Kembali dijemput Luke setelah jam kuliahnya yang selesai tak terlalu siang, Win kini ada di panti asuhan yang jadi objek bakti sosial mereka.
Panti asuhan tersebut terletak tak jauh dari pesisir pantai. Bahkan aroma laut saja masih sangat tercium dari posisi Win sekarang. Menenangkan pikiran.
Senyum manis si gigi kelinci begitu mengembang disambut beberapa anak kecil usia SD yang mengerubungi mereka di halaman panti. Beberapa juga ada yang ikut membantu membawa barang bantuan ke dalam panti.
Win yang sibuk memandang sekitar tiba-tiba disentuh bahunya oleh seseorang, membuat Win menoleh.
"Eh, Luke."
Luke tersenyum tampan. Anak rambut yang menutupi dahinya sedikit bergoyang tertiup angin pantai.
"Gimana? Suka?"
Win mengangguk sambil menampakkan cengiran andalannya. "Bangeeet. Makasih ya udah ngajakin."
Telapak tangan kanan Luke mendarat di puncak kepala Win, mengusapnya lembut. "You're welcome. Oh, iya kalo capek bilang ya, jangan dipaksain."
Ini nih yang viral di meme, 'yang diusap kepala, tapi yang ambyar malah hati' -batin Win
"Siap boss !!" Win memasang pose hormat di depan Luke. Bikin gemas saja.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol, tampak seorang anak lelaki kecil menarik-narik ujung kaos yang dikenakan Luke. Langsung saja si tampan berjongkok, menyamakan tingginya dengan si kecil.
"Kak.."
"Kenapa Le?" Tanggap Luke lembut.
Bocah yang kira-kira usianya enam tahunan itu mendongak dan menunjuk Win dengan telunjuk pendeknya. "Siapa? Pacarnya kak Luke, ya?"
"Eh.."
Win nyengir gelagapan. Sedangkan Luke malah tetap tenang seolah pertanyaan si bocah kecil adalah hal wajar.
"Bukan, kok. Dia temen kakak, namanya kak Win."
"Eoh, tapi kok tadi kalian ngobrol sambil senyum-senyum kaya orang pacaran?" Tanya bocah itu lagi.
"E..enggak kok.. kita.."
"Leo kata siapa kalo ngobrol sambil ketawa-ketawa itu berarti lagi pacaran?" Pertanyaan Luke menghentikan jawaban gagap Win pada pertanyaan si kecil, Leo.
"Kata tivi. Kemaren Leo nonton gitu kok."
Luke menghembuskan nafasnya maklum. "Besok lagi jangan nonton begituan, ya. Kita nonton Naruto aja."
"Sama aja, Luke. Mending Upin-Ipin aja." Sanggah Win.
"Nah iya bener. Nurut lu ajalah, Upin-Ipin ya, Le."
Leo hanya mengangguk, karena panggilan teman-temannya yang mengajak bermain sudah menarik sebagian besar atensinya.
"Kak, aku ke sana dulu mau main ular naga."
"Iya, jangan lari-lari nanti jatuh." Respon Luke.
Sedangkan Win hanya tersenyum. Bentuk rambut bob mangkok anak itu mengingatkannya pada si adik, Sky yang juga punya gaya rambut sama.
Kalau Sky sih boro-boro main ular naga, yang ada mah saling pamer mainan mahal doang tiap meet up sama bolo-bolonya -batin Win miris
....
Acara bakti sosial yang sempat diisi acara penyerahan beberapa batuan dan kerja bakti membersihkan panti itu selesai ketika sore menyingsing. Beberapa partisipan sudah kembali lebih dulu karena menggunakan kendaraan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Study from Home (BrightWin)
Fanfiction*Season 2 disini yaaa ;) ... "Sayuuuur ..." "Kak, mama mau ngejar tukang sayur dulu, kamu dengerin apa kata pak gurunya adek ya.." "Lah, kok aku?" "Pak, lanjut sama kakaknya Sky ya, saya tinggal dulu.." "Ok jadi.." "Lho, mas bule?" "Eh, pinky boy?" ...