"Kau sudah meminta maaf atas keterlambatanmu mengirim surat padanya?"
"Sudah,"
"Suratnya sudah sampai?"
"Sepertinya, sudah."
"Apa yang kau katakan dalam surat itu?"
"Temari bisakah kau berhenti bertanya? " Gaara menatap kakaknya tajam, Temari mendengus. "Aku mengkhawatirkan adik iparku, apa itu salah?"
Gaara mengabaikan pertanyaan Temari, diambilnya tudung kaze yang menjadi kebanggannya lalu ia berjalan keluar dari dalam ruangan pribadinya mendahului sang kakak.
"Ayo, rapatnya akan dimulai." ajaknya, Temari mengekori dari belakang. Dalam hati mengeluhkan sifat Gaara yang tidak pernah akan bisa ditebak olehnya.
Hari ini adalah hari yang penting untuk Gaara. Hari dimana rapat mengenai tanggal pasti pernikahannya dengan sang pujaan hati diselenggarakan.
Sekitar tujuh menit setelahnya kedua kakak beradik itu sampai diruang rapat, setelah menarik sebuah kursi untuk diduduki Temari pemuda itu menarik kursi lain untuk dirinya sendiri.
Kankurou meminta izin untuk tidak ikut acara rapat kali ini, katanya kakak kedua Gaara yang satu itu sedang sibuk dengan boneka-bonekanya.
Ya, pada akhirnya mau tidak mau Gaara harus mengikuti rapat ini hanya berdua dengan Temari. Semoga saja perempuan kuncir empat itu bisa menahan emosinya kali ini. Tanpa Kankurou, Gaara pasti akan kerepotan jika harus menghadapi Temari jika sudah masuk ke mode galaknya.
"Ekhm," seorang tetua mengatur pita suara, Gaara menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri.
"Baiklah, mari kita mulai rapat kali ini," ucapnya, datar.
Semua orang yang berada didalam ruang rapat mulai mempersiapkan diri masing-masing untuk menyampaikan pendapat,
Rapat kali ini dimulai dengan suara Yuura—salah seorang tetua desa. "Langsung ke intinya saja," Baki berbisik yang langsung disambut dengan anggukan kepala Yuura.
"Pertama, kami para tetua desa ingin menyampaikan terimakasih padamu karena telah melakukan tugas yang baik sebagai kazekage." ucapnya, memecah suasana.
Gaara mengangguk, merespon ucapan Yuura masih dengan wajah datarnya. Dalam hati, ia berharap agar mereka tidak meminta hal-hal aneh lagi padanya. "Kau sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri 'kan? Berkat pertunanganmu dengan gadis dari Konoha langsung meningkatkan perekonomian kita." seorang tetua berbicara,
Gaara menjawab, "Jika pernikahan segera diselenggarakan, itu berarti Konoha bisa mdmbantu kita lebih leluasa, begitupun sebaliknya. Benar?" ucapnya matang.
Para tetua mengangguk kaku, "Kalau begitu segera atur tanggalnya, tidak usah berbasa-basi. Lebih cepat lebih baik."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.