38🔞✔

10.4K 824 105
                                    

PART 39

"Hyung, antar aku ya? Jaraknya dekat kok dari hotel,"

Mengerjapkan matanya kaku, Jaehyun memalingkan pandangan wajah.

"Kau yang mau reuni kenapa harus aku yang repot?"

"Kenapa kau bicara seperti itu? Aku kan hanya minta tolong, apa tidak boleh?"

Lagi, Taeyong mengerucutkan bibirnya, membuat 'pertahanan syahwat' Jaehyun kian melemah.

"Bukannya tidak mau menolong, tapi aku sudah pesan tiket untuk keberangkatan nanti malam. Bukankah kau sendiri yang bilang ingin pulang secepatnya?"

"Pulangnya nanti saja, tidak apa. Setelah aku bertemu dengan Renjun,"

Jaehyun menipiskan bibir. Mengapa mendengar nama 'Renjun' saja dia sudah ketakutan setengah mati? Padahal 'mereka' sudah berakhir bukan? Renjun juga tidak menuntut apa-apa.

Jaehyun berharap semoga saja Renjun temannya Taeyong bukan partner-nya dulu, yang berperan seperti Taeyong sekarang ini. Walau kemungkinannya sangat sedikit.

Karena Jaehyun tidak menjawab dan menunjukkan reaksi yang berarti, Taeyong pun kembali merengek. "Boleh ya, hyuuung.."

Bukan hanya ekspresi yang bertambah menggemaskan, kedua tangan mungilnya bahkan kali ini menarik-narik baju Jaehyun seperti anak kecil yang minta dibelikan permen. Dalam situasi begini, masih bisa bilang Jaehyun yang mesum?

Jaehyun menelan ludah.

"Baiklah, tapi ada syaratnya."

Kedua tangan Taeyong bertumpu di bahu kiri Jaehyun dan bertanya dengan antusias. "Apa??!"

Jaehyun menoleh dan melirik struktur wajah Taeyong dari atas ke bawah.

☠☠☠

"Aku tunggu disini."

Taeyong mencebikkan bibir. Terserah ada yang menyebutnya manja atau apa, tapi dia benar-benar takut berjalan sendirian meski gedung tempat ia bertemu dengan Renjun bersebelahan dengan gedung tempat Jaehyun menunggu.

"Kenapa tidak disana saja? Lagipula jaraknya hanya tinggal beberapa meter,"

"Aku tidak mau mengganggu 'acara' childish kalian—"

Taeyong mengerucutkan bibirnya. Bisa-bisanya Jaehyun masih mengatainya childish setelah beberapa kali menggagahinya.

"—itu yang pertama," kata Jaehyun sambil menunjukkan jari telunjuknya. "Yang kedua, apa kau tidak takut ditanya-tanya tentang status hubungan kita?"

"Status.. apa?"

Jaehyun tercenung. Ia tahu Taeyong polos, tapi ia pikir pemuda itu sudah tidak terlalu polos lagi seperti pada awal mereka bertemu setelah digauli.

"Apa kau siap kalau nanti dituduh jadi simpananku? Atau malah dituduh jual diri?"

"Memangnya siapa yang berani menuduhku seperti itu?!"

Jaehyun memutar bola matanya jengah. "Sudahlah. Temui saja temanmu. Kalau sudah selesai kabari aku,"

Jaehyun menyerah. Sepertinya Taeyong memang masih polos dan perlu beberapa kali digagahi lagi supaya bisa lebih dewasa. Karena menghilangkan imej innocent dan pure-nya sangat sulit rupanya.

"Taeyong!"

Jaehyun baru berbalik dan ingin pergi ketika tiba-tiba saja seseorang sudah berdiri di depannya. Pemuda mungil itu memang tak melihat dan bahkan tak peduli dengannya. Tetapi kehadirannya benar-benar mengagetkan Jaehyun.

《END》Devil With Love☠[JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang