25

22.8K 1.8K 196
                                    

Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)



























































Ada sebuah pepatah kuno yang berbunyi seperti ini 'Lebih baik putih tulang daripada putih mata' yang artinya adalah seseorang yang baik di luar belum tentu baik di luar. Mungkin itu adalah definisi yang di rasakan taehyung saat ini.
Karena pada awalnya, ia jatuh hati pada irene melalui paras yang cantik dan fisik yang nyaris sempurna. Nyaris? Ya, karena hatinya tak secantik yang di lihat.

Bisa dikatakan taehyung jatuh kedalam pesona irene pada pandangan pertama. Tapi, yang jadi penyesalan bagi taehyung bukan itu. Penyesalan taehyung adalah bagaimana ia bermain di belakang jungkook dan menjalin kasih dengan orang lain selain dirinya.
Taehyung terlalu terpesona hingga ia lupa pada janji pernikahan nya.

Sekarang apa? Menyesal percuma juga. Yang harus taehyung lakukan adalah menangisi segala penyesalan yang ia ratapi.
Bahkan, itu pun tak bisa membawanya pada cinta lamanya.
Pintu hati jungkook telah terkunci erat, bahkan mingyu sang adik yang mencoba masuk pun tak bisa.
Lantas masih bisakah taehyung berharap agar ia kembali ke 'rumah'nya lagi? Semoga saja.

____________________________________

Namjoon membawa taehyung ke mansionnya. Taehyung yang memang tertidur di mobil namjoon dengan sudah payah di bawa oleh namja berlesung pipi itu.
Namjoon masuk dengan taehyung dipapahannya
"Taehyung, apa yang terjadi?" tanya seokjin yang sudah berada di depan namjoon.
Niat hati ingin menyambut sang suami, malah dikagetkan dengan adanua taehyung di bahu namjoon
"Nanti aku jelaskan hyung. Sekarang bisakah kamu buatkan air hangat untuk mengompres taehyung. Badannya sedikit panas" pinta namjoon. Seokjin mengangguk
"Baiklah, lebih baik bawa ke kamar tamu di samping tangga. Jika di lantai atas takut nya kamu tak sanggup" balas seokjin. Namjoon mengangguk patuh dan membawa taehyung ke kamar yang dikatakan sang istri.

Sesampainya di kamar, namjoon langsung menidurkan taehyung di atas ranjang.
Lalu masuklah seokjin dan mengompres taehyung
"Jungkook maafkan aku hiks maafkan aku" taehyung mengigau sangat lirih
"Hyungki maafkan appa nak, appa bukan appa yang baik. Maafkan appa". Taehyung terus merancau seperti itu. Hanya ada tiga kata yang keluar 'jungkook, hyungki, dan maaf' hanya itu saja.
Seokjin mengompres taehyung dengan perlahan
"Tenanglah tae, kau harus tenang" kata seokjin menenangkan taehyung.

Perlahan taehyung mulai tenang dan masuk kembali ke alam mimpi. Seokjin tak tahu harus pandangan apa yang di tujukan pada taehyung. Apakah pandangan kasihan? Pandangan benci? Atau pandangan tak peduli?. Mengingat bagaimana perlakuannya pada jungkook membuatnya buta akan kebaikan pada keluarga taehyung.
"Sekarang kau baru merasakan nya tae. Kau tahu, aku bisa tertawa melihat kau menderita tapi kau adalah sahabat ku" gumam seokjin.

Seokjin berdiri dan menatap ke arah namjoon
"Bagaimana kamu bertemu dengannya?" tanya seokjin
"Tadi saat dalam perjalanan pulang, aku tak sengaja melihat taehyung keluar dari sebuah kawasan apartemen. Tapi, ia berjalan gontai seperti tanpa raga. Hingga ada mobil yang hampir menabraknya. Aku turun dan menolongnya. Sejak di mobil pun ia hanya mengatakan hal seperti tadi" jelas namjoon. Seokjin mengangguk paham, lalu matanya menatap taehyung yang tertidur
"Aku tak tahu harus bereaksi seperti apa lagi joon. Semoga dia benar-benar menyesali semuanya" lirih seokjin
"Kami benar hyung, ayo kita ke kamar. Biarkan dia istirahat" ajak namjoon.
Pasangan suami istri itu meninggalkan taehyung yang sedang terlelap.

___________________________________

Pagi hari menyapa kota, tapi di mansion ini tak ada yang berubah. Hanya kesunyian yang melanda kala mata pertama kali terbuka.
Nyonya kim bangun, ia melihat suaminya yang tertidur pulas di samping nya.
Nyonya kim tersenyum sedih dan membelai wajah tampan suaminya
"Maafkan aku hyung" lirih nyonya kim dan beranjak ke kamar.

My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang