•|| 18. Skincare ||•

165 16 0
                                    

Typo bertebaran
Happy reading🌻✨💫
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°


Hening. Satu kata yang menggambarkan kamar Nazila saat ini. Gadis dengan rambut dijedai itu duduk dipinggiran kasurnya seraya memandang kosong keluar kaca yang gordennya sengaja dibukakan.

Rintihan air hujan diluar jendela seakan menjadi tontonan favorit untuk Nazila. Tenang. Malam ini ia sungguh merasakan ketenangan. Nazila berharap, ketenangan ini akan selalu abadi.

Ting!

Bunya notifikasi dari ponsel Nazila berhasil membuyarkan lamunannya. Perlahan tangannya meraih benda pipih itu.

Aleon Gabriel:
Zila?

Aleon Gabriel:
Udah tidur?

Nazila mengurungkan niatnya untuk membalas pesan dari Leon karena ketukan pintu kamarnya. Lalu setelahnya, Nazila mengizikan orang itu masuk.

"Non, ini coklat panasnya," ucap mbak Wati.

Nazila tersenyum seraya mengambil alih gelas yang tadinya berada digenggaman tangan mba Wati, "Makasih mbak"

Mbak Wati mengangguk lalu berlalu keluar kamar Nazila. Nazila menyesap hot chocolate digenggamannya seraya mengetik pesan untuk balasan dari pesan yang Leon kirimkan.

Nazila Gracia:
Belum

Aleon Gabriel:
Besok sekolah?

Nazila Gracia:
Kayanya ga dulu deh

Aleon Gabriel:
Bagus deh kalu gitu, istirahat aja

Aleon Gabriel:
Tidur gih

Nazila Gracia:
Iya

❖❖❖

Sudah terhitung sepuluh kali dua sejoli ini mengelilingi lorong yang sama. Sang cowok sudah jengah sedari tadi namun ceweknya tidak peduli sedikit pun.

"Nyari apaan lagi sih by? Kan itu uda banyak."

"Ini serumnya belom ihhh, kamu mah ga ngerti" sewot Aisha.

Indra mendengus kesal, "Tinggal ambil doang ribet."

Plakkk

Mampus kena geplak. Lagi lagi dan lagi. Entah untuk keberapa kalinya Indra mendapatkan geplakan gratis penuh kasih sayang dari Aisha.

Ck penuh kasih sayang? Penuh kebencian kali.....

Oke itu yang terakhir Indra bicara. Dia akan mengunci mulutnya rapat-rapat dan membuang kuncinya sejauh mungkin. Tapi ga sejauh orang ldr, iya ldr beda hati maksudnya.

Jika disuruh memilih, Indra lebih memilih bergabut ria dirumah dari pada menemani ceweknya ini.

Coba aja Aisha tau pikiran Indra seperti itu, habis lah Indra.

"Udahh," ucap Aisha dengan wajah tengilnya.

Indra yang gemas pun dengan suka rela menoyor jidah cewek itu. "Sakit ishh," sungutnya mencebikkan bibir.

"Banyak banget itu," protes Indra.

Aisha mendengus, "gosah banyak komen" ketusnya lalu meninggalkan Indra berjalan menuju kasir.

INSECURITIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang