Setelah memakan waktu kurang lebih 1 jam dengan Raya yang terus bertanya kemana dirinya akan di bawa, akhirnya mereka pun sampai.
Raya mengernyit bingung ketika mobil Tiara sudah berhenti. Ia menoleh menatap Tiara yang sedang membuka sabuk pengamannya.
"Ayok!" Ajak Tiara yang hendak turun. Namun tangannya di cekal oleh Raya.
"Lo ngapain ngajak gue ke pantai malam-malam?" Heran Raya sedangkan Tiara mengangkat kedua bahunya acuh.
"Pengen aja! Udah ah cepet turun!"
Raya pun menganggukkan kepalanya lalu turun begitu pun dengan Tiara. Setelah di luar, Tiara merogoh tas nya lalu mengeluarkan sesuatu, Raya mengernyit untuk apa Tiara membawa kain? Pikirnya.
"Lo mau ngapain bawa-bawa kain gitu?"
Tiara pun tak menggubris pertanyaan Raya. Ia berjalan ke belakang Raya lalu menutup matanya.
"Eh eh mau ngapain lo?" Ujar Raya seraya mencoba melepaskan kain yang menutup matanya.
"Diem deh lo bawel aja dari tadi!!" Kesal Tiara dan Raya pun seketika langsung terdiam.
Setelah mata Raya sudah tertutup, Tiara pun mulai membantu Raya dan memapahnya menuju tepi pantai.
"Awas ada tangga" arahan Tiara.
"Lo kenapa sih pake acara tutup-tuup segala? Kan gak bisa liat gue jadinya"
Setelah di rasa kakinya sudah menginjak pasir, Tiara pun meninggalkan sahabatnya itu sendiri.
"Ra" panggil Raya mencoba mencari keberadaan sahabatnya.
Raya pun membuka kain yang menutupi matanya. Gelap. Suasana malam tanpa ada nya bantuan penerangan dari lampu membuat kesan pantai nampak menyeramkan. Hanya terdengar suara ombak.
Raya menatap sekelilingnya mencari keberadaan sahabatnya, namun nihil. Ia jadi takut. Apakah dirinya di kerjai terus di tinggal gitu aja? Atau jangan-jangan Raya di buang sama Tiara? Berbagai pikiran negatif memenuhi pikiran Raya saat ini.
Hingga tiba-tiba, Raya di kejutkan oleh suara ledakan kembang api dan saat bersamaan lampu pun menyala. Hal pertama yang Raya liat yaitu pantai yang di dekorasi oleh banyak balon dengan pencahayaan lilin yang membuat kesan romantis bahkan indah. Tak lupa dengan tulisan HAPPY BIRTHDAY RAYA MAULINA AUDREY yang terpajang di sana.
"HAPPY BIRTHDAY RAYA" teriak semuanya.
Raya menutup mulutnya tak percaya. Matanya pun sudah berkaca-kaca. Raya menangis, bukan menangis karena sedih melainkan menangis karena terharu dan bahagia. Ia tidak ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya karena yang ada di pikirannya hanya lah Ardhan. Semua teman-temannya ada di sini? Bahkan mama Ara, papa Haidar pun ada.
Tak lama kemudian Ardhan datang dengan membawa kue bolu di tangannya. Ia tersenyum ke arah Raya lalu mendekati istrinya yang sedari tadi berdiam diri.
Tepat di hadapan Raya, Ardhan memberikan kue nya dengan lilin yang menyala.
"Selamat ulang tahun my wife" ujar Ardhan dan Raya tersenyum bahagia. Ternyata Ardhan ingat dengan hari ulang tahunnya.
"Make wish" Raya pun memejamkan matanya.
'Aku berharap orang yang aku sayang selalu ada di samping aku'
Setelah itu Raya membuka matanya lalu meniup lilinnya. Ardhan tersenyum melihatnya.
"Maafin aku ya" Raya mengangguk lalu Ardhan menarik Raya ke dalam pelukannya.
"Aku pikir kakak beneran selingkuh sama cewek lain" ujar Raya dalam dekapan Ardhan. Ardhan terkekeh lalu menggeleng.
"Enggak ko!"
Raya mendongkak menatap wajah Ardhan lalu melerai pelukannya. Ia menatap semua yang tengah ikut berbahagia.
"Jadi kalian semua tau?"
"Iya, ini rencana Ardhan dan kita semua cuma membantu doang. Dan soal kemarin Ardhan gak pulang, lo tenang aja. Dia nginep di rumah gue dan bukan ngejaga Laura yang sakit." JelasSamuel yang sudah tau apa yang ingin Raya tanyakan.
Raya menoleh menatap kedua mertuanya. "Jadi mama sama papa tau?" Mereka pun mengangguk sambil tersenyum.
"Iya sayang, Ardhan kemarin bilang sama mama sama papa juga" Raya pun mengangguk.
"Terus hubungan kak Ardhan sama Laura gimana?"
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama Kak Ardhan" mendengar itu Raya menoleh mendapati Laura yang baru saja datang. Laura mendekat ke arah Raya.
"Gue minta maaf udah bikin lo sakit hati. Tapi gue sama kak Ardhan emang beneran gak ada hubungan apa-apa kita cuma pura-pura akting aja" Raya pun mengangguk percaya lalu memeluk Laura.
"Maafin gue ya udah cuek sama lo waktu itu" lirih Raya.
"Gapapa gue ngerti ko" sahut Laura mengusap-usap punggung Raya.
"Tenang aja Ray, Laura udah punya pacar ko" sambung Raka dan Raya mengangguk.
Laura pun melerai pelukannya. Ia mengusap air mata yang mengalir di pipi Raya.
"Udah jangan sedih" Raya pun mengangguk.
"Laura, gue juga minta maaf ya waktu gue marah sama lo bahkan sampai bentak lo. Gue beneran gak tau soalnya waktu itu! Gue juga kebawa emosi hehe" ucap Tiara merasa tidak enak.
Laura terkekeh kecil lalu mengangguk, "gapapa kali santai aja gue juga maklum. Sahabat mana yang rela liat sahabatnya sendiri di sakitin sama cowok. Gue salut sama lo!" Ujar Laura.
Ardhan pun meraih tangan Raya, "maaf soal kemarin aku udah nyakitin hati kamu. Tapi percaya, aku gak ada niat sama sekali buat nyakitin kamu. Ini semua aku lakukan cuma mau buat kejutan. Dan sekarang aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Kalo sebenernya aku cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu Ray. I love u!" Setelah mengatakan itu, Ardhan memeluk Raya dengan erat dan Raya pun menangis di dalam dekapan Ardhan.
"Aku juga sayang sama kakak, bahkan aku cinta sama kakak, I love u too" jawab Raya.
Mereka semua yang melihatnya pun ikut merasakan bahagia. Semua rencana nya berjalan dengan lancar sesuai yang di inginkan. Tanpa ada hambatan apapun. Meski harus merasa tersakiti tapi semua akan bahagia pada waktunya. Seperti yang Raya rasakan saat ini.
Malam ini, adalah saksi dimana Ardhan menyatakan cinta sepenuhnya.
'Aku telah memilih kakak dan aku terima semua hal yang akan datang kepadaku. Kecuali kehilangan kakak, aku sangat takut akan hal itu. Terima kasih kak Ardhan' batin Raya tersenyum.
'Segala sesuatu yang baik selalu datang disaat terbaiknya. Persis waktunya. Tidak datang lebih cepat. Dan juga tidak lebih lambat. Itulah kenapa rasa sabar itu harus disertai dengan keyakinan. Terima kasih Ray, karena kamu selalu sabar dan tetap yakin kalo aku akan mencintai kamu sepenuhnya. Dan sekarang adalah waktunya' batin Ardhan.
Tamat
Vote itu GRATIS lohhh!!!
Jangan lupa vote dan follow @alvirasalmah
KAMU SEDANG MEMBACA
RayArdhan [Completed]
Teen Fiction[Sequel DhaVira] Sebuah takdir memang misterius. Tak ada yang tau dan tak ada yang bisa di perkirakan. Seperti kepergian orang yang di sayang apalagi cinta adalah hal yang tak terduga bahkan tak di inginkan, hingga orang itu pergi untuk selamanya. S...