Chapter 11

4.8K 751 153
                                    

Menenteng sebuah map berisi portofolio tugas milik Sky, Win keluar mobil mewah sang papa bersama Toptap di parkiran sekolah. Jarum panjang jam yang sudah sedikit melewati angka sebelas tak dipedulikannya. Win dan Toptap tak langsung ke sekolah setelah keluar rumah jam sembilan tadi memang, tapi putar-putar tak jelas bermaksud jahil menghabiskan isi tanki bensin papanya.

Berjalan semampai sembari sesekali mengibas rambut bak model iklan sampo keduanya berbincang kecil mengisi sepi di sepanjang lorong menuju kantor. Namun belum juga mencapai tujuan, yang lebih pendek berhenti melangkah tiba-tiba.

"Win.." panggil Toptap.

Win yang sudah ada dua langkah di depan kakak sepupunya menoleh. "Kenapa?"

Wajah Toptap nampak gelisah. "Gue kebelet. Toilet dimana?"

"Lewat sana, belok kiri lurus aja." Karena dulu pernah sekolah disini jadi wajar kalau Win masih ingat lokasinya.

"Ok. Gue ke toilet dulu, lu sendiri aja ke kantor nanti kita ketemu di parkiran lagi."

Win mengangguk sebagai jawaban.


....



Suasana sekolah yang sepi ternyata tak jauh beda dengan keadaan toiletnya. Malah lebih kelihatan mencekam.

Mengusap tengkuk ketika di dalam bilik toilet, Toptap tiba-tiba dikagetkan dengan suara gemericik air yang berbunyi. Dengan cepat si pemuda manis keluar bilik lalu mencuci tangannya di wastafel.

Cklek..

Pintu bilik lain terbuka. Toptap menoleh.

"Eluuu??" Suaranya tinggi mengarah pada pemuda dengan celana training hitam dan kaos polo abu-abu yang baru keluar bilik toilet.

Si pemuda yang dimaksud kaget dan mendongak. "Eh, cowok imut."

"Kok lu disini?" Tanya Toptap.

Si pemuda mengernyit. "Bukannya harusnya gue yang nanya gitu ya? Lu ngapain di sekolahan gini?"

Yang lebih pendek menatap ke sembarang arah canggung ketahuan bodoh. "Ggg..gue.. nganter tugas adek. Iya.. nganter tugas adek gue." Sky juga adiknya kan?

"Adek lu sekolah disini? Siapa? Kelas berapa?"

"Sky, kelas 2. Adek sepupu sih sebenernya." Toptap juga tak paham kenapa dia harus sejujur ini.

"Oh.. Sky yang rambutnya kaya mangkok itu ya? Murid gue juga tuh."

"Hah? Lu guru disini?"

Yang ditanya berdecak. "Iyalah. Lu nggak liat dari seragam olahraga gue? Gue guru olahraga loh.."

"Gue kirain lu tukang kebon." Balas Toptap tanpa dosa.

"Mana ada tukang kebon seganteng gue?"

"Cih, pede lu. Lagian kan nggak ada murid berangkat, lu ngapain masih pakek baju olahraga? Pakek batik aja bisa kali."

"Udah biasa gini. Lebih nyaman."

"Kalo lu guru olahraga gue curiga deh."

"Curiga apaan?"

"Jangan-jangan kalo olahraga anak didik lu bukannya diajak senam malah diajak tiktokan?"

Si pemuda tertawa lebar. "Kadang emang gitu sih. Asal tiktokannya gerak kan sama aja kaya senam. Lebih menarik lagi."

"Menarik otak lu gesrek." Jawab Toptap sewot tapi si pemuda masih saja tertawa.

"Btw, gue Mike." Tambah si pemuda mengulurkan tangan.

Study from Home (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang