03

6.8K 725 77
                                    

Happy Reading

.

.

.

Sakura menghela napasnya lega, senyum tipis tergambar diwajahnya. Gadis itu menyeka keringat yang terjun dari pelipisnya, "Syukurlah," gumamnya pelan.

Mata hijaunya tak henti menatap sosok yang terbaring lemas dihadapannya. "Karin-san, kupercayakan Sasuke padamu ya." ucapnya sambil menggenggam erat tangan kanan Karin yang masih terkulai lemas tak sadarkan diri.

Setelah meyakinkan hatinya, Sakura berjalan perlahan keluar dari ruang tindakan. Walau Sakura hanya memeriksa kondisi Karin dan memasangkan jarum infus di tangan kiri wanita itu entah mengapa pekerjaannya kali ini terasa sangat berat.

Sakura menbuka pintu Unit Darurat, menundukkan kepalanya dan menutup pintu itu secara perlahan.

"S-Sakura-chan!" Panggil Naruto, Sakura terdiam,

"Bagaimana keadaannya?" Kali ini Sasuke yang bertanya,

Sakura diam, pertanyaan yang barusan dilayangkan Sasuke barusan membuat lidahnya menjadi kelu. Perlahan, Sakura mulai mengakat wajahnya. Menahan air mata yang dengan kurang ajarnya mulai membanjiri pelupuk mata hijaunya itu.

"Sakura-chan?" Naruto maju selangkah, mendekatkah dirinya dengan Sakura. "Kau menangis Sakura-chan?" tanyanya, Sakura menggeleng lesu. Ia menghapus air matanya dengan kasar lalu memberikan senyuman terbaiknya dihadapan kedua sahabatnya itu,

"Selamat Sasuke-kun, sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!" ucapnya dengan nada girang, namun mata gioknya berkata lain. Tetesan air mata Sakura terus mengalir, ia tak mampu untuk menahannya.

Sasuke membelakkan matanya, apa katanya barusan? Ia akan menjadi seorang ayah? Tak percaya dengan apa yang baru saja gadis itu katakan Sasuke menatap Sakura dalam, dan sialnya ia tidak bisa menemukan kebohongan disana.

"Kau bercanda Sakura..." gumam Sasuke yang sampai di indera pendengaran Naruto,

"Karin-san pingsan karena kelelahan, mungkin sebentar lagi ia akan sadar. Jangan terlalu memaksakannya ya, Sasuke, itu bisa membahayakan calon buah hati kalian" imbuh Sakura,

"Ah, maafkan aku. Kau boleh masuk dan menengok Karin-san. Sebentar lagi ia akan dipindahkan ke ruang inap, aku undur diri dulu." Sakura melangkah pergi, lebih tepatnya berlari meninggalkan Naruto dan Sasuke.

Naruto memandang Sasuke dengan tatapan datarnya, sedangkan Sasuke hanya diam menunduk.

"Apa maksud dari perkataan Sakura-chan barusan Sasuke?" Tanyanya penuh penekanan.

Tak ada jawaban.

Naruto mengepalkan tangannya, lelaki rubah itu sedang menahan hasratnya untuk tidak memberikan bogeman mentah pada sahabatnya yang sedang membatu.

"Kusoyaro," Naruto menarik kerah jubah hitam yang digunakan Sasuke, "Apa maksud Sakura-chan barusan bajingan!?" Makinya, Sasuke hanya diam menatap mata biru terang Naruto dengan tatapan hampanya.

"Jawab aku sialan!" Naruto membenutrkan dahinya dan dahi Sasuke, perbuatannya itu mengakibatkan bunyi yang cukup keras dan sukses merebut perhatian orang-orang yang berada disekitar mereka.

Sasuke membuka mulutnya, "Aku.. dan Karin.."

Buagh!

Naruto tanpa segan mengalirkan chakra berwarna biru pada kepalan tangannya dan tanpa pikir panjang kepalan tangan yang dilapisi chakra itu menyentuh pipi Sasuke yang belum lama mendapat tamparan dari gadis bermarga Yamanaka tadi.

𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang