Kenalan dulu dengan karakter Feri yang cool diluar panas didalam( panas dalam kali ya. Hehe), pintar, temperamen dan egois. Itu semua sifat dominannya ya.Udah kebayang gimana jadinya orang sensitif ketemu orang egois?
Happy reading
****
Kembali ke saat Feri membuka pintu,
"Sialan!"
Untung saja Feri tidak langsung masuk. Penghuni kamar itu seorang wanita berbadan subur nyaris 1 kwintal lebih. Saat Feri membuka pintu, ia histeris dan berteriak memanggilnya seperti orang gila.
"Akang... Masuk aja, Kang. Oh my god, ada orang ganteng masuk. Cepetan sini, Kang! Aah..."
Fix, dia orang gila. Bahkan suara desahannya saja bak desisan gaib menyeramkan, membuat bulu kuduk berdiri. Sontak Feri berlari sekencang yang ia bisa. Sial, bagaimana bisa ia salah masuk kamar? 36 dan 39 itu kan beda? Kenapa dia masuk kamar no 36? Mia itu di kamar 39. Saking ingin cepat bertemu Mia, ia sampai salah melihat nomor kamar. Cari 3 kamar lagi, Fer! Sabarr... Tenang... Jangan sampai salah buka kamar lagi!
Untunglah, akhirnya ia temukan juga kamar Mia yang tertutup rapat. Digesekkannya kartu kamar dan klik, pintu pun terbuka dengan sendirinya. Feri bergegas memasuki kamar tersebut. Alangkah bahagianya ia melihat pujaan hatinya yang cantik itu sedang tertidur pulas dengan polosnya sembari memeluk guling dengan gaun yang sama, yang ia kenakan saat ke acara wisuda tadi.
Tiba-tiba Feri terenyuh melihat pemandangan ini. Mia yang sedang hamil anaknya, begitu sabar menghadapi sikap egoisnya selama ini. Betapa beruntungnya ia bisa memiliki Mia. Kenapa ia baru menyadarinya sekarang.
Aku janji kali ini aku tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku akan mengikuti semua keinginanmu asal kita selalu bersama. I love you so much, baby.
Feri menghampiri Mia hendak mencium bibir nude-nya namun mendadak ia menutup mulutnya. Ia ingin muntah. Sepertinya asam lambungnya naik karena sedari tadi di pesta ia belum makan sedikitpun .
Oeek..oeeekk..
Feri bergegas berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan pahitnya di sana. Mia yang sedang tertidur lelap, merasa terusik mendengar suara-suara aneh itu. Ia terlonjak bangun karena suara itu semakin keras terdengar. Alam bawah sadarnya memberikan sinyal waspada.
"Suara apa itu? kok serem ya? Apa jangan-jangan kamar ini ada hantunya ya? Masa hotel mahal ada hantunya, sih? Iyy... kabur aja ah."
Baru Mia menjejakkan kakinya di lantai untuk kabur, pintu kamar mandi terbuka. Feri keluar dengan wajah pucat dan basah.
Mia terkejut terheran-heran. Kok Feri bisa ada di kamarnya?
"Kok lo bisa ada di sini? Darimana lo tahu gue di sini?"
Bukannya menjawab, Feri malah memeluk Mia erat membuat Mia terkejut. Jantungnya berdesir tak karuan. Namun saat ingat ucapan Feri yang tak mau mempedulikannya lagi, emosinya kembali mencuat.
"Ngapain peluk-peluk gue? Bukannya lo bilang gak peduli lagi ama gue? Lepas!"
Mia memberontak berusaha melepaskan diri dari belitan tubuh Feri. Feri mana mau melepasnya. Ia sudah setengah gila mencari istri bandelnya ini. Masa udah ketemu dilepas lagi. No way.
"Mas ngomong gitu karena lagi kesel kamu cemburuin Wulan terus padahal udah berkali-kali Mas jelasin kalau Mas ga ada hubungan apa-apa dengannya. Mas tuh cuman cinta dan sayang sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Kawin Muda
RomanceGara gara kepergok sedang berduaan dikamar, Feri(21thn) mesti menikahi kekasihnya Mia(18thn). Mereka setuju saja menikah karena mengira rumahtangga mereka akan baik baik saja karena mereka saling mencintai. Namun siapa kira cobaan hidup sebenarnya d...