53. pertemuan yang tak sengaja

3.1K 211 30
                                    

HAPPY...READING💜

Jennie serta yang lain sekarang sudah tiba di Korea sejak beberapa jam yang lalu. Mereka menginap di rumah lama mereka dulu di Seoul yang sekarang di urus oleh bibi Choi selaku ketua pelayan dirumah itu.

Mungkin sore nanti ia akan menemui Jimin untuk mengajaknya ke makam Hyun bersama yang lain. Untuk sekarang biarlah mereka semua istirahat dulu karena Rose yang hamil tua serta Suzy yang sedang hamil muda jadi perlu istirahat yang lebih untuk kandungan mereka.

"Bibi apa ada bahan untuk di masak hari ini? Apa daging juga ada?" Tanya Jennie yang tiba-tiba masuk ke dapur menemui bibi Choi.

"Ada banyak Non, memangnya mau masak apa?" tanya bibi Choi pelan seraya sedikit menunduk.

"Aku ingin memasak barbeque untuk seseorang yang aku cintai" jawab Jennie semangat seraya tersenyum manis.

"Apa untuk Tn. Park?" Tebak bibi Choi dengan senyum manis, membuat Jennie terkekeh mendengar karena malu.

"Ya benar sekali bi, Jimin memang sangat menyukai barbeque buatanku jika dia menemui ku di Jepang, makanya aku ingin memasak untuknya karena nanti aku akan menemui dirinya" jawab Jennie terkekeh.

"Baiklah Non, nanti bibi bantu buatkannya ya" kata bibi Choi ikut semangat.

"Terimakasih bibi, bibi memang yang terbaik" ucap Jennie seraya memeluk bibi Choi.

Bukan hal aneh bagi bibi Choi melihat Jennie yang seperti ini, Jennie memang sangat baik baginya. Bibi Choi sendiri sudah menganggap Jennie sebagai anaknya, karena sudah tahu sifat Jennie sejak ia kecil hingga sekarang.

14:00 KST

Jennie sudah berada di jalan menuju kerumah Jimin dengan sopir pribadinya nya. Jennie sengaja tak memberitahu Jimin kalau ia ada di Korea dan sekarang menuju ke rumahnya.

Jennie sengaja memberi kejutan untuk Jimin dengan kedatangan nya yang secara tiba-tiba. Jennie juga tau jika Jimin sekarang berada di rumahnya, karena informasi yang ia dapat dari Jungkook tadi.

Jennie sudah tiba di pekarangan rumah Jimin lalu turun dengan ekspresi bahagia nya. Jennie mulai mendekati pintu itu lalu mulai menekan bel seraya menghela nafas panjang karena rasa gugup yang menyelimuti dirinya.

Ting.. nong

Pintu terbuka dan menampakkan seorang pelayan dengan senyum senangnya menyambut kedatangan Jennie.

"Non Jennie, silahkan masuk" ujar bibi itu mempersilahkan Jennie masuk.

Jennie masuk dan memilih duduk di sofa ruang tamu yang membelakangi kamar Jimin agar Jimin kaget saat melihat kedatangan dirinya.

"Bibi, Jimin nya ada?" Tanya Jennie setelah duduk di kursi seraya menaruh makanan itu di atas meja.

"Apa bibi bisa panggil kan? Jangan bilang kalau saya yang datang bi" sambung Jennie dengan senyuman.

"Ada Non, tunggu sebentar biar bibi panggilkan" ucap bibi itu kemudian melangkah kekamar Jimin.

"Terimakasih bi" jawab Jennie dengan senyum yang tak luntur sejak tadi.

Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, akhirnya yang di tunggu keluar juga dengan pakaian biasanya karena habis mandi.

"Ada perlu apa nona kerumah saya" tanya Jimin yang masih belum mengenali Jennie dari belakang.

Merasa tak ada jawaban, Jimin mulai mendekati Jennie yang terus-menerus tersenyum tanpa henti.

"Maaf nona apa ada yang bisa saya.. JENNIE" kata Jimin kemudian terkejut saat tahu itu adalah Jennie.

Late Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang