Malam hari yang begitu dingin ketika berada di puncak. Mereka semua kini tengah berada di halaman vila untuk bakar mantan. Eh, bakar-bakar ikan maksudnya wkwkw. Tidak hanya ikan, mereka pun membakar sosis dan lain-lain.
Raya dan Tiara yang tengah membakar di panggangan sedangkan para cowok tengah bernyanyi-nyanyi dengan Ardhan yang memangku gitarnya.
Ku rasa ku sedang jatuh cinta
Karena rasanya ini berbeda
Oh apakah ini memang cinta
Selalu berbeda saat menatapnyaArdhan mengawali lagunya dan mereka pun langsung mengikuti untuk menyanyikan lagu yang di bawakan Ardhan.
Mengapa aku begini
Hilang berani dekat denganmu
Ingin ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?Tolong katakan pada dirinya
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?Ku rasa ku sedang jatuh cinta
Karna rasanya ini berbeda
Oh apakah ini memang cinta
Selalu berbeda saat menatapnyaDi sini aku berdiri
Menanti waktu yang tepat
Hingga akhirnya ku mampu
Katakan padamuTolong katakan pada dirinya
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Mungkinkah dia tahu
Cinta yang ku mau?Tolong katakan pada dirinya
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?Maukah kau dengan aku?
Mereka berempat pun telah menyelesaikan lagunya bersamaan dengan Raya dan Tiara yang sudah selesai memanggang makanannya.
"Makanan siap!" Teriak Raya membuat para cowok langsung berlarian menghampirinya.
Mereka duduk melingkar di bangku yang berbentuk lingkaran. Mereka semua langsung menyantap makanannya dengan lahap mungkin karena lelah dengan perjalanan jauh.
Setelah selesai makan, mereka semua tidak langsung tidur melainkan memeriahkan kembali dengan canda dan tawa yang mereka lontarkan.
Hingga tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 11 malam. Udara nya pun sudah mulai dingin dan mereka memutuskan untuk masuk ke dalam.
"Yaudah sekarang kita istirahat" ujar Samuel membuat mereka semua mengangguk.
"Kak" panggil Raya kepada Ardhan. Yang di panggil pun menoleh menatap Raya.
"Kenapa?"
"Emm, aku tidur nya sama Tiara ya? Kan gak mungkin kalo Tiara tidur sama kak Sam" Ardhan yang mengerti pun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Iya gapapa. Biar aku yang tidur sama Sam nanti!" Raya pun mengangguk mengiyakan.
"Yaudah aku ke kamar dulu ya" pamit Raya.
"Yaudah"
"Good night sayang" bisik Raya tepat di samping telinga Ardhan membuat sang empunya mematung.
Senyum Ardhan mengembang lalu mengacak puncak kepala Raya.
"Night too my wife" balas Ardhan. Raya yang sudah menahan agar tidak blushing pun langsung berlari menaiki tangga dan meninggalkan Ardhan yang masih menatapnya sambil geleng-geleng kepala.
Ardhan pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar. Saat ia membuka pintunya, ia melihat Samuel yang tengah berbaring.
"Ko elo kesini?" Tanya Samuel. Ardhan menaikkan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RayArdhan [Completed]
Teen Fiction[Sequel DhaVira] Sebuah takdir memang misterius. Tak ada yang tau dan tak ada yang bisa di perkirakan. Seperti kepergian orang yang di sayang apalagi cinta adalah hal yang tak terduga bahkan tak di inginkan, hingga orang itu pergi untuk selamanya. S...