41. tamu

2.3K 176 89
                                    

HAPPY...READING 💜

06.00 KST
Pagi ini Jennie telah bangun sedikit lebih awal, ia tak enak jika hanya diam dan bermalas-malasan di rumah Jimin. Sebagai orang yang menumpang, setidaknya ia bekerja sedikit untuk balas budi pada Jimin.

Ia mandi terlebih dahulu dan memakai baju yang telah di sediakan Jimin di kamar tamu itu. Setelahnya ia keluar kamar untuk melakukan sesuatu di dapur.

Namun saat baru saja keluar dari kamar ia sudah di suguhkan dengan suara berisik sekaligus bau gosong dari arah dapur, pikiran Jennie mulai menerka-nerka. Apakah itu maling? Lalu kenapa bau gosong, apakah kebakaran? Dengan cepat Jennie berjalan menuju dapur dan mendapati sang tuan rumah yang sepertinya frustasi atas apa yang ia lakukan sendiri.

"Jimin" ujar Jennie mengerutkan dahinya dan detik selanjutnya ia terkejut melihat kondisi dapur yang sangat berantakan.

"Sedang apa kau disini?" Pertanyaan konyol macam apa yang barusan di lontarkan Jennie, apa ia tidak lihat jika Jimin sedang memasak dan apa salahnya jika ia disini, toh ini rumah dia juga kan.

"Aku sedang memasak Jen" ujar Jimin cengir kuda seraya menggaruk kepalanya.

"Ini namanya bukan memasak Jimin, tapi sedang merusak dapurmu sendiri" gerutu Jennie mendekati Jimin lalu membersihkan sedikit barang-barang yang berserakan.

"Kau bisa memasak tidak" cibir Jennie lagi masih dengan kegiatan nya.

Yang di tanya hanya cengar cengir kuda, dan diam memperhatikan Jennie yang telaten sekali dalam hal bersih membersihkan.

"Akan ku bantu" ujar Jimin yang memperhatikan Jennie sedikit kewalahan membersihkan dapur ini.

Jennie berdehem membolehkan, sebenarnya yang punya rumah itu Jennie atau Jimin. Jennie sendiri bingung dengan sikapnya kali ini, apa ia sudah menganggap rumah Jimin seperti rumah sendiri, dan atau jangan-jangan....

"Emm.. memangnya kau ingin memasak apa Jim? Biar aku yang buatkan" ujar Jennie menawarkan diri.

"Benarkah? Wah terimakasih Jennie, aku ingin membuat roti panggang, sup rumput laut dan juga sandwich" ujar Jimin semangat dengan mata berbinar.

"Kau ingin memakan semuanya?" Ujar Jennie sedikit tak percaya.

"Iya, apa aku salah? Ku dengar kau menyukai sup rumput laut serta sandwich kan? Makanya aku ingin memasaknya untukmu pagi ini, tapi gagal" ujar Jimin jujur dan Jennie hanya terkekeh mendengarnya.

"Woah benarkah? Kau tau darimana?" Tanya Jennie membuat Jimin sedikit gelagapan, pasalnya Jimin mencari tahu secara diam-diam.

"A... Aku. Aku hanya menebaknya saja" jawab Jimin dengan cengiran lagi.

"Tapi kau benar, terimakasih Jim" ujar Jennie dengan senyum manis.

Jimin jadi sedikit malu kali ini, tapi ia sangat senang karena sebentar lagi ia akan mencoba masakan Jennie.

"Baiklah setelah ini aku akan memasaknya untuk mu juga" ujar Jennie seraya menyapu dapur.

"Em Jim.. apa kau tak memiliki pelayan?" Tanya Jennie tanpa menoleh kearah Jimin.

"Ada, tapi dia sedang pulang kampung" ujar Jimin masih memperhatikan Jennie.

"Oh ku rasa akhir-akhir ini hidup mu sedikit buruk ya tanpa pelayan" ujar Jennie sedikit mengejek Jimin lalu terkekeh.

"Aish dari mana kau tahu? Makanya aku ingin sekali kau menjadi istriku agar ada yang mengurus diriku... Upss maaf Jennie mulut ku typo 😂 eh maksudnya bukan begitu, bukan.. ah tidak, maksud ku begini.  Aish tidak jadi..." ujar Jimin seraya menutup mulutnya karena keceplosan lalu detik selanjutnya dia bingung sendiri dan kesal pada dirinya. Author : emang ada Jim mulut bisa typo 😂

Late Love (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang