18

5.1K 510 24
                                    

Happy Reading •

.

.

.

Hal pertama yang dilakukan Gaara ketika sampai di Suna adalah mengistirahatkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang dilakukan Gaara ketika sampai di Suna adalah mengistirahatkan dirinya. Ya, seharusnya begitu. Namun tidak bisa, ia harus bekerja, bekerja, bekerja dan bekerja agar urusannya cepat selesai dan kembali menemui gadisnya.

Gaara membuka pintu ruangan kazekage dengan tenang, tiga hari sudah ia habiskan diperjalanan dari Konoha menuju Suna. Ketika sampai pemuda itu langsung bergegas masuk kedalam ruangannya, semanagat bekerjanya bertambah drastis kala membayangkan wajah bahagia Sakura saat menyambut kedatangannya di Konoha nanti.

"Selamat datang kembali, Gaara-sama!"

Gaara hampir tersedak ludahnya sendiri, ya, untungnya hanya hampir. Betapa terkejutnya ia saat melihat sang mantan murid berada didalam ruangan kerjanya, menyambutnya dengan wajah sumringah.

"Matsuri..?" gumamnya keheranan. Setelah perang dunia shinobi berakhir Gaara tidak pernah lagi melihat batang hidung muridnya, gadis muda itu menjalan misi keluar desa dengan jangka waktu lama dan mungkin saja baru kembali beberapa waktu belakangan ini.

"Hai', saya baru pulang beberapa hari lalu Gaara-sama," Gaara mengangguk sebagai jawaban.

Jujur saja, Gaara sangat tidak ingin berurusan dengan mantan muridnya yang satu ini. Justru ia sangat ingin menghindarinya, "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Gaara dengan nada datar.

Matsuri tersenyum kaku, "Aku dengar Gaara-sama sedang ada urusan di Konoha 'kan? Uhm.. aku hanya datang untuk menyambutmu." jawabnya ragu.

Gaara menghela napas, "Apa kau kelelahan Gaara-sama?" Matsuri mendekat. Gaara mengabaikan gadis bersurai soft brown yang hendak menyentuhnya itu lalu ia segera duduk ditempatnya.

Matsuri meringis, "Apa urusanmu di Konoha sangat berat? Wajahmu terlihat lelah, mau kuambilkan air?"

Gaara menyandarkan punggung tegapnya pada sandaran, ia memijit pelipisnya yang terasa pusing sejak melihat Matsuri berada didalam ruangannya.

"Matsuri diamlah," Gaara berucap dingin, dan itu berhasil membuat Matsuri membatu ditempatnya. "Aku tidak pernah mengizinkan orang luar seenaknya masuk kedalam ruang pribadiku," tegas Gaara.

"Jadi tolong, keluarlah." lanjutnya, Matsuri semakin membatu.

Ingin bertanya, namun gadis itu terlalu takut untuk melakukannya. Dengan langkah kaki yang agak kaku gadis itu berjalan keluar.

Menutup pintu ruang kerja Gaara dengan sangat hati-hati sampai tak mengeluarkan suara.

Gaara menghela napas lega, bebannya terasa berkurang.

𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang