•|| 26. Mission Will Started ||•

83 11 2
                                    

Alohaa I'm back!!!
Maaf ya ngegantung :((
Dahlaa langsung aja tapi vote doloo^^
Udaa? Happy reading all💜🦄🍇💅🏻
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Leon masuk sedikit kedalam. Ia kembali menjimbak dedaunan itu. Tidak ada apapun. Leon seperti kehilangan harapan.

Tapi tunggu!

Ada sesuatu yang membuat Leon mematung.

Disimbaknya rumput liar itu dan,

Sebuah gelang.

Tangan Leon terulur untuk mengambilnya. Menarik  kehadapan wajahnya agar nampak lebih jelas.

Tidak salah lagi. Ini punya Nazila.

"Guyss,"

"I found this," lanjut Leon seraya menunjukkan barang temuannya.

❖❖❖

Selesai digang kecil tadi, mereka semua menuju rumah Leon untuk membicarakan masalah ini.

Tak banyak petunjuk yang mereka temukan disana.  Yanh Leon temukan hanyalah gelang milik Nazila. Tentunya itu tidak banyak berpengaruh untuk memecahkan masalah ini.

Tapi setidaknya mereka mengetahui bahwa keberadaan terakhir Nazila digang itu.

Semua bungkam. Berkecamuk dengan pikirannya masing-masing. Mencari solusi atas segalanya. Segera mencari titik terang aga Nazila kembali dalam dekapan mereka.

Jeje kembali terisak. Gadis itu tau, sangat tau. Nazila itu gadis lemah yang mudah rapuh. Apalagi traumanya terhadap masa lalunya itu belum hilang.  Dan menjadi ketakutan terbesar dalam hidupnya.

Pikiran Jeje benar-benar kalut. Tidak ada pemikiran positif disana. Ia terus menepis semua pikirannya, namun ia tidak bisa.

Lalu, apa yang harus mereka lakukan sekarang. Menyerah bukan pilihan yang tepat saat ini. Usaha mereka baru sampai dititik ini. Pilihannya adalah mereka harus berusaha lebih keras lagi.

Terdengar helaan nafas berat dari Leon. Cowok bertubuh tinggi itu benar-benar tertekan. Masalah ini membuatnya benar-benar frustasi.

Gadis itu benar-benar membuatnya jatuh sejatuh jatuhnya.

Cinta-lah yang membuat Leon seperti ini.

Ia benar-benar takut sesuatu buruk terjadi pada Nazila diluar sana. Bagaimana tidak, gadis itu sendirian disana.

"Langkah selanjutnya apalagi yang harus kita lakukan?" tanya David hati-hati.

"Ga mungkin kita gini aja, kita harus gerak. Kasian Nazila-nya," timpal Jeje.

"Gimana kalau kit―"

Suara notifikasi dari ponsel Leon memotong ucapan Leon dan mengalihkan perhatian semua orang.

Leon melihat notifikasi itu dan,













Jleb!

❖❖❖

Gadis itu membuka matanya, seluruh badannya terasa remuk, entahlah apa yang terjadi dengannya.

Pertama kali yang ia lihat ketika membuka matanya adalah kegelapan. Tidak ada apapun yang ia lihat disini.

Gadis itu mengingat-ingat kembali apa yang terlah terjadi pada dirinya hingga berakhir disini. Namun nihil, otaknya tidak mengingat apapun yang terjadi padanya.

Ia menghela nafas berat, tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang ini.

Ah iya teringat ponselnya!

Dan untungnya ponsel itu masih berada disaku rok pendeknya.

Ia mulai menyalakan ponselnya, ah sial! Lowbat. Tersisa lima persen betrai ponselnya saat ini.

Tapi itu cukup untuk mengirim pesan kepada seseorang.

Tanpa memikirkan apa-apa lagi, ia membuka whatsapp dan menekan salah satu roomchat.

Niatnya ingin mengirikan lokasinya saat ini pada orang itu. Nazila terbelalak melihat lokasinya saat ini, lokasi yang tidak ia kenali. Sudahlah tak perlu memikirkan itu lagi, yang terpenting sekarang ia menemukan bantuan.

Gadis itu ingin menekan tombol send, dan













Sepertinya semesta tidak ingin menolongnya saat ini. Ponsel Nazila dirampas paksa oleh seseorang, lalu dilemper hingga terpental jauh dari keberadaannya sekarang.

Bunyi hantaman ponsel beradu dengan keramik memasuki indera pendengarannya.

Gadis itu meneteskan air matanya. Harapannya adalah pesan itu terkirim, tapi itu terdengar mustahil.

"Hai, do you remember me?" ucapnya.

Deg!

Gadis itu merasakan jantungnya berdetak kencang.








Suara itu.

˗ˏˋ To Be Continue ˊˎ˗

❖❖❖

Maaf yaaa gantung :))

Makasi buat kalian yang masi setia nungguin aku author yang suka ngegantung para readers😞🔫

Big loff for you all😙💖💖

Jangan lupa tap bintangnya yaa^^
See u next partও

INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang