13

23.9K 2.1K 100
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)
























































Suasana haru biru masih terasa di dalam rumah jungkook. Pasalnya, ini adalah kali pertama baginya untuk bertemu dengan keluarga kandungnya. Ternyata selama ini ada di dekat nya. Tuhan sungguh adil padanya, disaat dirinya membutuhkan sandaran dan tempat mengadu tuhan justru mengabulkan semua doanya. Begitu pula dengan tuan dan nyonya jeon. Putra kecil mereka telah ketemu sekarang, untuk itu mereka akan memprioritaskan putra kecil mereka untuk saat ini.
Saat ini, pelukan teletubis masig terjalin dan masih ada isakan-isakan kecil yang membuat hyungki terusik. Hyungki mulai membuka matanya dengan perlahan-lahan
"Eomma" panggil hyungki dengan suara khas bangun tidur. Jungkook menoleh dan melepaskan pelukan untuk menghampiri sang putra
"Iya sayang" jawab jungkook. Hyungki mulai menjernihkan matanya dan pandangan yang ia lihat adalah wajah cantik eommanya yang sembab, mata yang memerah,dan juga jejak air mata
"Eomma kenapa menangis?" tanya hyungki. Jungkook justru tersenyum haru dan memeluk hyungki sedangkan yang di peluk hanya membalas saja
"Eomma kenapa? Apa ada yang menyakiti eomma? Katakan pada ku" oceh hyungki. Dalam pelukan jungkook menggeleng
"Tidak ada sayang. Eomma hanya senang" lirih jungkook
"Senang? Tapi kok menangis harusnya eomma tertawa bukannya menangis" heran hyungki dengan polos. Jungkook melepas pelukan dan menatap anaknya dengan gemas
"Eomma menangis bukan karena sedih tapi karena eomma memang lagi bahagia. Air mata ini adalah airmata kebahagiaan sayang. Eomma hanya terharu" jelas jungkook. Hyungki mengangguk paham lalu ia menatap tuan dan nyonya jeon
"Oh ada ahjusshi dan ahjumma" sadar hyungki. Tuan jeon menggendong hyungki
"Iya sayang. Kami dari tadi disini" balas tuan jeon
"Ada apa ahjusshi? Apakah mau membawa hyungki bermain lagi?" tanya hyungki penuh antusias. Tuan jeon terkekeh
"Apa si kecil ini mau bermain lagi?" dan hyungki mengangguk semangat
"Akhir pekan ini kita akan pergi ke pantai. Bagaimana?" tanya tuan jeon minta pendapat hyungki. Hyungki mengangguk semangat
"Pantai, yeayy aku sudah lama ingin ke pantai. Hyungki setuju ahjusshi" semangat hyungki
"Tapi ada satu syarat?" hyungki langsung lesuh
"Apa itu?" cicit hyungki. Tuan jeon tertawa
"Mulai hari ini dan seterusnya panggil kami haraboji dan halmonie" jawab tuan jeon. Hyungki bingung
"Kenapa?" tanya hyungki heran
"Karena kami adalah haraboji dan halmonie mu. Orang tua dari eomma mu" jawab tuan jeon. Lantas hyungki melihat ke arah eommanya
"Apakah itu benar eomma?" dan jungkook mengangguk
"Iya sayang" jawab jungkook.
Tanpa di duga hyungki memeluk tuan jeon
"Haraboji kemana saja? Kenapa baru datang? Kasihan eomma sendiri terus dan aku tak ada teman" sedih hyungki. Nyonya jeon yang dari tadi diam akhirnya menghampiri hyungki yang sedang dalam pelukan suami nya
"Maafkan kami ya sayang. Kami baru datang sekarang. Asal kau tahu, kami sudah mencari kalian kemana-mana" bujuk nyonya jeon. Hyungki menatap nyonya jeon
"Benarkah itu halmonie?" tanya hyungki pasti. Nyonya jeon mengangguk
"Untuk itu kami datang kemari ingin membawa kalian tinggal bersama. Apa hyungki mau?" tanya nyonya jeon. Seketika senyum cerah hyungki terbit lagi
"Mau halmonie. Iyakan eomma" jawab hyungki dengan semangat
"Apakah tak apa kalau kami tinggal dengan appa dan eomma?" tanya jungkook takut
"Hei pertanyaan macam apa itu. Kau adalah anak kami dan pastilah kau akan tinggal dengan kami. Kenapa kau bertanya seperti itu?" jawan tuan jeon. Jungkook menunduk
"A-ak-aku hanya takut saja" lirih jungkook. Tuan jeon menghela nafas
"Dengar jungkook, tak ada yang perku kau takut kan. Kami akan selalu ada untuk mu dan hyungki" bujuk tuan jeon. Jungkook mengangguk
"Baiklah appa" balas jungkook
"Yeayyy" senang hyungki yang membuat tiga orang disana tertawa bahagia
"Ayo eomma kita berkemas" ajak hyungki semangat. Jungkook tersenyum gemas dan mulai mengemasi barang-barang miliknya dan juga hyungki.

____________________________________

Taehyung sedang mengerjakan pekerjaan kantornya di dalam kamar. Karena pesan appanya yang mengenai pemberi suntikan dana itu jadinya taehyung harus ekstra bekerja keras untuk itu.
Berkutat dengan laptopnya membuat ia sangat fokus hingga ponselnya yang ia angguri dari tadi berdering. Melirik sebentar untuo melihat siapa yang menelpon ternyata nama jimin yang tertertera disana. Niatnya mau mangabaikan tapi jimin tak berhenti untuk menelponnya. Dengan kesal, ia mengangkat telpon itu
"Ku harap ini penting"
"...."
"Aku tak bisa. Aku banyak kerjaan"
"...."
"Aku sungguh tak bisa park"
"...."
"Hahh,baiklah kirimkan aku lokasi nya"
Taehyung memutuskan panggilan dengan sepihak. Lalu ia bergeer bersiap.
Saat bersiap-siap minjae masuk dalam kamar taehyung
"Daddy mau kemana?" tanya minjae. Taehyung menoleh
"Daddy mau ke rumah uncle jimin" jawab taehyung
"Benarkah? Aku ikut" kata minjae
"Nanti kau bosan disana" balas taehyung. Minjae menggeleng
"Tidak akan dad, kan ada yoonji" bujuk minjae. Taehyung nampak berpikir dan akhirnya mengangguk
"Baiklah, segera bersiap" pasrah taehyung. Minjae segera berlari ke arah kamarnya. Saat minjae keluar, malah irene yang masuk
"Mau kemana tae?" tanya irene
"Ke rumah jimin" jawab taehyung. Irene hanya mengangguk
"Apa kamu mau ikut?" tanya taehyung. Irene menatap taehyung
"Bolehkah?" dan taehyung mengangguk
"Tentu saja boleh, lagi pula aku nanti tak mau di bilang jomblo" goda taehyung. Irene tersipu malu
"Baiklah, aku akan bersiap" taehyung mengangguk
"Aku tunggu di bawah" taehyung akhirnya meninggalkan irene di dalam kamar untuk mempersilahkan istrinya itu bersiap.

My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang