengantar Taeyong pulang.

"Ya. Tap-tapi.. masih keluarga jauh, jadi.. ya begitu,"

Taeyong memutuskan untuk tidak melanjutkan kebohongannya lagi karena tidak tahu harus menjelaskan bagaimana.

Taeyeon mengangguk dengan dahi berpikir. Dia tidak tahu kalau teman Taeyong yang bernama Doyoung itu berasal dari keluarga kaya raya sehingga punya paman seperti Jaehyun.

"Ohh.. Tapi kenapa dia tidak menyuruh Doyoung saja yang menjaga apartemennya ya? Dimana-mana orang kan lebih percaya pada saudara sendiri ketimbang orang lain?"

"Euhㅡibu, aku lupa. Kalau aku kesini untuk mengambil baju. Soalnya bajuku disana sudah hampir habis. Sebentar ya,"

Tanpa menunggu tanggapan ibunya, Taeyong meninggalkan dapur dan pergi ke kamarnya. Sebenarnya alasan mengambil baju hanyalah alibi, dan Taeyong juga pulang kerumahnya bukan untuk benar-benar mengambil baju. Ia rajin mencuci dan tak pernah kekurangan baju, kecuali kalau sedang mendung satu harian dan cuciannya belum kering, terpaksa memakai baju Jaehyun yang baru kering atau yang baru ia setrika.

Taeyong lalu membuka lemari dan mengambil bajunya asal yang kemudian ia masukkan di paperbag.

"Ponselmu sudah diganti dengan yang baru?"

"Apa?" Taeyong terperangah mendengar pertanyaan sang ibu begitu ia keluar dari kamar. Ia melihat Taeyeon memegang ponsel yang tadi ia pinjamkan pada Lami.

"Tapi tidak ada bedanya ya, mirip dengan ponselmu yang lama,"

"Ibu, kembalikan..! Aku masih mau main!" Lami mengambil ponsel Taeyong dari tangan ibunya.

Taeyong jelas mengerutkan dahinya. Kebohongan apalagi yang dimaksud ibunya?

"Ibu baru ingat kenapa kau tidak menelpon kalau mau datang hari ini. Atasanmu bilang ponselmu rusak, tapi dia berjanji akan membelikanmu yang baru,"

'Jaehyun hyung bilang begitu? Bukankah yang rusak itu ponselnya?'

"Aku tidak menyangka kalau dia sebaik itu. Dia bahkan rela mencari alamat rumahmu hanya untuk memberikan gaji seminggumu pada ibu,"

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang