Part 11

248 13 0
                                    

Malam pun semakin larut. Ardhan dan Raya kini berada di kamar Raya dulu karena mereka memutuskan untuk menginap.

Raya melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka nya, setelah segar kembali ia pun melangkah mendekati kasur lalu mengambil satu bantal. Ia pun melangkah menuju sofa yang ada di kamarnya.

Ketika melihat Raya duduk di sofa, Ardhan mengeryit bingung.

"Ngapain?" Tanya Ardhan karena melihat Raya yang tengah membaringkan tubuhnya.

Raya menoleh lalu tersenyum, "tidur" jawab Raya.

"Sini!" Raya mengernyit bingung. Ardhan memutar bola matanya malas lalu melangkah mendekati Raya dan menarik tangannya dengan lembut menuju kasur.

"Tidur" titah Ardhan sembari menunjuk kasur.

"Disini?" Tanya Raya polos. Ardhan mengangguk kecil.

"Tapi kan biasanya di sofa" ujar Raya karena ia tau kalo Ardhan tidak mau bareng dengannya.

"Sini aja udah" Raya pun akhirnya mengangguk kecil lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur begitu pun Ardhan yang berada di samping Raya.

Posisi Raya saat ini membelakangi Ardhan. Ardhan masih terlentang menatap langit-langit kamar Raya. Saat Raya hendak tidur tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ya, Ardhan memeluknya.

"Maaf" ucap Ardhan pelan namun masih bisa terdengar oleh Raya. Raya mendongkak menatap Ardhan.

"Buat?" Tanya Raya.

"Karena aku udah kasar sama kamu Ray. Gak seharusnya aku begitu kemarin sama kamu" lirih Ardhan. Raya tersenyum, nyaman rasanya jika Ardhan memeluknya.

"Iya kak gapapa ko aku ngerti" ujar Raya lembut. Tanpa di sadari Raya, Ardhan tersenyum lalu menenggelamkan wajahnya di tengkuk leher Raya.

"Makasih" Raya mengangguk.

"Good night" bisik Ardhan.

"Good night too" balas Raya.

Tak lama kemudian mereka pun terhanyut ke dalam alam bawah sadarnya.

***

Cahaya mentari mulai menampakkan dirinya membuat Raya mengerjapkan matanya. Ia melihat ke bawah masih ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Ia pun menyingkirkan tangan itu secara perlahan karena takut membangunkan suaminya.

Ia mencepol rambutnya lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 7. Ya, Ardhan dan Raya hari ini izin tidak masuk sekolah. Raya beranjak dari tempat tidurnya lalu ke kamar mandi untuk mandi.

Tak lama kemudian Raya pun telah selesai mandinya. Ia keluar dan melihat Ardhan yang tengah duduk di tempat tidur.

"Udah bangun kak?" Ardhan menoleh tersenyum lalu mengangguk.

Raya pun melangkahkan kakinya menuju pintu. Namun tiba-tiba, suara Ardhan menghentikan langkahnya.

"Kemana?" Raya menoleh tersenyum.

"Mau ke bawah buat sarapan" Ardhan mengangguk lalu Raya pun melangkah keluar dan menuju dapur. Ardhan yang melihat Raya keluar pun ia langsung ke kamar mandi untuk mandi.

Raya pun memasak di dapur. Ia belum melihat bundanya keluar mungkin masih tidur, pikirnya. Setelah semuanya selesai di tata di meja makan, Ardhan pun datang beserta Yurtia, bunda Raya. Raya tersenyum saat melihat mereka.

"Pagi" sapa Yurita.

"Pagi bun" jawab Raya dan Ardhan bebarengan.

"Sarapan dulu ayo" ujar Raya. Ardhan dan Yurita pun duduk.

"Kakak mau sarapan apa? Biar Raya siapin" Ardhan menoleh.

"Nasi goreng aja" Raya pun mengangguk lalu menuangkan nasi goreng ke dalam piring dan memberikannya kepada Ardhan.

Mereka pun memakan sarapannya tanpa ada yang membuka suara. Hanya terdengar suara peraduan sendok dengan piring.

Setelah selesai makan, Raya pun membereskan dan memcuci piring nya.

"Nanti siang bunda ke Belanda" ujar Yurita membuat Raya dan Ardhan menoleh.

"Siang?" tanya Raya.

"Kenapa mendadak bun?" Tanya Ardhan.

Yurita menghembuskan nafasnya pelan sebelum berucap, "Bunda akan jaga nenek kamu di sana. Kalo bunda di sini bunda terus keinget sama almarhum ayah" ujar Yurita.

Raya yang mengerti perasaan bunda nya pun tersenyum lalu mengangguk. "Jika itu udah keputusan Bunda, Raya pun dukung asal bunda baik-baik aja di sana" ujar Raya tersenyum.

Yurita mengangguk lalu menatap Ardhan, "Kalian bisa tinggal disini, tinggal di rumah ini. Kan sayang kalo kosong" ujar Yurita, Ardhan tersenyum lalu mengangguk.

"Nanti Raya anterin bunda ya ke bandaranya" Yurita menggeleng.

"Gak usah, kalian istirahat aja di rumah, bunda nanti di anter sama supir" ujar Yurita karena ia tidak mau merepotkan anaknya.

"Tap-"

"Udah gak usah" potong Yurita kekeuh pada keputusannya. Raya menghembuskan nafasnya pelan lalu mengangguk pasrah.

***

Siang ini Yurita pun sudah siap degan koper nya, Raya dan Ardhan hanya mengantar sampai teras rumahnya.

"Bunda hati-hati ya!" Ujar Raya dan Yurita mengangguk.

Raya dan Ardhan menyalimi punggung tangan Yurita. Koper Yurita pun sudah di masukkan ke dalam mobil oleh sang supir.

"Ardhan, bunda titip Raya ya sama kamu. Kalo nakal sentil aja telinga nya!" Yurita terkekeh sedangkan Ardhan mengangguk sambil tersenyum tipis dan Raya mengerucutkan bibirnya.

"Ish bunda mah!" Gerutu Raya kesal.

"Jadi istri yang berbakti sama suami inget!" Ucap Yurita memperingati anaknya.

"Siap komandan" ujar Raya semangat sambil menghormatkan tangannya kepada bunda.

"Bunda pamit ya? Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Yurita pun masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian mobil pun melenggang meninggalkan pekarangan rumah.

Setelah mobilnya sudah tak terlihat lagi, Raya dan Ardhan pun masuk ke dalam. Raya menuju dapur untuk menyiapkan minuman sedangkan Ardhan langsung duduk di ruang keluarga sembari menyalakan TV.

Tak lama kemudian Raya pun datang dengan minuman di tangannya. Ia letakkan minumannya lalu duduk di samping Ardhan.

Hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka. Hingga suara ponsel Ardhan pun berbunyi memecah keheningan.

Ardhan melihat benda pipih itu lalu mengangkatnya.

"Apaan" tanya Ardhan to the point

"...."

"Ya"

Tut.

Panggilan pun di putuskan oleh Ardhan. Lalu ia bergegas menuju kamar untuk mengambil jaketnya. Lalu ia pun kembali turun.

"Kamu ikut aku" Raya menoleh lalu mengernyit.

"Kemana?"

"Basecamp, Vino lagi di Indonesia katanya" Raya pun mengangguk lalu beranjak untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai dan sudah siap mereka pun masuk ke dalam mobil dan mobil pun langsung melenggang meninggalkan pekarangan rumah.

Vote itu GRATIS lohhh!!!
Jangan lupa vote dan follow alvirasalmah

RayArdhan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang