T W E N T Y

545 96 6
                                    

"Aku gak bisa Gi," Pernyataan Erika membuat semua orang terkejut. Ada hening sebentar.

"I do love you, but we can't," ujar Erika.

"Dengan keadaan kaya gini, aku gak mau bikin kamu dalam bahaya," Ujar Erika seperti hendak menangis.

"Terror ini gak mungkin berhenti gitu aja, pasti ada terror yg lain," lanjut Erika sambil menunduk.

"Mbak bisa percaya sama Gio, ijinin Gio buat ngelindungin Ara dan Mbak."

"Ini bukan hal sepele Gi, gak semudah yang kamu kira," Ujar Erika sambil menangis. Gio pun mendekati Erika dan mencoba memeluknya. Tapi Erika menghindar.

"I need time, maaf semuanya Erika malah hancurin pestanya," Ujar Erika dan pergi ke kamar mandi.

[ ERIKA POV ]

Aku berjalan ke kamar mandi sambil menangis. Ini terlalu tiba tiba, jujur aku bisa saja menerima Gio detik ini juga. Tapi keadaan yang jadi penghalang nya. Aku gak mau Gio dalam bahaya, semua ini baru permulaan, ke depannya mungkin ada yang lebih parah. Aku gak mau ngambil resiko.

"I do love you Gi, tapi aku gak mau kamu juga masuk ke dalam bahaya," Ujar ku sambil menangis di depan cermin.

Tok tok

Bunyi suara pintu yang diketuk.

"Sayang, sebentar lagi landing, yuk keluar dulu trs kita bicarain di depan," Ujar mama dari luar. Aku pun menghapus air mata ku dan membuka pintu. Ketika aku membuka pintu disambut oleh pelukan dari mama.

"Mama tau Erika, berat ya?" ujar mama sambil mengelus pundak ku.

"Semuanya hal yang kamu lakukan pasti ada resikonya, mama gak memaksa kamu untuk terima lamaran Gio sekarang. Mama cuman pengen kamu tau. Gio itu sangat sayang sama kamu, dia bakal lindungin kamu sebisa mungkin. Dia bakal jadi ayah yang baik buat Ara dan bakal jadi suami yang baik juga buat kamu," Ada jeda di omongan mama.

"Gak papa kok kamu gak nerima Gio sekarang, yang penting, jangan kecewain Gio ya. Kamu harus tau perjuangan Gio selama dua hari yang lalu. Dia udah coba buat nyari cincin yang bagus buat kamu, nyari tempat buat ngelamar kamu, dia gugup karena ini pertama kali buat dia, sampe dia kerumah Rio dan curhat panjang lebar ke Rio tentang kamu, tapi itu semua nya gagal karena kejadian ini," Mendengar ucapan Mama, membuat aku semakin sedih.

"Tapi aku gak mau Gio kenapa napa ma," Ujar ku mulai menangis.

"Percaya sama mama, Gio pasti bakal lindungin kamu kaya Papa ngelindungin kamu," Mendengar kata papa, aku pun semakin menangis dan berhambur ke pelukan mama. Mama pun mengelus punggung ku sayang.

[ GIO POV ]

Pengakuan mbak Erika cukup membuat ku pusing, sekarang aku tengah duduk sambil menunggu Tante Victoria dan Mbak Erika berbicara.

Setelah menunggu beberapa lama, Tante Victoria memanggil ku dengan tangan. Aku pun segera menghampirinya.

"Kalian bicara berdua, selesaiin dengan dewasa ya," Ujar nya. Ia pun menutup gorden yang menjadi pembatas antara kamar mandi dengan ruangan kumpul.

Mbak Erika menatap ku sendu, aku pun segera memeluknya.

"Maaf ya mbak, kaget ya? Kayanya Gio terlalu terburuk buru," Ujar ku sambil mengelus puncak kepalanya.

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang