5. Jisoo

2.9K 204 14
                                    

HAPPY READING...💜






Kau sangat baik jennie-ah,- gumam Jisoo dalam hati
.
.
.
.
.
Setelah mobil Jennie menjauh dari cafe, Jisoo memilih untuk masuk dan melanjutkan berkas berkasnya yang sempat tertunda tadi. Entah kenapa pikirannya kembali memikirkan perkataan Jennie tadi saat mereka membahas soal Taehyung.

Flashback on

"Jisoo emm..a..apakah aku boleh mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Jennie sedikit ragu.

"Silahkan jennie-ah, kau tak perlu ragu" jawab Jisoo memastikan.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan kalau aku tau kau adalah kekasih Taehyung" ucap Jennie menunduk.

"Em.. la..lalu?" Jawab Jisoo seraya menatap Jennie dengan gugup.

"Apa kau masih mencintainya, em.. ma..maksud ku Taehyung sepertinya masih sangat mencintaimi" ucap Jennie seraya tersenyum kecut.

Jisoo hanya diam dan menunduk tak berniat menanggapi ucapannya.

"Ma..maafkan aku Jisoo-ya. Aku tak bermaksud membuatmu mengingat masa lalumu dengan Taehyung. Sekali lagi maafkan aku Jisoo-ya. Aku tak akan memaksa mu untuk menjauhi Taehyung. Aku sadar aku siapa, aku hanyalah orang baru yang dengan tidak sopannya merusak hubungan kalian. Maafkan aku Jisoo-ya, aku tak akan melarang mu untuk mendekati Taehyung. Begitupun Taehyung, aku tak akan melarang dia untuk mencintaimu. Maafkan aku sekali lagi Jisoo-ya" ucap Jennie lirih seraya menunduk memegang kedua tangan Jisoo untuk meminta maaf. (Sepertinya Jennie menangis)

Jisoo tertegun dengan penuturan Jennie. Bagaimana tidak, di dunia ini sangat langkah seorang istri seperti Jennie. Yang dengan ikhlas jika suaminya membagi cinta untuk wanita lain.

("Tidak, kau tidak salah jennie-ah, yang salah itu Taehyung. Dia lebih memilih hartanya di banding perasaannya. Dia telah menyakiti kita, dia menyakitiku dengan cara menikah denganmu. Tapi aku sama sekali tidak membenci mu Jen, aku bersyukur bisa berteman dengan wanita sebaik dirimu. Jika Taehyung memilihku maka dia akan menyakitimu saja jennie-ah. Tapi aku juga merasa bangga padanya sebab dia nurut kepada eomma-nya") - batin Jisoo.

Jisoo mengangkat dagu Jennie untuk menatapnya. Jennie pun dengan ragu menatap Jisoo.

Dapat jiso lihat mata Jennie memerah dan berkaca kaca seperti menahan tangis.

"Heyy kenapa kau menangis eoh?" Tanya Jisoo yang melihat Jennie mulai berkaca kaca.

Jennie tak menjawab ia hanya diam tanpa mengeluarkan suara dari mulutnya.

Dengan cepat Jisoo berdiri dan duduk di sebelah Jennie untuk memeluknya.

"Hiks..hiks..hiks.... Maafkan aku Jisoo-ya. Aku tak bermaksud membuatmu sedih" tangis Jennie pecah

"Tak apa Jen, ini sudah jadi takdir ku" jawab Jisoo yang membuat Jennie semakin merasa bersalah.

"Maafkan aku Jisoo-ya, ini semua gara gara aku hiks.." tangis Jennie.

"Tidak jennie-ah, ini bukan salah mu. Ini semua takdir, berhentilah menangis. Jika kau menangis maka aku juga akan menangis" seketika Jennie melepaskan pelukannya dan langsung saja menghapus air matanya.

"Aku tidak menangis lagi Jisoo-ya" ucap Jennie dengan senyumnya.

Seketika Jisoo langsung terkekeh.

"Kau ini sangat lucu jennie-ah" Jisoo terkekeh.

Flashback off

"Kau memang sangat baik Jen" gumam Jisoo sambil tersenyum kecil mengingatnya.

Late Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang