Chapter 3

6.2K 822 112
                                    

Pagi tak pernah semenyebalkan ini bagi seorang Win. Si pemuda bergigi kelinci dari tadi mendapat mandat langsung dari sang mama untuk mencuci pakaian-pakaian kotor.

Kini yang dilakukan Win adalah duduk meleseh di depan mesin cuci yang berisiknya minta ampun menunggu mesin berhenti berputar dan cucian siap diganti air bilasan. FYI keluarga bapak Pavel masih menggunakan mesin cuci dua tabung yang mengharuskan pemakainya bolak-balik mengganti air dan memindahkan ke pengering.

"Kak, baju yang putih jangan dicampur ya." Komentar mamanya sekilas sambil lalu ke dapur.

Win memutar bola matanya malas. "Udah terlanjur masuk semua, ma." Gumamnya dengan suara lirih. Takut juga kalau suruh mengulang oleh mamanya.

Demi membunuh bosan Win membuka smartphone-nya mulai masuk ke game mobile legend untuk menjajal hero barunya. Sedang senang-senangnya push rank deretan pesan WA datang beruntun.

Ah, masa bodoh. Buka nanti saja. -pikir Win

Namun tak disangka bukannya rentetan pesan berhenti malah sebuah notifikasi panggilan masuk yang didapati.

"Ahh.. dancuk !! Gue jadi kalah kan !!" Teriak Win.

"Kak, mulutmu tak ulek pake nyambelan siniiii." Teriak mamanya dari dapur.

"Ee, nggak sengaja ma. Khilaf." Balas Win.

Dengan kesal si pemuda membawa mengangkat hapenya sambil berjalan ke halaman belakang. Takut berisik kalau masih di ruang cuci.

"Hih, apanih si mas bule?" Gumam Win sebelum mengangkat.

"Halo, ada apa mas, eh pak?"

'Akhirnya diangkat juga. Tugasnya Sky sudah saya kirim. Masuk belum?' Tanya suara di seberang.

Dih, mastiin doang ngapa pake telpon segala sih -batin Win

"Udah kayaknya, pak. Belum saya cek juga."

'Coba dicek. Itu nanti ada contohnya di file pdf. Sistemnya proyek seminggu hasilnya diantar ke sekolahan ya.'

"Hah? Proyek? Emang tugas apa sih pak? Bukan soal seperti biasa?"

'Makanya dibuka pesannya, Win..'

"Aiih seneng deh si bapak inget nama saya." Ucap Win diiringi kekehan canda.

'Ya sudah. Saya tutup dulu jangan lupa dikerjakan.'

Tuuut tuut

"Tugas, tugas siapa kok gue yang suruh ngerjain. Untung ganteng."

Hubungannya apa coba?

....



"Dek.. ni udah ada tugas dari pak Bright." Beri tahu Win pada Sky yang sedang menonton youtube dengan hape mamanya sambil cekikikan. Efek Mak Beti.

"Dek, denger ngga sih?" Tanya Win karena tak dapat respon.

"Ck. Denger kak, denger. Emang tugasnya apaan?" Tanya Sky tanpa menoleh.

"Oiya belum dibuka ya tadi file-nya. Bentar." Win menepuk jidatnya heboh.

"Membuat hasil karya dari kardus bekas bertema benda di sekitarku." Gumam Win.

"Maaaaa, emang kita punya kardus bekas ma?" Tanya Win pada mamanya yang kini menggantikan posisinya memindah cucian ke pengering.

"Nggak ada. Udah diloakin papa minggu lalu." Jawab Dome.

"Nah, terus gimana dong?"

"Beli di warung aja sih kak." Saran Sky.

Win berpikir sejenak. Usul Sky memang bagus, tapi masih ada  yang lebih bagus menurutnya.

Study from Home (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang