dream-22

113 9 0
                                    

Seoul, 22 januari 2018

Hari ini, bukanlah hari liburnya Jimin dan Jungkook. Karna mereka adalah incaran musuh bebuyutan appanya Jungkook dan appa Jimin. Mau tidak mau mereka harus menuruti nasehat appa mereka.

"Kookoo"ucap Jimin.

"Ada apa, Mochi?"tanya Jungkook sambil membelai rambutnya Jimin.

"Apa kau lapar?"tanya Jimin.

"Bukankah kita baru saja selesai sarapan?"tanya Jungkook kembali.

"Itukan tadi bukan sekarang"ucap Jimin sambil memanyunkan bibirnya.

"Baiklah, aku mau cemilan saja. Jika kau tidak mau, aku juga tidak memaksa"ucap Jungkook.

"Baiklah, kita masak popcorn saja. Kalau tidak salah ada di lemari penyimpanan"ucap Jimin berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah dapur.

Di dapur

"Dimana ya aku melihatnya?"tanya Jimin pada dirinya sendiri.

Jiminpun mulai membuka lemari makanan dan sedikit memberantakannya. Di lemari pertama ia tidak menemukannya, di lemari keduapun sama, di lemari ketiga juga sama,

"Mungkin di lemari keempat"gumam Jimin pada dirinya sendiri lagi.

"Akh.. dapat"ucap Jimin.

Setelah mendapatkan popcornnya. Ia pun mengambil mangkok dan menaruh isi popcorn tersebut ke mangkok tersebut ke microwave.

20menit berlalu. Popcorn yang dinantikan Jiminpun sudah masak. Jiminpun membawa masuk popcornnya dan memakannya bersama Jungkook.

"Apakah sudah masak?"tanya Jungkook yang melihat Jimin membawa masuk popcorn.

"Sudah, apakah kau mau coba?"tanya Jimin sambil menyondorkan makanannya.

"Enak, apakah kau tambahkan mentega tadi?"tanya Jungkook.

"Iya sedikit, kurasa. Apakah tidak enak?"tanya Jimin kembali.

"Bukan begitu, aku hanya merasakan saja. Bukan berarti popcorn buatanmu tisak enak"ucap Jungkook.

"Syukurlah kau menyukainya"ucap Jimin.

"Kenapa?"tanya Jungkook.

"Aku selalu takut jika memulai memasak. Karna aku jarang berada di dapur rumah. Aku paling sering berexprerimen di kafeku saja"ucap Jimin.

"Ooh.. jadi kau sering pulang malam?"tanya Jungkook mengelus kepalanya Jimin.

"Tidak. Aku dan chefku yang selalu pulang sore. Untuk sekedar membikin menu baru di kafe"ucap Jimin.

"Apakah kau tidak bosan, bekerja di kantor, Kookoo?"tanya Jimin sambil melihat wajahnya Jungkook dari samping.

"Benar-benar tampan"batin Jimin.

"Tidak kurasa, selama aku punya penyemangat di hidupku. Aku tidak pernah bosan"ucap Jungkook lalu mengecup singkat bibir Jimin.

"Jimin, apakah kau tidak lelah bekerja di kafe seharian?"tanya Jungkook.

"Tidak, aku suka melihat orang-orang. Karna aku tidak sering di bolehkan keluar"ucap Jimin samnil menundukkan kepalanya. Jungkook yang mengerti maksudnya Jimin begitu. Ia segera berdiri dari tempat duduknya,lalu ia memeluk Jimin di bagian leher dari belakang.

Jimin yang dipeluk dari belakang secara tiba-tiba pun terkejut.

"Sudahku bilang, jangan sedih kau akan terlihat aneh jika sedih"ucap Jungkook sambil menaruh kepalanya di bahu Jimin.

dream *kookmin*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang