𝓴𝓪𝔃𝓮𝓴𝓪𝓰𝓮'𝓼

16

• Happy Reading •

.

.

.

08.00 pagi
Gerbang Desa Konoha

"Sudah saatnya, ya?" Kankurou menyenggol kecil pinggang Gaara dengan sikunya. Gaara menjawab pelan, "Ya, dan tolong behenti menyenggolku,"

"Berhenti menggoda adikmu Kankurou," Temari memberi teguran,

Kakashi menggeleng melihat kakak-beradik didepannya, sifat mereka sangat bertabrakan. Bagaimana cara the sand siblings bisa bertahan hidup selama ini dengan kepribadian yang berbeda-beda seperti itu?

Kakashi menghela napas pelan, semalam Gaara repot-repot menemuinya tengah malam dan mengatakan jika pemuda itu sudah melamar Sakura. Berita yang sangat mendadak namun Kakashi tidak begitu terkejut,

"Kau tidak mau pamit dengannya?" Kakashi bertanya sambil menatap lurus manik hijau susu Gaara, jeda beberapa menit dan Gaara menjawabnya dengan gelengan singkat. "Dia sangat kelelahan karena menghabiskan waktu denganku semalman, jadi kubiarkan dia beristirahat."

Kankurou kembali menyikut Gaara, disusul dengan siulan menggoda dari Shikamaru yang juga berada disana. Kakak keduanya itu memasang tampang mesumnya, "Memang apa yang kau lakukan semalaman dengan Sakura-chan? Kazekage-sama?" goda Kankurou sambil menahan tawa.

Gaara memasang wajah datarnya, walau hatinya sangat dongkol tapi pemuda itu bisa menutup emosinya dengan baik. Gaara tidak menjawab pertanyaan Kankurou yang membuat keadaan semakin memanas,

Kakashi menatap Gaara garang, "Apa yang kau lakukan pada putriku Kazekage-sama?" tanyanya penuh penekanan. Gaara menegak ludahnya kasar, "Aku tidak melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, tenang saja." jawabnya mantap, walau hatinya berdebar-debar takut membuat sang calon ayah mertua mengira yang tidak-tidak.

Mata Kakashi menutup akibat tersenyum dibalik maskernya, "Ya ya ya, aku percaya padamu." ucapnya yang bisa membuat Gaara bernapas lega.

"Anoo, maaf memotong. Kalau sudah melamar berarti akan menikah 'kan? Apa kau sudah memastikan tanggalnya, Gaara?" Rock Lee yang ikut serta disana bertanya pada Gaara,

Gaara memegang dagunya, memasang pose berpikir. "Ya, aku kembali ke Suna menyelesaikan beberapa masalah dan akan mendiskusikan masalah tanggal dan waktu dengan para tetua desa." jawab Gaara.

"Jika sudah dapat tanggal pasti hubungi kami sesegera mungkin." imbuh Kakashi mengingatkan.

Gaara mengangguk paham, "Tolong sampaikan pesanku padanya ya, Shikamaru." ucapnya sambil menepuk sekilas pundak Shikamaru.

Shikamaru menghela napas, "Walau merepotkan tapi karena itu amanat darimu akan kukerjakan," jawabnya dengan nada setengah malas.

Gaara tersenyum singkat, lalu beserta kedua kakaknya dan beberapa jounin ia berpamitan.

"Kalau begitu kami pergi dulu,"

Setelah mendapat jawabam dari Hokage, pemuda itu langsung memutar tubuhnya dan berjalan menjauhi gerbang desa.

Dari kejauhan Temari melambaikan tangannya—yang ditujukan pada Shikamaru tentunya,