S E V E N

789 141 0
                                    

Setelah mengambil Rapot Ara, mereka memutuskan untuk pergi ke taman dekat sekolah Ara.

"Bunda! Aku main ya sama temen aku!" ucap Ara ke Erika.

"Iya kamu main aja, papa sama bunda duduk di kursi taman itu," Jawab Gio.

Gio dan Erika pun duduk di Kursi taman sambil memperhatikan Ara.

[ GIO POV ]

Hening, itu yang ku rasakan sekarang.
Untuk memecahkan keheningan, aku pun berinisiatif mengajak mbak Erika mengobrol.

"Mbak Erika," panggil ku, tapi dia tidak kunjung menoleh.

"Mbak Erika?" panggil ku sekali lagi tapi tidak juga di jawab.

"Mbak Erika!" panggil ku yg terakhir kali sambil menepuk pundaknya.

"Ah iya kenapa?" Jawabnya kaget sambil melepaskan airpod dari telinga nya.

"Mbak udah saya panggil tiga kali nggak denger, ternyata lagi dengerin lagu?" ucap ku sambil terkekeh

"Ah iya, maaf," ucapnya sambil tertawa.

"Oh iya mbak, saya belum kasih tau mbak soal Ara yang manggil saya papa," ucap ku memulai pembicaraan.

"Iya, saya awalnya juga terkejut. Saya mau marah juga nggak bisa karena liat Ara bahagia banget sama kamu," Jawab mbak Erika.

"Wow, ini kalimat ter panjang yang pernah ku dengar dari mbak Erika," gumam ku.

"Maaf ya mbak, kesannya mungkin saya sedikit lancang juga, karena kita juga baru bertemu dua kali, tapi saya ga bohong mbak, saya senang sama Ara, saya kesepian tapi setelah kenal mbak dan Ara, saya jadi merasa ada orang yang harus saya urus dan kasih perhatian, melihat juga Ara kurang sosok ayah di hidup nya," ucap ku panjang lebar.

"Terima kasih sudah mau perhatian sama Ara tap-" ucapan Erika terputus, tatapan matanya terpaku pada sesuatu di belakang ku.

Ku lihat Mbak Erika hanya termenung lama, di matanya kulihat kesedihan dan amarah bercampur jadi satu.

"Mbak? Mbak Erika kenapa? Kaya lihat hantu aja," Jawab ku sambil mencoba mencairkan suasana. Tapi ia tak kunjung bergeming.

"Mbak? Jangan bengong gitu dong," Sambil ku tepuk pundaknya.

"Gio ayo pulang," Jawab nya sambil tergesa gesa sambil menggandeng ku.
Kita menghampiri Ara dan Mbak Erika langsung menggandeng nya erat. Aku yang kebingungan hanya mengikuti langkah Mbak Erika, sampai tiba tiba seseorang memanggil nama Erika.

"Erika!" panggil orang tersebut. Erika mempererat gandengaannya dan sedikit bersembunyi di belakang ku dan menarik Ara ke pelukannya.

"Nathan.." gumam Mbak Erika yang masih bisa aku dengar, dapat ku dengar terdapat ketakutan di suaranya.

[ ERIKA POV ]

Sekarang aku dan Gio sedang duduk di kursi taman sambil mengamati Ara. Karena bosan, aku pun berniat untuk menyalakan airpod ku dan mendengarkan musik.

Ketika aku sedang asik mendengar lagu, Gio menepuk pundak ku. Aku terkejut dan melepaskan airpod ku.

"Mbak Erika!" panggil Gio sedikit berteriak.

"Ah, iya kenapa?" Jawab ku.

"Mbak udah saya panggil tiga kali nggak denger, ternyata lagi dengerin lagu?"

"Ah, iya maaf," Jawab ku sambil tertawa.

"Oh iya mbak, saya belum kasih tau mbak soal Ara yang manggil saya papa."

Aku baru ingat, aku lupa menanyakan perihal itu ke Gio.

"Iya, saya awalnya juga terkejut. Saya mau marah juga nggak bisa karena liat Ara bahagia banget sama kamu," Jawab ku.

Jujur saat pertama kali mendengar Ara memanggil Gio papa, aku sedikit kesal dan terkejut, karena Aku dan Gio sendiri tidak memiliki hubungan apa apa, tapi melihat Ara begitu bahagia bersama Gio, aku pun membiarkan itu terjadi sampai Gio mau memberitahu.

"Maaf ya mbak, kesannya mungkin saya sedikit lancang juga, karena kita juga baru bertemu dua kali, tapi saya ga bohong mbak, saya senang sama Ara, saya kesepian tapi setelah kenal mbak dan Ara, saya jadi merasa ada orang yang harus saya urus dan kasih perhatian, melihat juga Ara kurang sosok ayah di hidup nya."

Tunggu? Maksudnya aku dan Ara adalah orang yang harus dia urus dan kasih perhatian? Wait Erika jangan dibawa ke perasaan oke.

"Terima kasih sudah mau perhatian sama Ara tap-" ucapan ku ter putus. Tidak mungkin itu dia kan? Aku tidak salah lihat kan? orang yang telah membuat hidup ku hancur, muncul lagi di depan ku.

Aku merasakan tepukan di pundak ku. Tanpa menunggu lama lagi, aku segera merapikan barang ku dan meminta Gio untuk pulang.

"Gio ayo pulang," Ku gandeng tangannya dan segera menghampiri Ara. Dapat kulihat wajah mereka berdua yang kebingungan, aku segera menarik mereka untuk ke mobil, sampai langkah ku terhenti oleh panggilan seseorang yang suaranya sangat aku kenal.

"Erika!"

Aku mempererat gandengan ku ke Gio, dan sedikit bersembunyi di belakang tubuh Gio sambil memeluk Ara.

"Nathan.."

-

Hayoo, anyone ada yg bisa guess Nathan siapa?!! Kalo bisa guess nnti dapet cinta dri nct hehe!! Sampai ketemu lagi di hari kamisss!!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!🤡❤️

HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang