Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)Jam makan siang tiba. Jungkook sedang istrirahat dulu. Kini ia ingin menjemput anaknya. Waktu istirahat yang diberikan tak banyak jadi jungkook sebisa mungkin untuk berjalan ke sekolah anaknya. Jungkook terus berjalan. Saat sekolah anaknya didepan mata. Jungkook melihat kiri dan kanan lalu menyebrang. Jungkook selamat dan segera menunggu dipintu gerbang sekolah anaknya. Dan disaat bersamaan,mobil mewah berhenti dan keluarnya ibu dari orang yang telah mengancurkan hidupnya
"Untuk apa kau disini?" ucapnya sinis. Banyak orang tua yang sedang menunggu menatap ke arah mereka. Jungkook tak menjawab,ia tak ingin berurusan dengan orang yang ada didepannya
"Atu jangan-jangan kau mengincar salah satu dari orang tua anak-anak yang ada disini ya" jungkook tetap diam
"Hei kalian semua. Dengar baik-baik ya. Ini orang adalah perebut suami orang. Anak saya sudah jadi korban jadi kalian harus hati-hati" ucap nyonya kim menghina jungkook."Benarkah itu nyonya kim. Wah parah nih"
"Saya tak akan menyuruh suami saya untuk kesini. Takutnya digoda sama dia"
"Orang seperti ini harusnya dimusnahkan"
Begitulah jawaban-jawaban hina yanh di lontarkan pada jungkook. Raut wajah jungkook memang datar akan tetapi hatinya berteriak kesakitan karena hinaan ini. Airmata jungkook mau jatuh tapi ditahan oleh jungkook.
Nyonya kim tahu,saat ini jungkook tengah membatin sambil menangis.
Tak lama bel berbunyi. Seluruh anak-anak keluar. Jungkook mencari letak anal tamlannya
"Eomma" pekik hyungki dan berlari ke arah hyungki. Jungkook tersenyum lalu memeluk anaknya
"Halo jagoan eomma. Bagaimana sekolah hari ini?" tanya jungkook
"Sangat baik eomma. Ungki dapat nilai 100 eomma saat menjawab pertanyaan menghitung dari saem" jawab hyungki semangat. Jungkook tersenyum bangga
"Anak eomma memang pintar. Ayo kita pulang" ajak jungkook. Hyungki mengangguk dan menggenggam tangan eommanya. Nyonya kim dan para orang tua lainnya menatap jungkook hina
"Grandma" pekik salah satu bocah yang menghampiri nyonya kim
"Ehh,cucu eomma sayang" kata nyonya kim
"Bagaimana sekolah mu?" tanya nyonya kim. Minjae tersenyum senang
"Baik grandma" jawab minjae. Nyonya kim menatap kertas yang di pegang oleh minjae
"Apa itu sayang?" tanya nyonya kim sembari menunjuk kertas yang dipegang minjae
"Oh,ini kertas kuis berhitung ku grandma" jawab minjae lalu memberikan kertas itu pada nyonya kim.
Nyonya kim sudah berekspetasi bahwa minjae akan dapar nilai sempurna. Tapi sayang seribu sayanh. Senyuman dan ekspetasi nyonya kim hilang ditelan terik matahari. Pasalanya kertas ini menujukkan sebuah angka yang tak memiliki ujung tetapi dapat melukai hati dan perasaan. Angka 0 yang tertera disana. Dapat dipastikan itu salah semua. Nyonya kim menatap minjae dengan tatapan penuh selidik
"Apa-apaan ini minjae? Kenapa bisa nilai mu seperti ini?" tanya nyonya kim dengan nada penuh tahan amarah. Minjae menunduk
"Aku tak tahu berhitung grandma. Jadinya aku tak bisa jawab" cicit minjae. Nyonya kim menghembuskan nafas kasar dan menatap sekeliling. Dapat ia lihat bahwa disekitar mereka tengah menatap mereka dengan penuh tanda tanya. Nyonya kim menghirup udara dan membuangnya secara perlahan. Amarahnya semakin bisa dicontrol lalu menatap minjae
"Masuk ke mobil" perintah nyonya kim. Minjae mengangguk patuh dan berjalam masuk ke mobil
"Apa yang kalian lihat? Dasar gembek tak berguna" kasar nyonya kim lalu masuk dan menyuruh supir untuk membawa mereka pulang
"Dasar sombong. Sudah miskin nanti baru tahu" sarkas orangtua yang lain. Yang lain mengangguk setuju____________________________________
Taehyung sama sekali tak bergerak dari kursi kebanggaannya. Tapi lagi-lagi orang masuk sembarangan. Kali ini bukan eommanya tapi sahabat sebobroknya jimin. Namja mini itu sudah duduk apik di depan taehyung
"Ada perlu apa?" tanya taehyung to the point. Jimin baru menyapa tapi udah disela
"Setidaknya sapa dulu kek" jengah jimin
"Tak penting" jawab taehyung yang masih fokus pada layar hpnya. Jimin mendengus mendengar itu
"Aku hanya ingin katakan. Apakah kau ada acara minggu depan?" tanya jimin. Taehyung menatap nya lalu mengedikkan bahunya
"Tak tahu. Memangnya kenapa?' tanya taehyung
"Aku tadi baru saja menjemput yoonji katanya disekolah mereka akan ada pensi. Kau mau ikut? Mungkin kau bisa lihat minjae" ajak jimin. Taehyung mengangguk paham
"Yang sudah jelas aku pergi" jawab taehyung. Jimin mengangguk paham
"Dan satu lagi tae. Anak jungkook juga ada disana" info jimin
"Aku baru tahu tadi saat aku menjemput yoonji. Aku terkejut melihat jungkook yang menggendeng anak yang berseragam sekolah seperti yoonji" kata jimin. Taehyung terdiam
"Aku tahu" jawab taehyung
"Apa kau tak menyapa nya?" tanya jimin
"Untuk apa? Toh aku sudah melupakan dia. Sudahlah jim,dia hanya masa lalu ku" jengah taee
"Kau segitu bencinya pada jungkook. Padahal jungkook tak melakukan apapun. Dengar tae, ada pepatah yang mengatakn 'basahi bibir mu sebelum bicara karena menjilat ludah sendiri lebih menyakitkan daripada mempermalukan harga diri mu'. Ingat itu tae" dan jimin langsung pergi.
Taehyung marah? Tentu saja. Tapi ia peduli? Tentu saja tidak. Jungkook sudah bahagia dengan keluarga barunya begitu pula dengan dirinya. Dan satu lagi fakta yang belum taehyung ketahui. Jungkook sama sekali belum menikah karena namja manis itu tak mau menikah lagi dan lebih fokus pada masa depan hyungki.
Sementara itu,jungkook sampai di ruang istirahat tempat kerjanya. Jungkook mendudukkan hyungki disana
"Apa kau sudah makan sayang?" tanya jungkook. Hyungki menggeleng
"Kenapa? Tidak suka?" tanya jungkook lagi
"Bukan eomma. Hanya saja hyungki tak lapar" jawab hyungki. Jungkook mengambil tas hyungki dan mengeluarkan bekalnya
"Ayo sekarang dimakan" perintah jungkook. Hyungki mengangguk dan mulai memakan bekal tadi pagi sementara jungkook memeriksa pelajaran hyungki tadi di sekolah
"Apa kamu punya tugas rumah sayang?" tanya jungkook. Hyungki mengangguk disela-sela makannya
"Ada eomma. Tapi dikumpul menggambar" jawab hyungki. Jungkook mengangguk
"Nanti kerjakan oke" kata jungkook. Hyungki mengangguk dan melanjutkan makannya
"Kamu disini ya sayang. Eomma kerja dulu" kata jungkook. Hyungki mengangguk dan jungkook meninggalkan anaknya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]
RomanceKisah perjuangan seorang Jeon Jungkook dalam membesarkan anaknya seorang diri. Banyak hujatan telah ia lalu. Ia seorang diri di dunia ini setelah suaminya meninggalkan nya atas kehendak orang tuanya yang tak menyukai pada dirinya hanya karena berasa...