Typo bertebaran
Happy reading🌻✨💫
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°Apapun yang bakal terjadi hari ini, kita harus siap menghadapinya. Mengapa? Karena tuhan sudah menakdirkan itu untuk kita.
Jangan pernah berfikir bahwa masalah itu terlalu berat. Satu hal yang harus kamu tanamkan didalam dirimu. Tuhan tidak akan memberi masalah diluar kemampuan hambanya.
Jam delapan malam, Nazila baru menginjakkan kaki dikediamannya. Hari ini begitu melelahkan. Gladi bersih dilakukan dari pulang sekolah sampai jam setengah delapan tadi. Sangat memakan waktu.
Dia tidak pulang sendiri melainkan bersama Leon. Ya. Lelaki itu mengantarnya dan langsung pamit tanpa mampir terlebih dahulu.
Seperti biasanya. Kesunyianlah yang menyambutnya ketika pulang kerumah. Nazila memasuki kamarnya lalu segera membersihkan tubuhnya yang sedari tadi dibanjiri keringat.
Selesai berurusan dengan air, Nazila langsung merebahkan diri dikasurnya. Bunyi notifikasi yang berasal dari ponsel Nazila berhasil membuatnya membuka kembali mata yang tadi sempat tertutup.
Aleon Gabriel:
Langsung istirahat yaa, besok acaranya loh. Oh iya, besok aku jemput kamu oke. Good night Zil♡Kedua sudut bibir Nazila tertarik kearah yang berlawanan sehingga membentuk senyuman diwajahnya.
Ia tidak menyangka kalau ia masih memiliki orang yang peduli akan dirinya, orang yang masih mau menjadi temannya, dan orang yang mau menerimanya apa adanya.
Hal ini patut ia syukuri. Tuhan masih berbaik hati kepadanya. Tuhan memang baik, kapan tuhan tidak baik kepada hambanya?
Nazila bertekat mulai mensyukuri hidupnya, mulai menerima segala kekurangan yang ada didirinya. Semoga. Semoga ia bisa melakukan hal ini.
Nazila Gracia:
Iya Yon. Good night to.Nazila meletakkan kembali ponselnya diatas nakas. Ia segera Mengistirahatkan dirinya agar badannya fit esok hari.
❖❖❖
Nazila berjalan beriringan dengan Leon dikoridor menuju gedung jurusan mereka masing-masing. Hingga Nanti dipertigaan mereka akan berpisah arah, Leon yang menuju gedung IPS dan Nazila yang menuju gedung IPA.
Nazila menatap lapangan sekolah yang sudah dihias sedemikian rupa. Sangat indah.
Anak-anak Osis berlalu lalang dilapangan untuk menyiapkan acara hari ini. Beberapa guru juga ikut andil dalam acara ini, sehingga semua kelas dibebaskan dari kegiatan belajar-mengajar.
Pensi seperti ini sering diadakan dalam setahun. Ini diselenggarakan agar seluruh murid ada refreshing. Kata bapak kepala sekolah SMA Graxiel.
Mereka sudah sampai dipertigaan yang mengharuskan mereka berpisah agar sampai kekelas masing-masing.
"Udah yaa. Nanti kalo aku free, aku samperin kekelas kamu" ucap Leon. Nazila hanya mengangguk sebagai jawaban.
Nazila berjalan dikoridor gedung IPA menuju kelasnya. Ia hanya menundukkan kepalanya menghindari tatapan murid lain yang kadang menatapnya tidak suka. Sesekali ia mendengar beberapa siswi yang mencibirnya ketika ia melewati mereka.
Sampai didepan kelas, Nazila langsung disambut suara melengking milik Jenesa. Nazila memasukki kelasnya seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURITIES ✓
JugendliteraturMenceritakan tentang seorang gadis yang mempunyai ketakutan mendarah daging ditubuhnya. Ketakutan akan masa lalu yang begitu menyeramkan baginya. Ketakutan yang berhasil mengubah kehidupannya dimasa setelah itu. Akankah ia berhasil melawan? Atau ber...