T W O

1.1K 174 9
                                    

Hari ini cukup melelahkan, menghadapi kolega bisnis yang genit, dan juga harus memberi ceramah beberapa karyawan di toko ku yang bekerja tidak sesuai amanat yang ku berikan.

[ flashback on ]

Aku sampai di restoran yang sudah dijanjikan, aku melihat seseorang yang keliatan nya sedang menunggu seseorang? Dan Leta memberi tahu ku kalau dia adalah kolega bisnis ku.

Aku sampai di restoran yang sudah dijanjikan, aku melihat seseorang yang keliatan nya sedang menunggu seseorang? Dan Leta memberi tahu ku kalau dia adalah kolega bisnis ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengan pak Rama?" tanya ku.

''Iya saya Rama," ucapnya sambil berbinar.

"Saya tebak kamu Erika kolega bisnis saya sekaligus calon ibu dari anak anak ku bukan?" lanjut nya.

Tadinya aku ingin ramah, tapi sepertinya aku harus berantisipasi, dari awal saja dia sudah aneh, semangat Erika demi perusahaan mu.

"B-baik, bisa kita mulai pembicaraan nya?" aku malas membuang waktu ku hanya untuk orang aneh seperti pak Rama ini.

Selama pembicaraan itu pula, pak Rama selalu menanyakan hal yg tidak penting dari mulai, 'kamu sudah punya suami atau pacar?' 'kamu cantik sekali, apa lagi nanti kalau kamu menikah dengan saya' 'nanti malam mau dinner sama saya?' Yang hanya bisa ku tanggapi dengan deheman dan helaan napas.

[ flashback off ]

Akhirnya aku sampai di rumah ibu ku, sudah berapa lama aku tidak ke sini saking sibuk nya aku.

Sambil membuka pintu aku berucap sambil sedikit berteriak, "Erika disini, ada yang rindu sama aku?"

"Bunda!!!!" malaikat kecil ku berlari sambil hendak memeluk ku, disusul dengan Mama dan Rio di belakang nya.

"Hai sayang, kamu tadi selama bunda belum pulang ngapain aja? Gak bandel kan sama oma dan uncle Rio?"

"Kak tadi si Ara tuh nyoba nyoba make up nya mama tuh," jawab Rio.

"Ih uncle mah gak seru, kan tadi aku bilang diem diem aja nanti aku dimarahin bunda tau!" balas Ara sambil cemberut.

"Haduh kalian ini, Uncle sama Ponakan tapi kaya Tom and Jerry aja, udah Erika ayo masuk, mama udah masak makanan di dalem, kamu pasti cape kan?" Ucap mama ku sambil mengelus pundak ku, salah satu hal yang aku rindukan dari rumah, masakan mama.

Akhirnya kami berempat masuk ke dalam dan menuju ke meja makan.

-

Selesai makan malam, kami pun berkumpul di ruang keluarga, kami berbincang sedikit yang sebenarnya dipenuhi dengan ocehan Ara tentang kegiatan nya hari ini.

"Bunda, Oma, Uncle, tadi Ara dapet surat ini dari ibu guru," ucap Ara sambil memberi surat itu kepada ku. Saat ku buka surat itu berisi tentang pengambilan rapot, oh aku baru ingat Ara sebentar lagi akan naik kelas.

"Oh, ini surat pengambilan rapot, tahun ini Ara mau siapa yang ambil rapot? Bunda, Oma, atau Uncle Rio?" tanya ibu ku ke Ara.

Sambil berpikir dia menjawab "Sebenarnya, Ara pengen deh rapot Ara di ambilin sama Ayah, tapi kan ayah udah tenang di sana.." Hati ku mencelos, Aku terdiam, tidak bisa berkata kata.

"Tapi gak papa! Ara mau bunda yang ambilin rapot Ara!" ucapnya sambil tersenyum.

"Loh Ara nggak mau uncle yang ambilin?" tanya Rio.

"Gak ah, aku kan lagi berantem sama uncle Rio!"

"Ih kamu kaya gitu ya sama uncle, biarin aja nggak aku pinjemin handphone aku lagi buat main game!" Ledek Rio, selagi Rio dan Ara berdebat, mama menepuk pundak ku.

"Erika, kamu nggak ada niatan cari pendamping hidup?" Aku terkejut, jarang sekali mama bertanya seperti itu, dia pasti sudah tau jawaban ku, yang pertama aku terlalu cinta dengan Ara, dan yg kedua aku masih belum bisa menerima laki laki yang baru dalam hidup ku.

"Mama pasti udah tau kan jawaban aku?" jawab ku.

"Iya mama tau, tapi Ara udah besar, nggak sebaiknya kamu cari pasangan aja? Ara pasti butuh sosok papa di hidup nya."

"Iya ma, tapi kan ada Rio,"

"Hey, Rio itu pasti bakal menikah dan punya anak, gak mungkin dong dia ngurusin Ara dan kamu terus, pasti nanti keluarga yang barunya yg jadi prioritas nya nanti."

"Iya tapi mah-" ucapkan di sela oleh mama.

"Mama harap, sebelum kamu berumur 38 tahun, kamu sudah bisa memberi sosok ayah buat Ara, kalau memang kamu gak bisa, maaf mama bakal jodohin kamu sama anak temen mama," ucap mama sambil melengos pergi.

Ya ampun hari ini aku frustasi sekali.

[ TO BE CONTINUE ]

Ok maaf, Gio belum muncul di Chapter ini, mungkin chapter selanjutnya bakal gue kluarin si Gio~

JANGAN LUPA VOTE YA!🤡❤

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang