Jangan lupa tekan ⭐
Maaf typo...
Happy reading all:)Taehyung mulai terusik dari tidurnya. Ia membuka matanya dan membiasakan cahaya matahari masuk.
Matanya menatap sekelilingnya, dan kerutan di kening nya juga ikut terbit
"Dimana aku?" bingung taehyung. Perasaan ini bukan kamarnya, tapi dimana ia sekarang.
Pintu kamar terbuka dan menampilkan seokjin yang masuk ke kamarnya
"Seokjin hyung" kata taehyung pelan
"Kau sudah bangun. Aku kira kau sudah mati karena tak bangun-bangun" ucap seokjin dengan malas
"Dimana aku hyung?" tanya taehyung. Seokjin memutar matanya malas
"Kau tak lihat aku ada disini. Berarti kau sedang berada di rumah ku" jawab seokjin kesal.Taehyung diam saat tahu jawabannya, sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin ia katakan tapi apa daya seokjin hyung sedang dalam mood yang tidak baik
"Bersihkan dirimu dan datang ke meja makan. Kau harus makan, ku beritahu kau semalam tak makan ditambah lagi kau tak sarapan pagi ini. Setidaknya, makan sedikit agar kau mati tak sia-sia" seokjin dan mulutnya memang hantaman bagi siapapun yang sedang berurusan sama namja yang satu ini.Taehyung tersenyum kecut
"Kau pasti membenci ku kan hyung saat kau tahu semuanya" lirih taehyung. Seokjin menghela nafas
"Aku tak membenci mu. Aku melakukan ini agar semata-mata kau sadar akan tindakan bodoh mu" balas seokjin. Taehyung diam tak bisa berkata-kata apapun lagi
"Jangan pikirkan apapun dulu, pikirkan saja bagaimana kau mengembalikan situasi seperti dulu. Cepat bersiap makanannya nanti dingin" setelah mengatakan itu seokjin pergi dari kamar itu meninggalkan taehyung yang sedang termenung
"Kau benar hyung. Aku harus pikir bagaimana cara agar keadaan kembali seperti dulu. Cinta ku yang dulu. Maafkan aku telah mengecewakan mu hyung" gumam taehyung seorang diri.Sedangkan di luar, seokjin baru saja ingin kembali ke kamarnya sebelum ia mendengar suara teriakan anaknya
"Mama hiks" teriak namjin. Seokjin menoleh dan heran. Kenapa namjin pulang-pulang langsung menangis. Seokjin menyambut anaknya
"Ada apa sayang? Apa ada yang memukul mu di sekolah? Katakan saja sayang" tanya seokjin menggebu.
Namjin malah menggeleng
"Mama hiks hiks imo kookie hiks hiks..." jeda namjin
"Ada apa dengan imo kookie sayang?" seokjin mulai tak tenang
"Imo kookie hiks hiks berdarah" putus-putus namjin. Seokjin tambah panik
"Apa maksud mu namjin? Katakan dengan jelas" paksa seokjin
"Tadi di sekolah hiks ada seorang hiks ahjusshi yang hiks menembak imo kookie hiks" penjelasan namjin membuat seokjin melemas, ia mencari pegangan agar keseimbangannya tak roboh
"Hyungki menangis hiks keraas sekali hiks. Aku mau ikut menemani hyungki hiks ke rumah sakit hiks tapi ahjusshi supir tak mengizinkan hiks dan memberitahu kan dulu pada mama hiks" sambung namjin.Seokjin lemas, ia sangat terkejut mendengar apa yang terjadi pada jungkook
"Mama ayo kita lihat imo kookie hiks" ajak namjin sambil menepuk pipi seokjin agar namja itu tersadar. Dan berhasil, seokjin mengangguk
"Ayo sayang, apa kau tahu rumah sakit mana?" tanya seokjin. Namjin menggeleng
"Tapi aku rasa ahjusshi supir tahu" balas namjin. Seokjin mengangguk
"Baiklah, ayo kita pergi" dan mereka pergi terburu-buru. Seokjin sangat khawatir pada kondisi jungkook.
Entah manusia mana lagi yang ingin membuat adik kecilnya menderita. Sungguh tega.___________________________________
Lain namjin, lain pula yoonji. Ia langsung masuk dan mencari 'Eomma Kucing Albino' nya alias yoongi. Tapi sejauh mata mencari tak menemukan keberadaan sang eomma
"Bi, dimana eomma?" tanya yoonji pada maid yang sedang lewat
"Nyonya ada di taman belakang tuan muda" jawab sang maid. Lantas, yoonji langsung kesana.
Saat tiba disana, ia melihat eommanya sedang duduk santai sambil membaca majalah. Sungguh tipikal seorang istri yang kadar 'kemagerannya' diatas 100%.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suffering | Vkook✔ [Pre-Order]
RomanceKisah perjuangan seorang Jeon Jungkook dalam membesarkan anaknya seorang diri. Banyak hujatan telah ia lalu. Ia seorang diri di dunia ini setelah suaminya meninggalkan nya atas kehendak orang tuanya yang tak menyukai pada dirinya hanya karena berasa...