• Happy Reading •
.
.
.
Napas Sakura terengah, lututnya terasa lemas. Ditatapnya pintu gerbang rumah singgah Gaara yang menjulang tinggi dengan mata berbinar, mengabaikan rasa lelahnya Sakura kembali berlari dan menghentikan langkah tepat didepan gerbang yang tertutup rapat.
Dari luar sini gadis itu dapat melihat Gaara yang sedang bersantai sembari menikmati teh didepan teras rumah. Ia berduduk santai sambil memandang keluar gerbang—lebih tepatnya memandang Sakura.
Pemuda itu tak terkejut, ia mengangkat tangannya memberikan gestur menyuruh Sakura untuk mendekat. Cengiran lebar terpampang diwajah ayu si gadis, dengan semangat gadis itu melompati gerbang dan mendarat sempurna didalam pekarangan rumah.
Sebelum mendekat gadis itu menyeka keringat yang membasahi pelipis, cengirannya belum juga luntur. Namun hatinya berdegub meronta ingin keluar dari tempatnya. Sambil memegangi dada Sakura berjalan mendekat,
setelah merasa cukup dekat Sakura segera duduk disebelah Gaara yang bersila. Pemuda itu masih dalam kegiatan awalnya, menikmati pemandangan sambil sesekali menyeruput teh hangat.
Sakura semakin melebarkan cengiran, "Kenapa berkeringat begitu?" tanya Gaara memasang wajah pura-pura tidak tahunya.
Tangan Gaara tekepal erat, mereka ulang adegan dimana Sasuke merengkuh gadisnya membuat suasana hati Gaara semakin turun. Ingin sekali ia menginjak wajah sok angkuh Sasuke yang berani-beraninya menyentuh bahkan memeluk calon istri seorang kazekage.
Gaara mulai memikirkan: hukuman apa yang cocok untuk Sasuke?
Sakura menggeleng, kembali tersenyum senang saat Gaara mengajaknya berbicara. "Aku bertemu Sasuke dijalan tadi," jawab Sakura jujur. "Kenapa kemari?" tanya Gaara lagi, terkesan dingin untuk didengar. Pemuda itu semakin dibuat kesal dengan sifat Sakura yang kelewat jujur.
Melihat respon Gaara yang seperti tidak senang atas kehadirannya sukses membuat Sakura berpikir duakali untuk melajukan niat pengakuan cintanya pada Gaara.
Cengiran gadis itu menghilang, tergantikan dengan raut wajah bersalah sekaligus tidak enak. Sakura menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Gomenne, aku kira ingin menghabiskan sisa waktumu di Konoha bersamaku." jawabnya sambil menunduk sedih.
Gaara melirik melalui sudut mata, jujur saja ia tak tega. Namun apa daya, makhluk yang berjenis manusia cenderung lebih mementingkan egonya bukan?
Pemuda itu berpura-pura tidak melihat, ia fokuskan pengelihatannya pada gelas yang ia letakkan disisi kanannya.
"Gaara-kun," sang gadis memanggil, "Hn" dan sang pemuda membalas panggilannya seperti biasa.
"Ada yang ingin kukatakan," lanjut si gadis, darahnya mendidih sampai ke kepala. "Katakan saja," dan Gaara masih bersikap acuh, Sakura meringis dalam hati.
Menarik napas sebanyak duakali, gadis musim semi itu menyiapkan dirinya.
"Aku mencintaimu, Gaara-kun." ucap Sakura dengan wajah yang memerah padam,

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼
أدب الهواة"Kazekage akan datang tiga hari lagi untuk melamarmu, Sakura." © milkyjia, 2020. 𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼 ; [ Gaara x Sakura ] ⚠ Naruto only belongs to Masashi Kishimoto ⚠ Warning(s)⚠ Fiksi penggemar ini murni dari hasil ide dan jeripayah saya sendiri...