•|| 23. Lie! ||•

94 13 5
                                    

Allooo, masi setia ga nih? xixi
Vote dulu yuu🌤
Udah????
Oke happy reading all💛🌻💫

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°


"Lo sekarang cantik ya."

Nazila menengadahkan kepalanya guna mengetahui suara siapa itu.

Dan ternyata itu suara,

Raka Delana.

Nazila menatapnya tak minat. Kalian mengingat Raka kan? Jangan sampai lupa! Dia pernah julid-in Nazila! Terus sekarang malah bilang cantik. Situ sehat?

Cowok itu tidak datang sendirian melainkan bersama sahabatnya, Kenan. Iya Kenan gebetannya Jeje dari kelas sepuluh.

Nazila risih. Sangat risih. Harapannya, semoga David segera datang dan membawanya pergi dari hadapan dua manusia ini.

"Lu cantik banged sekarang Zil. Asli dah," ucapnya. Lagi.

"Kek glowing gitu sekarang."

"Mana bening banged."

"Kinclong."

"Gaada bekas jerawat lagi kayak dulu." lanjut Raka menggebu-gebu.

Sumpah ya cowok kalo liat yang bening dikit langsung nyerocos gitu? Yang dulunya julid-in sekarang muji-muji?

Cukup! Nazila tak tahan. Ia berdiri dari duduknya dan melangkah meninggalkan kantin serta dua makhluk astral itu.

Btw. Jeje sedari tadi tidak keliatan. Nazila sungguh menyesal menuduh cewek itu. Ia harus segera minta maaf atau ia tidak akan memaafkan kebodohannya ini.

Tapi kemana cewek itu..

Dia marah sama Nazila?

Dia kecewa?

Mungkin jawabannya adalah iya. Siapa coba yang tidak marah dan kecewa saat dituduh begitu oleh sahabannya sendiri. Catat! Sahabatnya!

Nazila mengembuskan nafasnya pelan.

❖❖❖

Leon keluar dari perpustakaan setelah selesai belajar dan meminjam beberapa buku dari sana.

Leon sudah lelah belajar untuk pesiapan olimpiade Geograpi yang akan ia ikuti sekutar dua bulan lagi.

Niatnya ingin kembali kekelas, mengistirahatkan pikiran dan juga fisik tentunya. Namun niat itu ia urungkan.

Ada yang lebih penting saat ini.

Nazila.

Leon memang sudah menitipkan makanan pada David. Tapi tetap saja. Bukannya leon tidak mempercayai sahabatnya itu.

Tapi kadang David suka lengah..

Jujur Leon sangat khawatir dengan keadaan Nazila. Apalagi akhir-akhir ini begitu banyak kejadian yang membuat kekhawatiran Leon menggebu-gebu.

Tinggal berbelok dikoridor depan, Leon bakalan sampai digedung jurusan IPA.

Tapi ada yang membuat langkahnya terhenti.

Matanya menangkap seorang gadis yang tengah berjalan dengan kepala yang tertunduk.

Pastinya Leon sudah tau siapa gadis itu.

INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang