Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)Hari masih gelap, sekitar pukul setengah enam pagi. Jungkook sudah bangun dari tidur nyenyaknya. Sungguh, walau ia pernah tidur di kasur seperti ini sekitar lima tahun lalu tapi ia tak lupa untuk bangun.
Jungkook bangun dan duduk sebentar guna mengumpulkan nyawanya. Sekiranya sudah terkumpul semua jungkook beranjak ke kamar mandi hanya untuk cuci muka dan sikat gigi. Terlalu pagi untuk mandi. Lagi pula ia akan memasak dulu baru ia mandi. Jungkook keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur. Sedikit sulit karena mansion ini yang besarnya kurang ajar.
Jungkook memeriksa kulkas dan terdapatnya banyak sekali bahan makanan
"Masak apa ya?" gumam jungkook berpikir
"Nasi goreng kimchi saja sama ayam goreng sekalian untuk bekal hyungki nanti di sekolah" putus jungkook. Akhirnya jungkook berkutat dengan alat masak. Jungkook terlihat sangat lihai menggunakan alat-alat dapur. Sekalian juga minumannya jungkook tak lupa. Kopi untuk sang appa, teh untuk dirinya dan sang eomma, tak lupa susu untuk si kecil hyungki.
Masakan jungkook telah matang dan jungkook sudah menata semuanya di atas meja. Mulai dari piring,sendok,garpu,dan lain-lain
"Astaga tuan muda apa yang anda lakukan" kaget maid yang baru saja keluar dari kamarnya. Jungkook menoleh
"Aku sedang memasak sarapan bi" jawab jungkook
"Anda tak perlu repot tuan muda. Ini adalah pekerjaan saya" ucap maid tak enak hati. Jungkook tersenyum maklum
"Tak apa bi. Lagi pula aku sudah terbiasa jadinya jika aku tinggalkan akan jadi aneh nantinya" balas jungkook. Sang maid tahu bahwa keluarga jeon adalah sang dewa bisnis dan konglomerat berbaik hati. Terbukti dengan baik tamahnya sang tuan besar pada setiap yang bekerja padanya. Sebelum datang nya jungkook, rumah ini hanya sepi dan suram. Bahkan tak ada teriakan ataupun tawa di dalamnya. Tapi tetap saja keluarga jeon tak sombong pada siapapun.
Dan sekarang telah kembalinya sang anak bungsu yang telah lama hilang. Melihatnya saja, sang maid sangat yakin jungkook adalah anak yang baik dan sederhana. Maid itu yakin, mansion ini tak akan sepi lagi ataupun suram lagi.
Jungkook melihat jam ternyata sudah hampir setengah tujuh pagi
"Baiklah bi semua sudah aku siapkan. Sekarang aku akan kembali ke kamar untuk bersiap" pamit jungkook. Maid itu mengangguk
"Baik tuan muda" jawab maid. Jungkook pergi dari sana, tapi di tangga ia bertemu dengan nyonya jeon
"Sayang, kau sudah bangun" kata nyonya jeon. Jungkook tersenyum
"Selamat pagi eomma" sapa jungkook
"Selamat pagi juga" jawab nyonya jeon. Jungkook mencari-cari keberadaan tuan jeon
"Eomma, dimana appa?" tanya jungkook
"Ada di kamar. Sebentar lagi akan turun. Kau mau ke kamar?" tanya nyonya jeon. Jungkook mengangguk
"Iya eomma. Aku akan bersiap sekalian membangunkan hyungki" jawab jungkook
"Baiklah kalau begitu" balas nyonya jeon
"Aku ke kamar dulu ya eomma" nyonya jeon mengangguk. Tersenyum senang karena jungkook sudah kembali apalagi ada hyungki. Nyonya jeon berdoa pada tuhan dan berterimakasih padanya.
Nyonya jeon melangkah ke meja makan. Cukup heran karena makanan dan minuman sudah tertata rapi
"Kenapa cepat sekali? Tidak seperti biasanya" kata nyonya jeon. Maid tadi melihat dan membungkuk sopan pada nyonya jeon
"Selamat pagi nyonya" sapa maid. Nyonya jeon mengangguk saja
"Bi, tumben sarapan cepat dibuat kan" heran nyonya jeon. Maid itu mengangguk tak enak hati
"Maafkan saya nyonya. Tuan muda yang menyiapkan ini semua bukan saya. Tadi saya juga terkejut melihat ini" sesal maid itu. Nyonya jeon bukannya marah malah tertawa kecil dan itu mengundang kebingungan dari wajah sang maid
"Kenapa bibi merasa menyesal?" sungguh saya tak apa jika jungkook yang menyiapkan ini semua" kekeh nyonya jeon. Maid itu tambah bingung melihat wajah santai nyonya besarnya
"Anda tidak marah nyonya?" tanya maid. Nyonya jeon menggeleng
"Untuk apa saya marah? Malahan saya senang jika jungkook yang memasakkan ini" jawab nyonya jeon
"Tapi dia putra anda nyonya". Nyonya jeon tersenyum
"Walau dia putra saya, tapi saya sangat senang melihatnya yang tak mengandalkan orang lain. Biarlah dia melakukan apapun yang membuatnya nyaman disini" balas nyonya jeon. Maid itu jadi ikut tersenyum
"Anda benar nyonya. Putra anda sangat baik" setuju maid itu. Nyonya jeon mengangguk dan tersenyum
"Kalau begitu saya kembali ke dapur dulu nyonya" izin maid. Nyonya jeon mengangguk. Maid itu pergi dan tak lama tuan jeon datang
"Sayang, ada apa?" tanya tuan jeon
"Aku tadi melihat mu bercerita dengan maid. Apa ada masalah?" sambung tuan jeon. Nyonya jeon menggeleng dan membantu memasangkan dasi tuan jeon
"Tak ada masalah hanya berbagi cerita tentang jungkook" jawab nyonya jeon
"Cerita apa itu?" tanya tuan jeon penasaran. Nyonya jeon selesai memasang dasi dan menepuk dada tuan jeon
"Tentang jungkook yang menyiapkan semua ini" jawab nyonya jeon sembari menunjuk ke atas meja. Tuan jeon ikut melihat dan tersenyum
"Apa putra kita yang memasak ini semua?" tanya tuan jeon kali ini. Nyonya jeon mengangguk dan tuan jeon kembali tersenyum
"Dia memang anak yang mandiri dan baik. Aku jadi ingin tahu siapa yang berani menyia-nyiakan permata hati kita sayang" geram tuan jeon. Nyonye jeon mengangguk
"Kamu benar hun, bahkan aku ingin seberapa hebat orang yang telah menyakiti putra kita" setuju nyonya jeon
"Tapi jungkook belum mau bercerita dan itu sungguh menyebalkan" sambung nyonya jeon. Tuan jeon hanya terkekeh
"Berikan jungkook waktu sayang, pasti dia akan cerita. Lagipula kamu kesal sama anak sendiri" ledek tuan jeon. Nyonya jeon menatap tajam suaminya itu
"Aku bukan kesal pada jungkook tapi kesal pada mereka yang mecelah anak ku. Kalau aku tahu, orang itu tak akan bebas" geram kesal nyonya jeon. Tuan jeon mengelus punggung istrinya itu
"Sabar sayang, kita pasti akan tahu kok" jawab tuan jeon. Nyonya jeon merilekskan emosi nya lalu mengangguk. Tak lama jungkook dan hyungki datang
"Selamat pagi halmonie,haraboji" pekik hyungki berlari dan menerjang tuan jeon sedangakan yang di terjang manangkap tubuh mungil cucu nya itu
"Selamat pagi cucu ku yang pintar" balas tuan jeob sambil menciumi seluruh wajah hyungki yang membuat hyungki tertawa. Jungkook dan nyonya jeon menatap itu dengan senyuman bahagia
"Hahahahaha, cukup haraboji" elakkan hyungki tapi tuan jeon tak mendengar sama sekali
"Sudah-sudah, ayo kita sarapan" leraikan nyonuae jeon. Tuan jeon berhenti dan mendudukkan hyungki di kursi makan samping jungkook.
Jungkook dengan telaten menaruh sarapan pagi ini di piring masing-masing. Jungkook menyendokkan makanan dan mengarahkan ke arah mulut hyungki
"Aku bisa sendiri eomma" elak hyungki. Jungkook tersenyum bangga lalu meletakkan sendok itu lagi
"Oh iya kookie, hyung mu dan yang lainnya akan sampai besok" beritahu tuan jeon diselah-selah makan nya
"Benarkah appa? Itu berita yang bagus" balas jungkook senang. Nyonya jeon tersenyum
"Mereka pasti senang saat bertemu dengan mu" jawab nyonya jeon. Jungkook tersenyum pada eommanya lalu melihat sang anak
"Ayo sayang cepat habiskan, nanti kita ketinggalan bus" kata jungkook pada hyungki. Tuan dan nyonya jeon saling tatap
"Bus?" ulang Nyonya jeon. Jungkook mengangguk polos
"Apa-apaan naik bus. Kau bisa naik mobil dan appa akan memberikan supir pribadi buat kau dan juga hyungki" tanggap tuan jeon
"Tapi app..."
"Yeayyy naik mobil. Apa hyungki dan eomma akan punya mobil haraboji?" tanya hyungki penuh harap yang memotong pembicaran jungkook. Tuan jeon tersenyum
"Benar sayang" balas tuan jeon. Hyungki memekik senang dan itu membuat jungkook mengalah, tak tega menghancurkan kebahagiaan sang anak
"Baiklah appa, kami akan naik mobil" pasrah jungkook. Tuan jeon tersenyum bahagia. Jungkook yang sudah selesai makan mencicil pekerjaan nya dengan menaruh piring kotor di tempat pencucian piring. Jungkook memberikan hyungki kotak bekal
"Ini bekal mu untuk hari ini" beritahu jungkook. Hyungki mengangguk
"Sudah, ayo kita ke depan" ajak nyonya jeon
"Nanti dulu eomma. Bibi kemarilah" jungkook memanggil maid yang tadi pagi
"Siap tuan muda. Ada yang bisa saya bantu?" sopan maid itu. Jungkook menggeleng
"Tidak ada bi. Apakah semua yang bekerja disini sudah sarapan?" tanya jungkook. Maid itu menggeleng
"Belum tuan muda. Kami belum selesai kan pekerjaan kami" lapor maid itu
"Kenapa belum sarapan sih? Nanti kalian sakit. Ayo sarapan dulu, itu ada nasi goreng kimchi dan juga ayam goreng yang aku masak pagi tadi. Di makan ya bi, dan jangan lupa beri yang lain juga" omel jungkook. Maid itu mengangguk ragu
"Baik tuan muda" patuh maid itu. Jungkook tersenyum begitu pula dengan tuan dan nyonya jeon
"Bagus, ayo appa eomma" jungkook berjalan duluan bersama hyungki. Tuan dan nyonya jeon menyusul di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]
RomanceKisah perjuangan seorang Jeon Jungkook dalam membesarkan anaknya seorang diri. Banyak hujatan telah ia lalu. Ia seorang diri di dunia ini setelah suaminya meninggalkan nya atas kehendak orang tuanya yang tak menyukai pada dirinya hanya karena berasa...