•|| 4. Sunday ||•

365 29 0
                                    

"Kau tau? Dukungan adalah hal yang sangat diperlukan ketika seseorang berada dititik terendah."
_____________________________________


"Makasih udah nganterin" ucap Nazila tulus.

"Santai aja"

"Mau mampir dulu ga?"

"Next time aja ya." Zila mengangguk.

"Em besok mau keluar ga?" tanya Leon.

"Mau kemana?"

"Kemana aja." lagi-lagi dibalas Nazila dengan anggukan.

Nazila berjalan menuju pintu rumahnya setelah Leon menghilang dari Penglihatannya.

Dibukanya pintu. Sepi. Itu yang pertama ia dapatkan ketika pulang kerumah. Kesunyian, keheningan, kehampaan, sendirian, itu yang Nazila rasakan ketika berada dirumah.

Dengan langkah gontai, Nazila menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai kamarnya.

Ia menutup pintu kamarnya lalu meletakkan tasnya disofa yang tersedia dikamar itu. Ia masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Air mulai mengguyur tubuhnya. Ia begitu menyukai air. Karena bagi Nazila, air itu seperti hidupnya. Mengalir mengikuti alur, belok jika sungai meliuk, mengalir ketempat renggang saat terhalang batu. Namun, air yang tenang bisa saja mendadak menjadi tsunami ketika ketenangannya terusik oleh pergeseran lepengan bumi yang terjadi dibawah laut, bukan?

Selesai berurusan dengan air. Nazila memilih merebahkan tubuhnya dikasur. Ia merasa sangat kelelahan.

❖❖❖

"Gue gabisa Gis"

"Pliss gue pengen banged kemall"

"Ya sama Mysha kan bisa"

"Gue pengen sama lu"

"Gue gabisa!"

Tuttt tutt

Leon menghela nafasnya gusar. Selalu begini. Ia heran mengapa Giska tidak berhenti mengejarnya.

Leon membuka aplikasi line miliknya. Ia menambahkan id line milik orang yang berhasil menjadi penghuni hatinya.

Ia tersenyum mengingat kejadian tadi.

Flashback on

Saat diperjalanan mengantar Nazila pulang. Tiba-tiba gadis itu memintanya berhenti disalah satu minimarket ditepi jalan.

Ia bilang ingin membeli air mineral karena dia sangat kelelahan dan harus segera meminum air putih.

Nazila membuka pintu mobil dan berlari kecil memasuki minimarket karena hujan masih turun walau hanya rintik-rintik kecil.

Leon hanya menunggu didalam mobil karena Nazila yang memintanya.

Ting!

Terdengar bunyi notifikasi. Leon memalingkan wajahnya kesamping, dan ia melihat ponselnya Nazila tergeletak dikursi mobil itu.

Perlahan, tangannya terulur untuk mengambil ponsel itu. Layar ponsel itu menyala dan menampilkan notifikasi dari line.

INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang