Kakashi menatap tiga orang yang susah payah mendatanginya ke ruang Hokage dengan tatapan yang tidak bersahabat.
Mereka adalah Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke, dan Uzumaki Karin. Tiga tamu yang tak diundang dan datang membuat kerusuhan.
"Yo Sasuke, ada apa dengan wajahmu?" Tanya sang Rokudaime dengan nada bicaranya yang khas. Sasuke melempar pandangannya kearah lain, ia lebih memilih untuk bungkam.
Kakashi mengerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri, dalam hati ia berdecak kagum dengan kedua murid terbaiknya itu yang masih saja berkelahi diusia yang bisa dikatakan masuk kedalam tahap dewasa ini.
"Naruto, Sasuke. Jika kalian hanya akan menggangguku bekerja lebih baik kalian pergi." Tegasnya,
Naruto melangkah maju, medekati Kakashi yang masih duduk santai dikursi kebanggaannya lalu membisikan sesuatu pada mantan gurunya itu.
Kakashi memejamkan matanya, mendengarkan apa yang Naruto sampaikan dengan teliti walaupun wajahnya menggambarkan ketidak peduliannya.
Setelah menyampaikan pesannya pada Kakashi, Naruto memilih untuk berdiri disebelah Kakashi yang belum bergerak dari kursinya. Merasa enggan untuk menatap Sasuke apalagi berdiri bersebelahan dengannya,
"Jadi kau menginginkan surat perizinan untuk menikah Uchiha-san?" tanya Kakashi untuk memastikan dengan tenang, walaupun sebenarnya ia sedang menahan sesuatu yang bergejolak didalam dirinya.
Baik Sasuke maupun perempuan yang kini sedang berdiri disebelahnya dengan wajah bersemu merah itu tidak ada yang menjawab. Kakashi berdiri berjalan mendekati Sasuke, dan menepuk kepala Uchiha tunggal itu beberapa kali, Naruto mendecih melihatnya, ia kira sensei nya itu akan meninju Sasuke berkali-kali seperti yang ia lakukan tadi siang. Rupanya perkiraan jinchuriki kyuubi itu salah.
Sasuke tertegun, ia juga mengira jika Kakashi akan memukulnya tiada ampun. Sasuke menundukkan kepalanya, tak sanggup melihat wajah Kakashi dan Naruto. Dia benar-benar membuat nama Uchiha semakin buruk.
"Sasuke, bisa kau bayangkan seperti apa perasaan gadis itu sekarang?" Tanya Kakashi dengan nada datarnya, ia memutar tubuhnya dan kembali duduk seperti posisi awal saat Sasuke dan Naruto masuk kedalam ruangannya.
Sasuke diam, tentu saja ia tahu siapa gadis yang dibicarakan Kakashi sekarang, "Seingatku, kau meminta perjalanan untuk menebus dosa, bukan menambah dosa. Ya 'kan Sasuke-kun?" Lanjut Kakashi, terkesan menyindir. Sasuke masih menundukkan kepalanya,
"Setidaknya kali ini izinkan aku untuk menebus dosa yang fatal ini, Kakashi-sensei" Jawab Sasuke pada akhirnya, jawaban itu sukses untk membuat sosok Naruto menggeram. Lelaki rubah itu sudah siap untuk memukul wajah Sasuke lagi, namun Kakashi segera memberikan tatapan membunuhnya pada Naruto yang membuat lelaki itu mengurungkan niatnya.
Kakashi menyisir rambutnya menggunakan jari-jemarinya dengam gerakan ke belakang, lalu matanya kembali memperhatikan Sasuke yang sedang memasang topeng datarnya. "Ketahuilah dosa fatalmu tidak hanya ini Sasuke, cobalah lihat ke masa lalu. Berapa dosa yang kau perbuat? Kau juga harus menebus dosa lampaumu itu." ungkapan Kakashi membuat Sasuke kalah telak,
"Minta lah surat perizinan menikahmu dengan wanita itu pada Shizune, masih banyak pekerjaan ku yang lebih penting dari itu. Kalian berdua boleh keluar," putus Kakashi pada akhirnya, tanpa berterimakasih Sasuke segera berjalan keluar dari ruangan Rokdudaime itu dan wanita berambut merah dibelakangnya menyusul.
Kakashi menghela napas, "Kau yang membuat Sasuke babak belur ya, Naruto?" tanya Kakashi. Naruto membuang mukanya, "Bukan urusanmu," jawabnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakura merenggangkan otot-ototnya, kaki mungilnya itu perlahan melangkah meninggalkan apartemen nya dan berjalan menuju ke Rumah Sakit Konoha dengan berkas-berkas ditangannya.
"Sakura-chan!"
Sakura yang sedang fokus dengan berkas-berkas yang ia baca terpaksa harus menengok kebelakang, didapatinya sepasang suami istri yang melambaikan tangannya ke arah Sakura. Seketika senyumnnya merekah, ia lambaikan tangannya pada dua insan itu dan berjalan mendekati mereka.
"Kau mau ke Rumah Sakit ya Sakura-chan?" Hinata bertanya dan segera mendapatkan anggukan dari kepala Sakura. "Kebetulan sekali ttebayo, kami juga akan kesana."
"Untuk apa?"
"Hinata-chan sedang tak enak badan, tentu saja untuk membeli obat Sakura-chan!"
Pada akhirnya mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju Rumah Sakit, Sakura sejenak bisa melupakan masalah pribadinya dengan Sasuke yang terjadi tiga hari lalu.
"Sakura-chan, apa hari ini kau sibuk?" Hinata kembali bertanya disertai senyuman manisnya, Sakura memasang pose berpikir, "Kurasa tidak, Hinata-chan" jawabnya sambil membalas senyuman Hinata.
"Kalau begitu nanti siang datanglah ke ruang Hokage-sama, dari kemarin ia mencarimu Sakura-chan!"