Warning(s)⚠:
Fiksi penggermar ini murni dari hasil ide dan jeripayah saya sendiri, membaca lapak ini dapat menyebabkan anda sakit mata dan mual-mual, banyak typo bertebaran..
.
.
• Happy Reading •
.
.
.
Di siang yang terik ini, seorang lelaki bersurai merah bata dengan guci yang menempel indah dipunggung tegapnya itu memasuki ruang rapat Kaze, diikuti dengan dua orang berbeda jenis yang setia mengikutinya dibelakang.
Lelaki bertato ungu yang dari tadi setia mengekorinya menarik sebuah kursi, mempersilahkan sang pemimpin desa untuk mendudukinya dan ia memilih untuk berdiri dibelakang kursi Kazekage muda itu bersama perempuan berkuncir empat yang sedang menyembunyikan perasaan sebalnya.
Sabaku Gaara, Kazekage muda dari Suna yang sudah menginjak usia duapuluh lima itu menatap datar sekelilingnya. Hari ini ia diundang oleh para tetua desa untuk rapat dadakan.
Diam-diam Gaara menghela napas, entah tuntutan apa yang akan diutarakan para tetua desa untuknya kali ini.
"Maaf atas kelancangan kami yang sudah mengundang anda secara mendadak untuk mengikuti rapat ini, Kazekage-sama," Ucap salah seorang tetua membuka acara rapat hari ini.
Gaara hanya mengangguk singkat sebagai jawaban, merasa kurang puas melihat tanggapan pemimpin desanya salah seorang tetua mulai berujar.
"Anak muda itu, benar-benar." Ah, bahkan itu lebih terdengar seperti sindiran. Gaara memejamkan matanya, berusaha untuk tidak terpancing dengan suasana yang mulai mendesaknya. Ia sudah biasa mendapat sindiran halus dari beberapa tetua disini yang tidak menyukainya, tapi Gaara hanya menganggap itu sebagai angin lewat. Ia tidak mau mengurus hal-hal yang merepotkan.
Berbeda dengan Temari-kakak pertamanya-yang sudah bersiap-siap untuk melontarkan sindiran baliknya. Gaara merentangkan tangan kanannya, memberi gestur mengisyaratkan Temari agar perempuan itu mengontrol emosinya.
"Jadi, ada perlu apa?" tanya Gaara langsung pada intinya. Para tetua saling bertukar pandang, keadaan menjadi hening.
Gaara memilih untuk menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, Kazekage itu masih memejamkan matanya dan dengan setia pemuda itu menunggu para tetua untuk angkat bicara.
"Kazekage-sama," Seorang tetua yang biasa dipanggil Baki itu memanggil namanya, Gaara yang merasa terpanggil membuka matanya dan menampakkan iris hijau susunya yang tenang.
"Kami akan, memberikan beberapa saran kami untuk anda." imbuhnya, Gaara masih diam. Memilih untuk mendengarkan daripada menanggapinya.
"Semua orang di negri angin ini sudah tahu jika pemimpin mereka sudah berusia matang, benar?" Ungkap Baki yang sukses mendapat tatapan tajam dari Temari sebagai responnya.
Baki tampak memberi jeda yang cukup panjang untuk melanjutkan ungkapannya barusan, "Kami sangat menyarankan Kazekage-sama untuk segera membangun kehidupan kecil yang baru," lanjut Baki penuh dengan penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼
Fanfiction"Kazekage akan datang tiga hari lagi untuk melamarmu, Sakura." © milkyjia, 2020. 𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼 ; [ Gaara x Sakura ] ⚠ Naruto only belongs to Masashi Kishimoto ⚠ Warning(s)⚠ Fiksi penggemar ini murni dari hasil ide dan jeripayah saya sendiri...