23. kritis

2.9K 190 30
                                    

HAPPY...READING💜

Tanpa mereka berdua tau, ada seseorang yang berada di balik pintu mendengarkan semua ucapan mereka. Pria itu Yoongi, ia berusaha menahan emosinya agar tidak keluar sekarang. Namun gagal saat mendengar ucapan Taehyung yang membuat emosinya makin membuncah.

Masih belum selesai apa yang ia dengar, Yoongi kembali menahan emosi dengan mengepalkan tangan kuat2 siap untuk menghantam wajah Taehyung dengan genggaman nya.

"Kurang ajar kau! Ternyata yang aku pikirkan tentangmu itu lebih buruk dari kenyataannya! Kau tak hanya menyakiti satu wanita tapi 2 wanita sekaligus di waktu bersamaan!" Teriak Jimin tepat di depan wajah Taehyung seraya mendorong tubuh Taehyung hingga ia tersungkur.

Niat Jimin yang ingin menyakiti Jennie tadi seketika berubah menjadi iba. Sebenarnya Jimin itu mempunyai hati lembut bila sudah bersama wanita, ia juga tak ingin menyakiti Jennie. Hanya saja dia merasa dendam pada Taehyung, makanya dia melakukan ini semua. Dan nyataannya dugaannya salah total, berbanding terbalik dengan apa yang ada di otaknya.

"Kenapa eoh! Ayo lakukan lah Jim, jika kau tak ingin melakukannya biar aku saja" ucap Taehyung dengan mengambil pistol yang ada di samping Jimin, kemudian mengambil ancang2 siap meluncurkan peluru itu ke arah Jennie.

Brakk..

Pintu itu di buka kasar oleh Yoongi, dengan nafas memburu serta tangan mengepal ia mendekati Taehyung kemudian..

Bugh..

Bugh..

Bugh..

Taehyung tersungkur setelah mendapat 3 pukulan sekaligus tepat di bagian wajahnya. Lalu Yoongi menarik paksa kerah baju Taehyung untuk bangkit.

"BERANI SEKALI KAU INGIN MEMBUNUH ADIKKU KIM TAEHYUNG!" Teriak Yoongi yang benar2 sudah emosi.

"KAU PIKIR KAU SIAPA HAH! AKU SUDAH MENDENGAR SEMUA APA YANG KAU KATAKAN TADI SIALAN" ucap Yoongi kembali dengan keras seraya terus menarik kerah baju itu.

"Wah ternyata kau sudah dengar, bagus!" Ucap Taehyung santai.

"KEPARAT KAU!! JIMIN SIKSA DIA TANPA AMPUN KEMUDIAN BUNUH!" kesal Yoongi melepas kerah baju Taehyung kasar hingga ia kembali tersungkur.

Jimin yang awalnya masih bingung dengan apa yang di ucapkan Yoongi tadi "adikku" hanya bisa menyimak dan sekarang ia sudah memahami apa maksud semuanya.

"Baiklah Hyung" ucap Jimin dengan smriknya.

Jimin sudah mengambil ancang2 untuk menyiksa Taehyung secara brutal.

Bugh.. pukulan pertama tepat mengenai wajah Taehyung lagi.

Bugh.. pukulan kedua tepat di bagian perut.

Dan selanjutnya hampir di seluruh badan Taehyung sudah mendapat pukulan dari Jimin.

Jennie yang mendengar keributan di ruangan itu tersadar dari pingsannya, dengan mata sayu ia menelisik sekitar dan mendapati Yoongi dengan wajah murkanya lalu di susul Jimin yang menyiksa Taehyung. Jennie tak ingin melihat Taehyung terluka segera mencegah itu semua. Meski sudah terlambat!

"Jangan!" Teriak Jennie.

"Jangan lakukan itu padanya"

"Yoongi oppa katakan pada orang yang menculikku itu jangan lakukan apapun pada suamiku!" Ucap Jennie kemudian mendekati Taehyung yang sudah tersungkur tadi dengan memegangi wajahnya yang sudah dipenuhi lebam serta darah.

"Jangan sakiti dia oppa hiks.." lirih Jennie dengan tangisannya seraya memeluk erat tubuh Taehyung yang tak berdaya akibat siksaan tadi.

"Kenapa kau peduli sekali dengan pria kejam ini Jennie!" Murka Yoongi.

"Dia ingin membunuhmu kau tau!" Lanjutnya lagi dengan tatapan benci pada Taehyung.

"Tidak oppa, bagaimana pun dia tetaplah suamiku. Sebisa ku akan ku ubah dirinya hikss..tolong beri dia satu kesempatan lagi oppa hiks.. ku mohon oppa" ucap Jennie yang sudah melepas pelukan tadi kemudian bersimpuh di kaki Yoongi,

Yoongi tak tega melihat adiknya menangis apa lagi sampai bersimpuh di kakinya. Dengan berat hati akhirnya ia menyetujui permintaan Jennie dengan syarat jika Taehyung kembali menyakiti fisik Jennie maka tak ada lagi kata kesempatan untuk Taehyung.

Jennie mengangguk mengiyakan lalu tersenyum manis seraya menghapus kasar air matanya. Ia kembali mendekati tubuh Taehyung yang sudah tak sadarkan diri.

"Oppa ayo kita bawa dia kerumah sakit" ucap Jennie namun tak di gubris oleh Yoongi maupun Jimin. Mereka berdua malah memilih keluar meninggalkan Taehyung yang hampir mati itu.

Merasa tidak di beri pertolongan oleh mereka berdua Jennie akhirnya berusaha sendiri dengan hendak menelpon ambulans. Namun tidak jadi saat satu orang lagi yang ikut kesana memunculkan diri.

"Ah Namjoon oppa, syukurlah kau juga ada disini. Cepat bawa Taehyung kerumah sakit oppa" ucap Jennie yang sudah khawatir dengan kondisi Taehyung sekarang.

"Baiklah ayo" jadilah mereka berdua membopong tubuh Taehyung lalu memasukkannya ke dalam mobil Taehyung untuk segera di bawa kerumah sakit.

.
.

Sekarang Jennie dan Namjoon sudah berada di depan ruang bertuliskan ICU, rasa khawatir menyelimuti keduanya saat Taehyung dinyatakan kritis. Jennie tak henti2nya menangis, ia juga sempat menghapus air matanya sesekali meski akhirnya menetes kembali.

Jennie melirik kedalam ruangan melalui celah sedikit dari jendela. Alat2 penopang hidup sudah terpasang semua di badan Taehyung yang sudah tak berdaya.

Luka yang di alaminya pun tak main2, bukan hanya sekali tapi berkali2 serangan itu ia dapat. Mungkin itu sudah setimpal atas apa yang di katakan Taehyung sebelumnya.

Namjoon tak hentinya menenangkan Jennie dengan berkata bahwa Taehyung baik2 saja. Tak hanya Namjoon, Seokjin selaku dokter yang menangani Taehyung pun ikut turun tangan menenangkan Jennie.

Namjoon dan Seokjin pun tak habis pikir di buatnya, sebenarnya sosok apa Jennie ini. Ia sudah berkali2 di sakiti oleh Taehyung bahkan hampir di bunuh, tpi ia tetap perduli pada laki2 kejam itu.

Bahkan luka yang ada di tubuhnya pun sama sekali tidak di pedulikan oleh Jennie sendiri. Seokjin dan Namjoon sudah beberapa kali membujuk Jennie untuk di obati agar luka itu tak terinfeksi. Namun Jennie menolak dengan alasan ia tak bisa meninggalkan Taehyung sendirian. Dengan segala bujuk akhirnya Jennie mau di obati ya walaupun hanya sebentar karena Jennie yang memintanya.

Mereka berdua juga diam2 sudah menaruh hati untuk Jennie, tak perduli jika itu istri sahabatnya maupun istri adiknya sendiri. Ketulusan dan kebaikan hati Jennie lah yang mampu membuat orang denga mudah mencintainya. Namun berbeda dengan Taehyung yang mati2an tak mau mencintai Jennie.

"Oppa..?" Lirih Jennie

"Ada apa? Makanlah dulu nanti kau sakit" ucap Namjoon sambil menyodorkan makanan yang ia beli untuk mereka tadi.

"Tidak oppa, aku tidak mau makan sebelum Taehyung sadar" ucapnya meneteskan air mata.

"Tenanglah, sebentar lagi Taehyung akan sadar. Cepat atau lambat ia akan melewati masa kritisnya, jadi ku mohon makanlah dulu" ucap Seokjin lembut.

"Tidak oppa, nanti saja aku makan jika Taehyung benar2 sadar" Jennie menggelengkan kepala seraya menunduk menutupi kesedihannya. Lagi - lagi kata2 'setelah Taehyung sadar' yang di ucapkan Jennie saat kedua orang itu berapa kali membujuknya untuk makan.

"Jen.. makanlah dulu sekarang. Apa kau mau eoh!, jika Taehyung sadar dan melihatmu sakit karena tak ingin makan?! Apa kau mau melihat Taehyung sedih nantinya?!" Ucap Seokjin lagi sedikit tegas.

Jennie melirik kearah Seokjin dan Namjoon bergantian kemudian menggeleng2kan kepalanya tanda ia tak ingin Taehyung seperti itu.

"Tidak oppa, maafkan aku. Aku akan makan sekarang" ucap Jennie menghapus air matanya kemudian dengan cepat merebut makanan untuknya yang ada di tangan Namjoon tadi.

Dengan perlahan Jennie menghabisi makanan itu meskipun tak tenang saat memakannya karena selalu kepikiran oleh sosok Taehyung.





TBC

Warning!!!

vote sama commentnya jangan lupa!!! 😂😂

Late Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang