"Vero siapanya mbak?"
"Aleta siapa kamu?"
Ujar Gio dan Erika bersamaan.
Sekarang mereka bertiga tengah menonton tv di ruang tengah."Mbak duluan," Ujar Gio.
"Kak Vero mantan kakak kelas aku, yang tadinya mau dijodohin sama aku."
"Trus Leta siapa nya kamu?" Lanjut Erika.
"Aleta, mantan aku," Jawab Gio.
"Tapi kok pegangan tangan?" Tanya Erika.
"Kenapa emang nya? Mbak cemburu?" Jawab Gio.
"Nggak kok, aku kaget aja gitu," Ujar Erika.
"Mbak mau di pegang juga tangannya? Nih aku pegang," Ucap Gio sambil menggenggam tangan Erika.
"A-apasih, ada Ara ah malu," Ujar Erika sambil tersipu malu. Gio hanya tertawa lalu mengelus rambut Erika.
"Mbak rambutnya keringin sana, nanti masuk angin loh."
"Males, hair dryer nya ada di atas. Pegel tau ngeringin rambut sendiri."
"Yaudah, Gio aja yang ngeringin."
"Eh, gak usah nanti juga kering sendiri Gi," Ujar Erika.
"Di luar hujan, dingin juga loh mbak. Nanti masuk angin. Hair dryer nya dimana?" Ujar Gio.
"Yaudah aku ambil dulu hair dryer nya," jawab Erika.
Sekarang posisi Gio duduk di atas sofa, dan Erika di lantai. Kalau kalian tanya Ara dimana, sekarang Ara sudah terlelap dengan kepala yang tertumpu dengan paha Erika.
"Mbak rambut nya wangi banget, Gio suka."
Gio menyisir rambut Erika dengan lembut, yang membuat Erika mengantuk.
"Gi, kamu bikin aku ngantuk tau," Ujar Erika.
"Eh mbak, ada uban," Ujar Gio.
"Eh? Beneran? Kenapa harus dikasih tau sih, aku malu tau gak," Sahut Erika sambil menutup wajahnya.
"Coba buka dulu matanya, nih liat,"
Sekarang posisi kepala Erika dan Gio bersebelahan. Jarak mereka sangat dekat, tapi Erika belum membuka matanya.[ ERIKA POV ]
Saat aku membuka mata pemandangan wajah Gio yang menyapa ku. Saking dekatnya jarak diantara kita, aku bisa merasakan hembusan nafas nya menerpa wajah ku.
"Gi-"
"Kenapa?" Ujar Gio makin mendekatkan wajahnya.
"Gi, ini terlalu dek-"
"Mbak lebih cantik dari deket," Ujar Gio sambil tersenyum. Lalu hening beberapa saat.
"Pipinya merah tuh," Ujar Gio sambil tertawa.
"Apasih, gak cape kamu ya ngeledek aku terus? Udah ah Ngantuk mau tidur," Aku menyenderkan kepala ku ke sofa. Tapi aku merasa pergerakan dari sebelah ku.
"Jangan nyender disitu mbak, pundak aku kosong nih," aku menoleh melihat Gio yang sudah berada di sebelah ku.
"Nggak usah, disini aja."
"Sini.." Gio membawa kepala ku menyender di pundak nya.
"Diem ya bunda."
"Gio!" Aku pun mencubit pinggang nya. Dia hanya tertawa dan memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️)
Fanfic[ COMPLETE ] "Nggak mudah buat dapetin kamu, dan sekarang aku bersyukur, aku berhasil." - Giovano Eldrick Sanjaya "Banyak hal yang gagal di hidup aku, dan aku bersyukur kamu nggak jadi salah satunya." - Tamara Erika Adelina ✦ Pertemuan singkat G...