Ardhan dan Samuel membawa Raya dan Tiara ke kamar mereka. Sedangkan Raka dan Raihan memilih kembali ke kamarnya karena tidurnya yang ke ganggu.
Ardhan mendudukkan Raya di tepi kasur begitu pun dengan Samuel.
"Kenapa?" Tanya Samuel lembut.
Tiara menggelengkan kepalanya, rasanya sulit untuk ia berucap.
"Ja...jadi.." Raya menggantungkan ucapannya karena masih gemetar ketakutan. Ardhan langsung memberikan segelas air putih kepada Raya dan Tiara agar mereka lebih tenang.
"Minum dulu"
Raya dan Tiara menegak air tersebut. Dirasa sudah agak sedikit tenang, Raya pun mulai berucap.
"Jadi, pas aku sama Tiara mau tidur. Kita merasa ada yang memperhatikan kita dari arah jendela. Pas kita liat di balik jendela seperti ada sosok bayangan yang berdiri. Terus aku coba deketin bayangan itu dan membuka tirainya. Terus dia mengangkat kampaknya kaya mau ngebunuh aku sama Tiara" jelas Raya. Ardhan dan Samuel saling tatap saat sudah mendengar ucapan Raya.
"A...aku...aku takut kak" lirih Raya frustasi dan langsung menangis ketakutan. Ardhan yang melihat istrinya seperti itu pun langsung membawanya ke dalam dekapan untuk menenangkan Raya.
"Udah gapapa, jangan takut ya? Kan udah ada aku disini" ujar Ardhan lembut mengelus-elus rambut Raya.
"Ya udah kalo gitu, kalian tidur disini aja" putus Samuel. Ia merasa khawatir jika kekasihnya harus tidur setelah kejadian seperti tadi. Ardhan pun mengangguk setuju.
"Yaudah sekarang kalian tidur!" Titah Samuel kembali.
Raya dan Tiara membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tiara pun memejamkan matanya ditemati Samuel di sampingnya. Sedangkan Raya yang terus memegangi tangan Ardhan membuat Ardhan terus berada di sampingnya.
"Aku takut..." lirih Raya.
"Tenang aja aku disini ko" ujar Ardhan memberikan ketenangan kepada istrinya.
Raya pun mengangguk lalu memejamkan matanya degan posisi memeluk pinggang Ardhan yang tengah duduk bersandar di sampingnya.
Tak akan kemudian Raya pun terhanyut ke alam bawah sadarnya. Merasa Raya sudah tertidur dengan perlahan Ardhan menyibakkan tangan Raya agar gadis itu tidak terbangun. Ia bangkit lalu duduk di sofa dimana Samuel berada.
Mereka saling tatap dengan heran. Siapa orang yang berjubah hitam itu? Dan mau apa dia mengganggu Raya dan Tiara? Mereka pun terdiam dalam pikirannya masing-masing.
***
Pagi ini, mereka semua tengah menyantap sarapannya tanpa ada yang membuka suara. Setelah selesai, Raya dan Tiara membereskan piring yang kotor lalu membawanya ke dapur.
"Kita mau kemana nih?" Tanya Raka penasaran dengan kegiatan apa yang mereka lakukan hari kni.
Mereka semua nampak berfikir, tak lama kemudian Samuel menjentikan jarinya dengan senyum yang mengembang.
"Bagaimana kalo kita ke Gunung Pancar? Sekalian bisa buat foto-foto disana" ide Samuel yang di angguki mereka semua.
Gunung Pancar adalah sebuah gunung yang terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Pancar terletak pada ketinggian 300-800 m dpl dengan topografi landai sampai bergelombang terjal dengan kemiringan sekitar 15-40%.
"Boleh"
"Ayok!"
Mereka semua bergegas keluar dan memasuki mobilnya.
"Biar gue yang nyetir!" Tawar Ardhan dan Samuel mengangguk mengiyakan.
Ardhan pun duduk di kursi kemudinya dengan Raya di sampingnya. Lalu ia mulai melajukan mobilnya dengan kecapatan rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RayArdhan [Completed]
Teen Fiction[Sequel DhaVira] Sebuah takdir memang misterius. Tak ada yang tau dan tak ada yang bisa di perkirakan. Seperti kepergian orang yang di sayang apalagi cinta adalah hal yang tak terduga bahkan tak di inginkan, hingga orang itu pergi untuk selamanya. S...