dream-12(43)

82 6 0
                                    

Seoul,12 febuari 2018

  Pagi itu, keluarga Jeon sedang berada di ruang makan untuk sarapan. Hanya ada tuan Wonwoo dan nyonya Soyeon,sedangkan anaknya kemana? Bukankah kalian ingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Jungkook sudah berada di apartemen dan bekerja di rumah atau akan kekantor jika perlu.

"Soyeon-ah, aku akan pergi"ucap Wonwoo.

 "Apakah lama?"tanya Soyeon.

"Tidak juga, kurasa aku akan pulang sebelum makan malam"ucap Wonwoo.

"Kau akan dijemput atau pergi sendiri?"tanya Soyeon lagi.

"Aku akan dijemput Namjoon, sebentar lagi"ucap Wonwoo yang sudah menyelesaikan sarapannya.

TINTTT
TINTTT

"Itu dia, dah sayang. Aku pergi dulu"ucap Wonwoo sebelum pergi Wonwoo menyempatkan diri untuk mencium kening sang istri,sang istri hanya tersipu malu.

"Ah, Namjoon. Apakah kau menunggu lama?"tanya Wonwoo.

"Aku baru saja sampai. Ayo berangkat"ucap Namjoon yang membukakan pintu untuk sang ayah mertua dan kembali ke dirinya yang membukakan pintu di kursi kemudi.

Di perjalanan.

"Appa"panggi Namjoon.

"Wae, namjoon-ah?"jawab Wonwoo.

"Apakah tak apa aku mengantarkan appa sampai keruangan tanpa harus masuk kedalamnya bersama appa?"tanya Namjoon. Jujur Namjoon khawatir dengan ayah mertuanya ini. Ia takut jika Mingyu sialan itu beraksi lagi terhadap appanya.

"Kau jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Ia tidak akan berani menggangguku. Ku yakin itu"ucap Wonwoo.

"Baiklah. Aku mempercayainya appa"ucap Namjoon. Benar apa yang dikatakan ayah mertuanya ini, ia harus percaya saja.

  44menit berlalu. Tak terasa mereka sudah berada di penjara khusus mafia. Wonwoo pernah kesini bersama mantan kekasihnya, karna ingin melihat ayah mantan kekasih di eksekusi.

"Ayo, appa kutunjukkan kamarnya"ucap Namjoon.
  
  Wonwoo pun mengangguk. Markas ini terdiri dari 2000 pintu yang dimana terdapat kelas yang berbeda-beda. Namjoon dan Wonwoo sampai di lantai paling atas no.2, yaitu di nomor 1796 saja. Ia terkejut dengan nomor ini, nomor ini adalah angka kesukaanya yaitu 96, sedangkan 17 adalah tanggal kelahirannya.

"Tuan Mingyu sengaja meminta kepadaku, untuk memasukkannya diruangan ini, agar ia bisa merasakan kebahagiannya di masa lalu"ucap Namjoon.

"Aku mengerti"ucap Wonwoo yang masih sedikit terkejut.

"Aku berada di kantor ku jika appa perlu, jika ia berbuat macam-macam jangan ragu untuk menekan bel disana. Itu hanya terhubung di kantorku. Dah, appa. Selamat bersenang-senang"ucap Namjoon,lalu meninggalkan Wonwoo sendiri di depan pintu dengan nomor 1796.

"Aku sudah meletakkan kamera dengan suara di sana"ucap Namjoon kepada seseorang di earphonenya.

"Akan kunyalakan laptop punyamu. Terima kasih bantuannya"ucap orang itu kepada Namjoon.

"Dengan senang hati"ucap Namjoon lalu melepas earphonenya.

Kamar 1796

"Kau masih ingat nomor kesukaanku dan angka kelahiranku"ucap Wonwoo kepada orang yang berada di ruangan itu. Sedangkan orang itu hanya tersenyum hangat kepada Wonwoo dan dibalas senyuman hangat juga oleh Wonwoo.

dream *kookmin*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang