5 bulan kemudian...
Setelah kepergian seseorang yang sangat ia cintai bukan berarti ia akan terpuruk dalam zona keterpurukan. Ada kalanya ia bangkit. Meski susah untuk melupakan, namun ia mencoba untuk mengikhlaskan. Karena miliknya telah pergi bahkan untuk selamanya.
Pagi ini, seorang cowok berparas tampan tengah berjalan santai di koridor sekolah. Suasana yang nampak belum begitu ramainya ia lewati dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya.
Ardhan Mahessa Radhitya.
Ardhan menyusuri koridor bukan menuju kelasnya, melainkan ke rooftop. Saat ini dirinya hanya ingin berdiam diri sambil menikmati pemandangan ibu kota dari atas.
Setelah sampai di rooftop, Ardhan duduk di bangku yang selalu ia duduki jika berada di sana. Ardhan memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajah tampannya. Menurut nya, udara di pagi hari itu lebih sejuk. Makanya tak heran sebelum bel ia sempatkan untuk menikmati udara sejuk di pagi hari.
***
Beda halnya dengan seorang gadis cantik berambut panjang yang merupakan siswa baru di sekolah SMA Rajawali tengah berjalan mencari ruang kepala sekolah.
"Ruang kepala sekolah ngumpet dimana sih, bingung gue dari tadi gak ketemu terus" gumam gadis itu kesal karena sedari tadi tidak menemukan apa yang sedang ia cari. Ia terus celingak celinguk ke sana dan kemari. Yakali main petak umpet hahaha.
Gadis itu terus menyusuri koridor hingga tak sengaja ia menabrak dada bidang seseorang yang tentunya laki-laki di hadapannya. Ia mendongkakkan kepalanya melihat siapa yang sudah ia tabrak.
"A..aduh kak maaf gak liat" ucap gadis itu terbata-bata. Laki laki itu tak mempedulikannya dan langsung pergi begitu saja. Gadis itu menatap punggung laki-laki tadi dengan tatapan cengo nya.
'Dasar cowok aneh' batin gadis itu lalu melanjutkan langkahnya.
Tepat saat ia menemukan ruang kepala sekolah, ia pun mengetuk pintu dan terdengar orang di dalam sana yang menyuruhnya untuk masuk.
"Permisi pak" ujar gadis itu seraya tersenyum.
"Oh Raya ya? Siswa baru sekolah ini kan?" Ujar pak kepala sekolah. Gadis yang di panggil Raya itu menganggukkan kepalanya.
"Kamu berada di kelas XI IPS 1 ya!" Ujar kepala sekolah memberi tau kelas Raya berada.
"Baik pa, kalo begitu saya permisi" pak kepala pun mengangguk.
Raya melangkahkan kakinya ke kelas XI IPS 1 yang kata nya adalah kelas dirinya di sekolah ini.
Setelah di depan pintu kelas tersebut Raya mengetuk pintu dan masuk. Terlihat sedang ada guru yang mengajar kelas tersebut.
"Assalamualaikum bu" salam Raya. Guru itu pun mendekat lalu membawa Raya masuk ke dalam kelasnya.
"Nah, anak-anak jadi sekarang kita kedatangan siswi baru. Silahkan perkenalkan nama kamu" ujar guru tersebut lalu di angguki oleh Raya.
"Hai, kenalin nama aku Raya Maulina Audrey kalian bisa panggih aku Raya" ujar Raya memperkenalkan dirinya.
Seluruh siswa yang berada di kelas itu pun menatap nya dengan berbagai macam tatapan, mungkin karena kecantikan Raya.
'Kalo panggil sayang boleh?'
'Gilaa cantik banget'
'Minta nomer WA dong'
Begitu lah celetukan para siswa kelas itu. Raya yang mendengarnya hanya tersenyum.
"Baiklah silahkan kamu duduk di sebelah Tiara" Raya pun melangkahkan kakinya ke bangku yang di tunjukkan oleh guru tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RayArdhan [Completed]
Teen Fiction[Sequel DhaVira] Sebuah takdir memang misterius. Tak ada yang tau dan tak ada yang bisa di perkirakan. Seperti kepergian orang yang di sayang apalagi cinta adalah hal yang tak terduga bahkan tak di inginkan, hingga orang itu pergi untuk selamanya. S...