10

25.7K 2.2K 167
                                    

Jangan lupa tekan
Maaf typo...
Happy reading all:)



































































Tuan dan nyonya jeon tiba di rumah sakit. Perlu diingatkan ini adalah rumah sakit terbesar,terlengkap,dan terbaik di korea dan poin pentingnya adalah rumah sakit ini milik keluarga jeon. Jadi tak heran jika mereka menginjakkan kaki disini langsung di sambut semua pegawai yang bekerja disini.
Seorang dokter mendekati sang pemiliki rumah sakit
"Tuan jeon nyonya jeon" sambut dokter itu
"Dokter kang, saya ingin anda melakukan sesuatu" to the point tuan jeon
"Apapun akan saya lakukan tuan" tunduk dokter kang. Tuan jeon memberikan satu kantong kecil yang berisikan beberapa helai rambut. Dokter kang menerima nya
"Ini saya ingin anda melakukan tes DNA dengan media rambut ini. Apakah DNA nya cocok dengan DNA ku atau tidak? Bisa anda lakukan" kata tuan jeon. Dokter kang mengangguk
"Baiklah tuan" patuh dokter kang
"Kapan kami bisa tahu hasilnya?" tanya nyonya jeon kali ini
"Hasilnya akan keluar tiga hari kemudian. Saya akan mengabari kalian nyonya" jawab dokter kang. Nyonya jeon mengangguk
"Baiklah, lakukan tugas anda dengan baik" tegas tuan jeon. Dokter kang mengangguk patuh dan membungkuk sopan. Tuan dan nyonya jeon pergi dari sana.

____________________________________

Disisi lain, keluarga kim tengah duduk santai. Sebenarnya hanya taehyung, tuan kim,dan nyonya kim sedangkan irene pergi entah kenapa. Minjae? Minjae ya sedang tidur di kamar
"Tae, apa eomma bisa bertanya sesuatu?" tanya nyonya kim. Taehyung mengangguk
"Apa itu eomma" balas taehyung. Nyonya kim nampak ragu
"Tapi kau jangan marah" pinta nyonya kim. Taehyung mengangguk
"Apa kau yakin minjae itu anak mu?" tanya nyonya kim. Taehyung terkejut mendengar pertanyaan yang terlontar dari sang eomma begitu pula sang suami tuan kim
"Tentu saja eomma. Kenapa? Eomma meragukan minjae?" ucap taehyung tak percaya. Nyonya kim menggeleng
"Bukan begitu, hanya saja eomma merasa ia berbeda dengan mu dan juga irene" balas nyonya kim
"Beda darimananya eomma?" heran taehyung
"Ya beda dari wajah,fisik,dan juga otak. Tak ada mirip mirip nya dengan kalian berdua" jawab nyonya kim. Taehyung terkekeh tak percaya
"Eomma ada-ada saja. Minjae masih dalam pertumbuhan,jadi sewaktu-waktu semuanya dapat berubah" tutur taehyung
"Yang dikatakan taehyung benar baek, kamu jangan meragukan minjae. Walau bagaimana pun dia adalah pewaris kita" sahut tuan kim. Nyonya kim diam dan tak bergeming. Tak berapa lama ponsel taehyung berdering dan melihat namanya. Taehyung memutar matanya malas tapi tetap mengangkat telpon itu
"Halo"
"...."
"Benarkah? Kapan?"
"...."
"Aku sibuk. Kau naik taksi saja"
"...."
"Cih,baiklah aku akan menjemput mu. Puas kau"
"...."
"Hm"
Panggilan terputus. Tuan dan nyonya kim menatap taehyung
"Siapa tae?" tanya tuan kim
"Siapa lagi kalau mungkin anak bungsu mu appa" jawab taehyung jengah. Mendengar itu, nyonya kim langsung cerah
"Apa itu mingyu? Apa yang dia katakan?" tanya nyonya kin antusias
"Dia akan pulang besok. Kuliahnya sudah kelar dan dia mau kerja disini" jawab taehyung. Nyonya kim tersenyum senang
"Bagus dong. Jadinya eomma tak perlu khawatir lagi kondisinya disana" sambung nyonya kim. Taehyung memutar matanya malas
"Eomma, anak mu itu sudah besar. Eomma tak perlu sekhwatir itu" ucap taehyung malas. Nyonya kim memberikan tatapan tajam pada anak sulungnya
"Suka-suka eomma lah. Kok jadi kau yang repot" sembur nyonya kim. Taehyung jadi auto kicep dong. Percuma juga dia melawan.

___________________________________

Keesokan harinya, manusia memulai ritual aktivitas mereka tak terkecuali jungkook. Pagi ini ia berencana akan mengajak jalan-jalan mengingat hari ini adalah hari minggu
"Hyungki sayang, apa kami sudah siap nak" teriak jungkook dari dapur. Jungkook mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya dan disusul sepasang tangan mungil yang memeluk kaki jungkook
"Eomma aku sudah siap" jawab hyungki. Jungkook menunduk dan melihat anaknya sudah tampan,manis,dan imut menjadi satu. Jungkook mematikan api tungku dan menaruh hasil masakannya di atas mangkuk. Sarapan kali ini hanya nasi goreng kimchi
"Ayo kita sarapan" ajak jungkook
"Biar hyungki bawakan minumnya eomma" kata hyungki. Jungkook tersenyum dan mengangguk. Dan mereka pergi ke depan untuk sarapan.
Tapi harus tertunda dulu, karena pintu di ketuk
"Biar aku saja eomma" dan hyungki beranjak ke arah pintu yang tak jauh dari mereka. Hyungki membuka pintu dan terpampanglah siapa tamu yang datang sepagi ini
"Selamat pagi" sapa orang itu yang ternyata adalah tuan dan nyonya jeon
"Ahjumma, ahjusshi pagi juga" sapa hyungki balik
"Wah seperti nya kalian akan pergi" kata tuan jeon saat melihat hyungki rapi sekali. Hyungki mengangguk
"Iya ahjusshi, tapi akan sarapan dulu. Ayo masuk" kata hyungki. Tuan dan nyonya jeon tersenyum gemas melihat tingkah hyungki yang sopan sekali.
Kedua namja paruh baya itu masuk bersama hyungki
"Ehhh, ahjumma,ahjushi" kaget jungkook
"Pagi jungkook" sapa mereka
"Pagi juga. Apa yang membawa kalian datang sepagi ini?" tanya jungkook.
Tuan dan nyonya jeon duduk
"Kami hanya bosan dirumah dan kami ingin melihat hyungki" jawab nyonya jeon. Jungkook mengangguk
"Ahjumma,ahjusshi ayo kita sarapan bersama" ajak hyungki. Nyonya jeon terlalu gemas dan berakhir pipinya hyungki di kecupnya
"Baiklah,mari kita sarapan" kata nyonya jeon.
Hyungki bertepuk tangan dan berlari ke dapur guna mengambil piring dan gelas tambahan.
Ketiga orang disana tertawa melihat tingkah menggemaskan hyungki. Tak lama hyungki datanh membawa barang yang ia ambil lalu meletakkannya di depan tuan dan nyonya jeon. Tuan jeon mengacak rambut hyungki
"Terimakasih, kau sangat pintar" puji tuan jeon. Hyungki tertawa sampai matanya membentuk garis
"Tentu saja, eomma selalu mengajari hyungki tentang tata krama dan sopan santun pada yang lebih tua" jawab hyungki. Tuan jeon semakin tersenyum bangga dan melihat ke arah jungkook
"Didikan mu sangat luar biasa nak" tutur tuan jeon. Jungkook hanya mampu tersenyum menanggapi ucapan tuan jeon
"Ayo kita sarapan. Maaf ya ahjumma,ahjusshi makananya seadanya" maklum jungkook
"Tak apa nak" jawab nyonya jeon. Mereka akhirnya makan dengan tenang bahkan tuan jeon, nyonya jeon,dan hyungki sampai tambah seporsi lagi. Salahkan jungkook yang memasak ini luar biasa. Untung jungkook masaknya banyak jadinya ia tak khawatir kekurangan.
Tak lama semuanya selesai, jungkook membereskan semua perlengkapan sarapan mereka yang di bantu oleh hyungki. Tuan jeon dan nyonya jeon tersenyum melihat bagaimana harmonisnya keluarga jungkook. Walau hanya berdua tapi rumah ini tetap damai dan tenang.
Jungkook selesai dan kembali ke ruang depan untuk bergabung dengan tuan dan nyonya jeon
"Maaf menunggu ahjumma,ahjusshi" ucap jungkook tak enak hati
"Tak apa nak, kami tahu kau sibuk jadi kami tak masalah" jawab nyonya jeon. Tuan jeon memangku hyungki
"Terimakasih atas sarapannya. Masakan mu sangat lezat" sambung nyonya jeon. Jungkook tersenyum malu
"Sama-sama ahjumma" balas jungkook
"Nah sekarang kalian ingin kemana?" tanya tuan jeon
"Aku akan membawa hyungki berkeliling taman saja ahjusshi" jawab jungkook. Tuan jeon menatap istrinya
"Apa hyungki tak pernah pergi ke tempat wisata?" tanya nyonya jeon. Jungkook menggeleng
"Bukannya aku tak mau tapi biaya hidup yang menjadi masalah nya" jawab jungkook. Tuan jeon menatap hyungki
"Apa kau ingin pergi ke suatu tempat yang menyenangkan?" tanya tuan jeon pada hyungki
"Kemana?" tanya hyungki polos
"Ke Lotte World" jawab tuan jeon. Seketika wajah hyungki berubah ceria
"Woahh benarkah? Aku mau..aku mau" pekik hyungki senang sekali. Tuan jeon mengelus kepala hyungki
"Baiklah, kita akan pergi" kata tuam jeon
"Yeayyyy terimakasih ahjusshi" ucap hyungki bahagia
"Sama-sama sayang" balas tuan jeon
"Tapi apakah ini tak terlalu berlebihan ahjusshi? Maksud ku disanakan sangat mahal" khawatir jungkook. Nyonya jeon menggenggam tangan jungkook
"Kau tak perlu khawatir. Ada kami disana. Anggap saja ini sebagai ucapan terimakasih karena kau sudah mendonorkan darah mu untuk ku" jawab nyonya jeon. Jungkook menatap nyonya jeon lalu mengangguk
"Baiklah ahjumma" pasrah jungkook
"Horeee. Ayo kita pergi" hyungki melompat bahagia dari pangkuan tuan jeon guna mengambil sepatu.
Ketiga orang itu tertawa kecil melihat tingkah lucu hyungki.
Akhirnya mereka semua pergi menggunakan mobil tuan jeon.

My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang