Backk niyyy😉
Ramein yakkkkkk
Anyways, vote dulu dong sebelum lanjut😙
Udahhhh?
Okays happy reading all💛🌼🌻🌵💫✨
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°"Nanti kalau apa-apa telpon Ibu. Kalau misalkan ada yang masih ga kamu pahamin masalah itu," terang Bu Pita yang diangguki oleh Leon.
Setelah berpamitan lalu menyalami gurunya itu, Leon berlalu meninggalkan ruang guru.
Tujuannya saat ini adalah gedung IPA. Langkahnya tergesa-gesa, ada rasa khawatir yang begitu menyeruak menyelubungi dirinya. Perasaan Leon benar-benar tidak enak. Entahlah apa itu.
Yang pasti ini semua berhubungan dengan,
Nazila.
Setelah berhasil menggapai koridor IPA, Leon menambah kecepatan berjalannya. Seraya berjalan, tangannya melirih kearah arloji yang melingkar dipergelangan tangannya.
Pukul lima lewat dua puluh menit.
Sudah lama sekali ia berurusan dengan Bu Pita. Dan selama itu juga ia membuat Nazila menunggu.
Hari sudah mulai gelap, disinipun sudah sepi. Hal itu semakin membuat Leon ketakutan. Ia takut terjadi sesuatu kepada Nazila.
Tepat didepannya adalah ruang kelas 11 IPA 2. Didepannya tidak ada seorang pun. Leon beralih memegang knop pintu. Terkunci.
Tidak kehilangan cara. Leon menengok isi dalam kelas melalui jendela. Badannya yang tinggi sangat memudahkannya melakukan hal itu.
Tidak ada orang didalam kelas. Benar-benar kosong!
Leon menyudahi acara mengintipnya. Ia mengacak rambutnya pelan.
Tanpa banyak pikiran, ia pun berjalan meninggalkan kelas Nazila. Tujuan terakhirnya adalah parkiran.
Semoga saja Nazila ada disana.
Nazila pasti ada disana!
Leon yakin akan hal itu...
Sekolah ini lumayan luas, apalagi dari gedung jurusan kedepan sekolah. Agar tidak membuang banyak waktu, Leon mulai berlari kecil supaya lekas sampai diparkiran sekolah.
Sesampainya disana ia tidak menemukan gadis itu. Tidak menyerah, ia mencari Nazila diseluruh penjuru parkiran.
Tidak ada titik terang. Leon menghebuskan napasnya gusar.
"Nazila kamu dimana..." lirihnya.
Leon kembali mengangkat kepalanya yang sempat tertunduk. Matanya menyapu seluruh sisi parkiran berharap ia bisa menemukan gadis itu.
Namun itu tidak terjadi.
Manik mata Leon menatap pos satpam. Barangkali ia akan menemukan titik terang disana. Pikirnya.
Kaki jenjang itu melangkah dengan cepat. Sesampainya disana, Leon celingak-celinguk mencari keberadaan satpam sekolahnya.
Tidak ada orang.
Pos itu benar-benar kosong.
"Aghhhh," erangnya seraya mengacak rambutnya frustasi.
Leon mengusap wajahnya kasar, "Zila kemana."
Tanpa membuang waktu lagi, Leon berjalan menghampiri motornya. Setelahnya ia langsung mengendarain dengan kecepatan diatas rata-rata.
Pikirannya kalut saat ini. Tidak ada pemikiran jernih didalam otaknya. Yang ada hanyalah, ia harus menemukan Nazila secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURITIES ✓
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis yang mempunyai ketakutan mendarah daging ditubuhnya. Ketakutan akan masa lalu yang begitu menyeramkan baginya. Ketakutan yang berhasil mengubah kehidupannya dimasa setelah itu. Akankah ia berhasil melawan? Atau ber...