( Flashback )
“Jikapun kau memang tidak ingin mengakuinya sebagai anakmu.. setidaknya kau memberinya kesempatan agar dia tahu bahwa dia memiliki ayah..”
Hening kemudian. Taeyeon berusaha menahan air matanya mati-matian, namun pria berhati dingin didepannya tetap tak menunjukkan reaksi sedikitpun seolah hatinya tak goyah, seolah kondisi anak kandungnya yang sekarat sama sekali tak berhasil menggugah hatinya.
“Apa kau tidak menyadari sesuatu?”
Taeyeon berdenyit tidak mengerti.“ Bukankah harusnya kau bersyukur karena aku menyarankanmu untuk membunuhnya saat dia belum menjadi apa-apa? Lihat sekarang, dia merepotkan semua orang meskipun terlahir dengan baik. Tapi pada akhirnya dia tetap akan mati kan? Lagipula belum tentu itu anakku, kau bekerja ditempat yang tidak baik. Coba kau ingat berapa banyak laki-laki yang sudah ‘bersenang-senang’ denganmu? Bukan aku saja kan? Jadi hentikan omong kosong ini dan jangan libatkan anak buahku untuk membereskan masalahmu.”
Heechul pergi beserta dengan Lucas yang mau tidak mau harus mengikutinya.
“Kau ingin tetap menunggu pelacurmu itu hidup lagi atau kembali ke markas? Jika kau tidak pergi sekarang juga akan ku pastikan seluruh anggota keluarganya cacat seumur hidup, tanpa terkecuali..” Heechul langsung menutup telfonnya tanpa menunggu Jaehyun menjawab. Kesabarannya benar-benar sudah habis.
Baru saja ia menyimpan ponselnya tetapi ponsel itu berbunyi lagi. Sekilas dilihatnya layar menampilkan nama ‘Mark’ saat ia ingin mengangkatnya.
“Hwijangnim, gawat!.. ini benar-benar gawat.. Aku tidak tahu siapa yang melapor tapi markas kita sudah dikepung! Ada banyak sekali polisi disini, dan kami semua sedang melarikan diri!”
Langkah Heechul terhenti saat itu juga. Bagaimana polisi bisa mencium aktivitas mereka? Selama belasan tahun organisasi mereka sangat aman dan terjaga dengan ketat.
“Kita berpencar” ujarnya datar. “Polisi mungkin akan mencari kesini”
Tanpa bertanya Lucas paham apa yang dimaksud Heechul, ia berbelok ke lorong yang berbeda. Lucas memasuki sebuah pintu yang merupakan tangga darurat. Sementara Heechul, ketika baru beberapa langkah ia sudah langsung bertemu dengan dua orang polisi di ujung koridor yang sama. Dengan reflek ia memasuki ruangan ‘Donor Darah’ yang ada tepat disampingnya.
Kehadirannya membuat seorang paramedis dan seorang pendonor lain yang baru saja selesai, terkejut. Pasalnya pendonor harus masuk ke ruangan bergantian dan menunggu di panggil lebih dulu.
“Aku ingin melakukan donor darah,”
Langkah-langkah kaki yang diyakini milik kedua polisi tersebut semakin dekat. Karena hanya berdiam dan tak melakukan apapun, Heechul mengambil jarum suntik dan melakukan prosedur donor darah dengan sendiri. Yang sukses membuat si paramedis terperangah dan bergegas meladeni.
Awalnya Heechul hanya melakukan itu untuk kamuflase terhadap polisi yang mencarinya saja. Tetapi ketika darahnya masih diambil untuk didonorkan, ia bertanya pada sang suster, soal pasien yang berada di ruang ICU yang ditunggui oleh Lucas dan Jaehyun.
Sang suster mengatakan bahwa pasien itu bernama Lee Taeyong, berusia 17 tahun, dan sedang kritis karena meminum obat penggugur kandungan dengan dosis tinggi.
Heechul berpikir sejenak, itu mirip seperti kasus yang dibuat Mark.
Kemudian sang suster melanjutkan kalau rumah sakit saat ini sedang kehabisan darah untuk beliau karena golongan darah si pasien bernama Taeyong itu lumayan langka. Pendonor bernama Winwin yang barusan juga mendonorkan darahnya untuk Taeyong tetapi tak akan cukup menggantikan darah Taeyong yang sudah banyak keluar akibat reaksi dari obat yang diminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
《END》Devil With Love☠[JaeYong]
Misterio / SuspensoTaeyong hanya seorang pengantar pizza yang kebetulan memiliki pesanan ke markas mafia kejam. [START POSTED 16.04.2020] [FINISH POSTED 31.07.2021]