29

20.1K 1.5K 177
                                    

Jangan lupa tekan
Maaf typo....
Happy reading all:)

















































































Taehyung masih saja berpikir bagaimana cara ia dapat mendapatkan hati jungkook kembali. Nyatanya, semua yang telah ia lakukan berdampak pada dirinya.
Pikiran terus berlari-lari ke masa lalu. Dimana masa yang penuh dengan kenangan manis terciptanya antara dirinya dan jungkook. Namun sayang, itu semua tinggal kenangan.
Taehyung masih saja menangis dalam diam. Ia bahkan berpikir untuk melompat dari tower ini. Tapi, pikiran itu ia enyahkan karena jika ia mati maka sama saja ia akan menyerah dalam mendapatkan jungkook kembali
"Aku akan mendapatkan mu kembali kookie. Aku akan kembali ke 'rumah' ku yang sebenarnya. Maafkan aku" lirih taehyung.
Dengan helaan nafas, taehyung pergi meninggalkan tower ini.

Di sisi lain, keluarga jeon masih di rumah sakit
"Kamu pulanglah hyung. Biar aku yang menjaga mereka" suruh tuan jeon. Nyonya jeon menggeleng
"Aku tak mau. Aku mau disini bersama mereka" tolak nyonya jeon
"Tapi ini rumah sakit hyung. Dan juga, nanti kamu ikutan sakit juga bagimana? Kamu pulang ya, bersama junghwa" bujuk tuan jeon
"Apa yang dikatakan appa benar eomma. Sebaiknya kita pulang, dan kita akan kembali lagi besok. Lagi pula, kita tak punya persiapan disini" sahut junghwa
"Tapi..."
"Tak udah khawatir hyung. Aku akan kabari jika terjadi sesuatu" potong tuan jeon.

Nyonua jeon nampak menghembuskan nafas
"Baiklah. Kami akan datang lagi besok. Sekalian aku membawa perlengkapan mu, hyungki, dan juga jungkook. Sarapan juga akan ku bawakan dari rumah" celoteh nyonya jeon. Tuan jeon hanya tertawa saja
"Baik sayang. Junghwa, pelan-pelan bawa mobil ya." pesan tuan jeon. Junghwa mengangguk
"Baik appa. Kami pulang dulu, ayo eomma" ajak junghwa
"Jangan lupa kabari kami jika teejadi sesuatu" ingatkan nyonya jeon lagi.

Tuan jeon terkekeh dan mengangguk saja. Sebelum pergi, nyonya jeon menyempatkan mencium kening kedua permata jeon lalu pergi dari sana bersama dengan junghwa. Kini, tinggal lah tuan jeok sendiri untuk menjaga kedua permatanya. Di elisnya lembut pucuk kepala keduanya
"Cepat sembuh hyungki. Dan kookie sayang, cepatlah bangun. Lihatlah, hyungki membutuhkan" gumam tuan jeon. Tuan jeon masih ada yang harus di lakukan besok. Sehingga, ia akan rehat sembari menjaga kedua hatinya.

____________________________________

Masih di korea, irene tertawa senang mendengar berita yang menimpa jungkook. Suho dan minjae sudah pergi ke jepang.
Pasalnya, suho tak mau minjae terlibat dalam rencana irene.
Biarkanlah wanita gila itu yang melakukannya sendiri
"Aku baru tahu. Ternyata tuan kim tua bangka itu bisa melakukan hal senekat itu" kata irene
"Dengan begini itu membuat ku lebih mudah untuk menghancurkan jungkook. Lihat saja jungkook, aku akan membantu mu pergi ke surga dengan tenang" sambung irene sambil menyeringai. Otaknya bekerja dalam memikirkan bagaimana cara yang ia pakai untuk membunuh jungkook.
Apakah berhasil? Kita lihat saja...

___________________________________

Tak terasa pagi menyapa. Tuan jeon yang tertidur pulas pun akhirnya terbangun juga. Tuan jeon membiasakan cahaya sejenak. Tak, lama pintu terbuka yang menampilkan chanyeol
"Kau baru bangun?" tanya chanyeol. Tuan jeon hanya mengangguk saja. Chanyeol duduk di sebelah tuan jeon
"Apakah kau yakin untuk melakukan ini?" tanya chanyeol lagi. Tuan jeon menatap chanyeol
"Kenapa kau yang nampak ragu? Apa kau kasihan pada mereka?" tuan jeon malah bertanya
"Bukan. Hanya saja, aku rasa ini sudah cukup" jawab chanyeol.

Tuan jeon menggeleng
"Tidak ada kata cukup bagi ku sebelum putra ku sembuh dan senyum cucu ku kembali lagi" setelah mengatakan itu tuan jeon melangkah ke kamar mandi. Chanyeol menghela nafas lelah
"Andai kau masih bersama ku baek. Mungkin, ini tak akan terjadi" monolog chanyeol. Lalu matanya menatap kedua orang berbeda usia yang masih tertidur. Merasa kasihan pada jungkook, yang menjadi korban atas dasar bukan kesalahan. Dan hyungki yang harus sakit karena eommanya tak kunjung sembuh.
Tak lama pintu terbuka, chanyeol menoleh dan dilihatnya nyonya jeon masuk
"Oh luhan hyung. Baru datang?" dan nyonya jeon mengangguk
"Sendiri saja hyung?" nyonya jeon menggeleng
"Tidak. Junghwa ikut, tapi dia ke kantin dulu untuk membeli air mineral. Kau sudah makan?" tanya nyonya jeon. Chanyeol menggeleng
"Ah, kebetulan aku bawa makanan. Kau makanlah bersama sehun. Oh ia, dimana dia?" nyonya jeon mencari-cari keberadaan suaminya tapi tak terlihat sama sekali
"Sehun sedang membersihkan diri" sahut chanyeol. Nyonya jeon mengangguk.

My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang