35. cerai

2.9K 164 123
                                    

Oh ya aku minta maaf kalo part 35 nya tadi ga bisa kebuka, soalnya tadi ada yang nanya kenapa chap 35 ga bisa ke buka. Ini gara-gara kecerobahan aku sendiri, tadi itu masih ngetik trus mau di simpen tapi ke pencet publikasi, ya auto di unpublish lah..
Ntar aneh kalian bacanya soalnya belom di revisi ulang😂🙏🙏
Mianhae..

HAPPY...READING💜

"Jim?" Panggil Jennie pada Jimin yang sibuk membereskan barang-barang Jennie selama di rumah sakit.

"Ada apa heum?" Tanya Jimin lembut.

"Kau tak memberitahu Yoongi oppa kan perihal masalah ini?" Tanya Jennie menatap Jimin penuh selidik.

"Memangnya kenapa jika aku memberitahunya?" Jimin malah balik bertanya.

"Kau memberitahunya?" Bukannya menjawab Jennie justru bertanya lagi.

"Tidak, ah maksudku belum" jawab Jimin tanpa menoleh ke arah Jennie.

"Ku mohon jangan beritahu dia" ucap Jennie menatap Jimin memohon.

"Memangnya kenapa? Dia kan saudaramu, dia pantas mengetahui nya" ujar Jimin langsung fokus kearah Jennie.

"Aku hanya tak ingin Taehyung kenapa-kenapa" jawab Jennie menunduk.

Jimin berhenti dari kegiatannya tadi, ia berjalan menghampiri Jennie yang jaraknya hanya beberapa meter saja. Mencengkram pelan bahu Jennie dengan pandangan lurus ke arah bola mata Jennie.

"Jika itu maumu baiklah, aku tak akan memberitahunya. Tapi ingatlah satu hal, kau harus berjanji untuk menjauhi Taehyung jika ia menyakitimu lagi. Kau tau, Yoongi Hyung sangat membenci jika orang terdekatnya tersakiti oleh orang lain" ujar Jimin dengan kekehan di awal kalimat.

"Aku akan berjanji asal kau juga berjanji untuk tak memberitahu Yoongi oppa" ujar Jennie melepaskan tangan Jimin dari bahunya, lalu menggenggam erat tangan itu seperti memohon sesuatu.

"Aku berjanji" jawab Jimin tersenyum.

Mereka berdua saling tatap menatap untuk beberapa menit, hingga keduanya tersadar dan merasa canggung.

"Ah maafkan aku, aku tak bermaksud menatap mata indah mu itu" ujar Jimin gelagapan seraya menatap ke segala arah karena merasa canggung sekaligus malu.

Jennie terkekeh seraya menutup sedikit mulutnya saat melihat ekspresi wajah Jimin yang malu seperti itu.

"Baiklah apa sudah semuanya" tanya Jennie.

"Sudah, ayo kita pulang. Aku akan menuntun jalanmu, apa kau butuh kursi roda?" Ujar Jimin seraya tersenyum tadi.

"Ah tidak perlu, aku masih sangat sanggup untuk berjalan" ujar Jennie dengan senyuman pula.

"Baiklah, turunlah pelan-pelan" ujar Jimin memegang lengan Jennie agar ia bisa berhati-hati saat turun dari ranjang.

.
.

Jennie dan Jimin telah sampai di pekarangan rumah, senyuman mengembang pun Jennie ciptakan saat ia mengingat anaknya karena merasa rindu.

"Aku bukakan pintu mu dulu, tunggu sebentar" ujar Jimin yang hendak keluar dari mobil, namun..

"Ah tidak perlu Jim, aku bisa sendiri. Kau bawakan saja barang-barang ku tadi" ujar Jennie dengan tangan siap membuka pintu mobil.

"Baiklah" jawab Jimin kembali.

Ting.. nong

Ceklek..

"Jennie?" Heran Taehyung saat melihat Jennie pulang.

Late Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang