•|| 7. Risih ||•

298 25 2
                                    

"Ndra cepetan masuk" heboh David yang masih terfokus dengan benda pipih digenggamannya.

"Sabar ah, ini lagi ngebales chat dari Aisha. Tar dia ngambek lagi sama gue"

"Bucin banged lu Ndra" sahut Leon seyara menekan tombol 'masuk' yang tersedia dalam game itu.

Mereka memang sedang kumpul dan rumah Leon lah yang menjadi tempat kumpul kali ini. Mereka memutuskan mabar game online ketika dilanda rasa bosan.

"Lama banged lu masuk" sambar David yang menyadari indra baru masuk kedalam game itu. Sedangkan yang disambar hanya melemparkan tatapan tajamnya.

Sekian detik setelah itu, game yang mereka mainkan sudah berjalan. Umpatan demi umpatan mulai mereka lontarkan seiring berjalannya game itu.

"Yon, lu ga ngapelin Zila?" tanya Indra dengan pandangan yang masih tefokus dengan benda pipih itu.

"Anjing. Mati nah mati gue setann" pekik David.

"Paan si."

"Nanti aja gue ngapelin."

Jam yang terpasang didinding kamar Leon itu terus saja berputar mengubah detik menjadi menit dan menit menjadi jam. David mengangkat tangannya dengan ponsel yang masih tergenggam erat, setelah itu ia berteriak kegirangan. Mereka memenangkan permainan untuk yang kesekian kalinya.

"Mau main lagi ga?" tawar David.

Drtt...drtt...drtt

Dua pasang mata itu menatap keorang yang sama setelah suara getaran telpon memenuhi terlinga kedua orang itu.

Pemilik ponsel itu segera menggeser keatas tombol berwarna hijau dan segera menempelkan benda pipih itu ketelingannya.

"Kenapa byy"

"......"

"Iya aku kesana"

Tutt tutt

Suara itu terdengar tanda panggilan tadi sudah berakhir. Indra memasukkan ponsel itu kedalam saku celananya. Ia menyambar hoodie berwarna navy itu dan segera mengenakannya.

"Main kabur aja bro"

"Gue cabut duluan" sahut Indra.

"Kenapa Ndra?"

"Aisha pengen gue kerumahnya Yon"

"Bucinnnnn"

Bukan. Itu bukan sahutan dari Leon, melaikan dari David. David meneriaki kata itu ketika Indra keluar dari kamar Leon.

"Kalo gitu gue cabut juga deh Yon"

❖❖❖

"Gue mah kalo jadi Yoon bok pasti langsung ungkap kejahatan ibu kandungnya itu, biarin aja tu ibunya masuk penjara, yang penting gue bisa bareng Soo jin terus" cerocos Jenesa yang sejak tadi menceritakan drakor favoritnya saat ini.

Di SMA Graxiel kini sedang free. Para guru sedang rapat mengenai pensi yang beberapa hari lagi akan diselenggarakan. Oleh karena itu, seluruh murid mendapatkan kebebasan untuk melakukan apapun.

Seperti yang dilakukan tiga insan ini, mereka sedang berjalan menuju kantin. Sebenarnya Nazila tidak mau ikut, ia hanya ingin berada dikelas dan membaca lembaran demi lembaran novel yang baru saja ia beli. Namun Jeje terus memaksanya agar ikut kekantin. Lain halnya dengan Aisha, gadis itu hanya mengikuti saja, tanpa komplen sedikitpun.

"Kalian tau ga, gue nangis wakt-" ucapan Jeje dijeda olehnya, lalu sekian detik setelahnya, ia kembali berucap. "Anjirrrrr, Kenan Zil Kenan" sambil mengguncang bahu Zila.

INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang