11

6.2K 694 33
                                    

• Happy Reading •

.

.

.

"Kazekage-sama!?"

Pagi ini Sakura berhasil dibuat menganga dengan kehadiran sesosok pemimpin desa dari ngeri lain yang baru saja mengetuk pintu apartemen mungilnya. Sosok itu berdiri dengan tenang diambang pintu dengan ekspresi datar yang sudah menjadi ciri khas tersendiri.

Senyuman kaku terukir diwajah Sakura, sesaat ingatan perihal kejadian semalam yang baru saja terjadi antara dirinya dan pemuda yang kini berdiri didepan pintunya terekam ulang. Gadis itu menggeser tubuhnya berniat untuk menyibak kecanggungan yang menggulungg mereka, ia memberi gestur mempersilahkan pemuda itu untuk masuk kedalam apertemennya.

Pemuda itu menggeleng, menolak untuk masuk kedalam apartemen Sakura. Manik jade nya menelusuri penampilan Sakura dari atas kepala hingga ujung kakinya.

 Manik jade nya menelusuri penampilan Sakura dari atas kepala hingga ujung kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( * imagine * )

"Cantik..." pemuda itu bergumam, seolah sadar dengan apa yang baru saja dikatakannya Gaara reflek membuang pandangannya kearah lain, Sakura tersenyum tipis mendengarnya. Setidaknya ia tahu jika pemuda dihadapannya ini tidak berbohong.

Gaara membenarkan posisi tudung Kazenya, "Kau sudah siap?" tanyanya kembali memfokuskan mata pada gadis merah muda yang tengah mengunci pintu apartemennya.

"Sudah"

Gaara berjalan mendahului Sakura, gsdis itu mengekorinya dibelakang. Sakura tersenyum lebar,  membayangkan wajah senang Ino saat sahabatnya itu tahu bahwa dirinya akan mendatangi acara pernikahan perempuan bermarga Yamanaka itu dengan seorang Kazekage.

Sahabatnya itu pasti akan berteriak heboh.

Sadar akan lamunannya Sakura mempercepat langkah kakinya, menyetarakan dirinya agar berjalan beriringan dengan Gaara. Sakura melirik pemuda merah berwajah datar yang berjalan disebelahnya melalui sudut mata, Gaara terlihat fokus dengan jalanan didepan matanya, ekspresinya datar namun tatapannya matanya terlihat tenang.

Dilihat dari segimanapun calon tunangannya ini memang teihat tampan, "Haah.." gadis itu membuang napasnya, menendang jauh bayangan Gaara yang melintasi pikirannya.

Sakura menggosok-gosok kedua telapak tangannya berusaha menebar kehangatan keseluruh tubuhnya, salju sudah mulai turun menandakan musim dingin benar-benar sudah tiba. Tak ada tindakan lain yang bisa Sakura lakukan selain merutuki pakaiannya, kalau dilihat dress yang dikenakan Sakura memanglah panjang sampai menyentuh betisnya. Tetapi dibagian lengan dan paha sampai betisnya itu berbahan transparan. Yang menyebabkan suhu dingin berani menusuk kulit putihnya.

𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang